Langit tengah bermuramdurja
Air matanya menetes tanpa jeda
Entah apa yang membuatnya terlukaAtau...
Mungkinkah Dia tengah berbaik hati?
Menangis untuk menyamarkan hujan lain yang turun tadi pagi?Entahlah...
Aku mendekap bumerangku
Sambil menatap tangisan langit diriku termangu
Terbelenggu
Risau hati yang menggangguAku menatap bumerangku
Kemudian mendongak untuk meminta jawab dari Langit
"Wahai Langit, haruskah aku melemparkan bumerang ini kepada musuh-musuhku itu?"Langit tak pernah berbicara
Tapi entah bagaimana jawabanNya selalu dapat kumengerti
DiamNya selalu menyiratkan artiBumerangku...
Aku pun melepaskannya
Merelakannya pergi meninggalkanku
Merelakannya menghilang bersama musuhku
Merelakannya lenyap bersama angan dan kesakitankuBumerangku...
Langit membelaiku
Menemaniku
Yang kini tak lagi ditemani bumerangku"Dia adalah bumerangmu, dia akan pergi untuk menemui musuhmu
Akan tetapi dia akan selalu kembali padamu,
atau kau akan selalu kembali menemukannya
Jikalau kali ini dia tak kembali, jangan lah bersedih
Aku akan memberimu bumerang lain, karena Aku sungguh Maha Pengasih"Aku menyayangimu,
Bumerangku...