Lagi, mataku menangkapmu.
Bukan, kali ini bukan punggungmu.
Rambut panjangmu membingkai wajah manismu yang teduh.
Lengan kurusmu memeluk sementara jemarimu memetik benda bersenar itu.
Lagi, hatiku menggebu
Meronta ingin segera menempati rumah baru
Lagi, aku tak mampu
Ingin mataku menyapa lekat manik matamu
Tapi aku terlalu takut untuk jatuh terlalu jauh
Lalu kamu tahu, tapi tak bersedia menangkapku