Kini malam tiba, Bryan -daddynya- sedang membersihkan dirinya di kamar mandi setelah pulang dari perusahaan. Eun Jin sibuk berkutat dengan dapur dan Jiyeon ikut membantu maminya masak ala barat. Ketiga gege-nya sedang menonton tv di ruang tengah. Makanan telah siap dan mereka bersiap-siap untuk makan. Jiyeon membantu mami-nya menaruh lauk di atas meja makan. Setelah itu, mereka memulai acara makan malam mereka setelah Bryan selesai mandi tentunya.
Mereka makan dalam hening, setiap mereka makan tak ada satupun yang membuka pembicaraan. Bukannya Keluarga Wu tidak ingin mengobrol, hanya saja mengobrol sambil makan itu tidak sopan sehingga tidak ada yang bersuara saat makan. Hanya suara dentingan sendok dan garpu yang menemani mereka makan. Setelah selesai, Jiyeon membantu maminya mencuci piring yang kotor. Kebiasaan Jiyeon seusai mencuci piring yaitu mengikat rambutnya yang panjang.
"Yak, what is Ji doing? Get away quickly!!" Bentak Wu Chun yang tak sengaja ia melihat Jiyeon yang mengikat rambutnya.
"Bu yao (tidak mau)." Tolak Jiyeon lantang sambil menjauh dari Wu Chun, Wu Chun malah mengikutinya sambil berucap, "Gege bilang lepas yah lepas." Lalu melepaskan ikat rambut Jiyeon.
"Bu yao.. Ji kepanasan." Rengek Jiyeon sambil mengambil karet rambut dari tangan Wu Chun, namun diambil lagi oleh Wu Chun sehingga Jiyeon yang kesalpun dengan segera ia menggulungkan rambutnya yang panjang sehingga menampakkan lehernya yang putih. Wu Chun hanya terdiam sambil menahan amarahnya yang berada diujung tanduk.
"What happened ge?" Tanya Yi Fan yang merasa terganggu dengan suara berisik mereka.
"Tuh liat aja." Wu Chun menunjuk Jiyeon dengan malas sementara Jiyeon memutar matanya kesal.
"Yak, lepas itu!" Bentak Yi Fan sambil melepas gulunggan rambut Jiyeon.
"Ingat ya!!! Ji itu tidak boleh mengikat rambut seperti ini lagi karena rambutmu akan cepat rusak dan bla... bla... bla..." jelas Wu Chun panjang lebar dan Yi Fan menganggukkan kepalanya tanda ia setuju sedangkan Jiyeon hanya memutar bola matanya malas saat mendengar ceramahan dari gege-nya yang membuatnya hafal apa yang ingin diucapkan olehnya.
Kedua orangtuanya yang mendengar perkataan anaknya hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya. Mereka tau kalau ketiga anak laki-lakinya sangat sayang pada Jiyeon tapi tidak menyangka jika akan berlebihan seperti tadi. Tapi mereka hanya bisa maklum dengan anak-anaknya. Sejak Jiyeon lahir, ketiga anak laki-lakinya sangat sayang sekali dengan Jiyeon karena mereka dan Bryan menginginkan adik/anak perempuan dan akhirnya permintaan mereka terkabul. Dan sejak saat itu juga ketiga gege-nya sangat memanjakan Jiyeon hingga kini. Hidup Jiyeon sangatlah enak dan tak usah bersusah payah untuk membeli keperluannya yang seperti baju, sandal, sepatu dll.
Lagi pula Jiyeon tidak tau ukuran tubuhnya sendiri dan yang mengetahui ukurannya itu hanyalah ketiga gege-nya. Hebat bukan?? Namun memang itulah kenyataannya. Jiyeon hanya memakai baju yang sudah disiapkan terlebih dahulu oleh gege-nya. Luhan mengurus tentang pakaian Jiyeon, Wu Chun itu tentang penampilan seperti aksesoris juga rambut Jiyeon dan yang terakhir Yi Fan tentang sepatu dan sandal. Mereka bertiga membeli barang-barang itu dengan merk ternama. Menakjubkan bukan? Tapi bukan hanya Jiyeon yang mempunyai barang dengan merk ternama. Ketiga gege-nya juga mempunyai barang dengan merk ternama. Banyak orang yang iri dengan kehidupan Jiyeon. Bagaimana tidak?? Jiyeon yang disayangi oleh ketiga gege-nya, cantik, gege-nya yang tampan, barang-barang yang bermerk, pintar dan kaya.
Kedua orangtua mereka hanya tersenyum maklum lalu pergi dari sana. Orangtuanya tak mau ikut campur dengan urusan sepele anaknya.
"Tapi Ji kepanasan." Ucap Jiyeon ngotot.
"Kalau begitu buka kipas dan AC, pasti tak panas lagi!" Ucap Yi Fan tak mau kalah.
"Eeii... ngapain... buang-buang listrik aja!" Kata Jiyeon sambil memutar bola matanya malas.
"Lebih baik buang-buang listrik daripada rambut Ji rusak!" Seru Wu Chun dan Jiyeon hanya masuk ke dalam kamarnya dan menutup pintu dengan kasar sehingga menimbulkan suara yang keras.
"Okay, itu lebih baik daripada rambut rusak." Ucap Wu Chun santai sambil melenggang pergi.
***
5 tahun kemudian, kini Wu Jiyeon dan ketiga gege-nya telah besar. Wu Chun dan Jiyeon saat ini sudah tamat Senior High School. Kini mereka melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu kuliah. Masing-masing mereka sudah menentukan tempat kuliah yang mereka minat. Wu Chun memilih kuliah di kampung halamannya yaitu Taiwan. Sedangkan Jiyeon, ia mendapatkan beasiswa ke Amerika Serikat dan ia sudah konfirmasi akan mengambil beasiswa itu. Yi Fan juga saat ini sudah tamat Junior High School dan ia akan melanjutkan ke Senior High School.
Yi Fan akan melanjutkan sekolahnya di kampung halaman, karena sekeluarga akan pindah ke Taiwan dan mereka tidak akan kembali ke Indonesia lagi. Luhan, ia sudah 2 tahun kuliah di Indonesia dan ia berniat untuk pindah kuliah ke Amerika Serikat di mana dia akan menjaga adik perempuannya. Ia tak ingin Jiyeon berada di sana sendirian.
***
Banyak orang yang berlalu lalang di bandara. Termasuk keluarga Wu, mereka mengantar Luhan dan Jiyeon sampai ke gate keberangkatan. Sebelum masuk ke gate keberangkatan, mereka berpelukkan untuk terakhir kalinya.
"Jangan lupa untuk menjaga kesehatan kalian." Ucap Eun Jin mengingatkan mereka untuk terakhir kalinya.
"Yes mommy." Jawab Jiyeon sambil menangis.
"Mami juga harus menjaga kesehatan dan juga kalian." Tambahnya.
"Baochi lianghaon de Jiyeon, ge.(Jaga Jiyeon baik-baik, ge)" Seru Wu Chun dan Yi Fan, Luhan hanya menganggukkan kepalanya pelan.
Wu Chun dan Yi Fan saling pandang lalu berjalan mendekati Luhan dan memeluknya erat dengan mata berkaca-kaca. Entah kapan lagi mereka bisa bersama, ini pertama kalinya mereka berpisah dengan Luhan. Luhan membalas pelukan mereka sambil mengelus punggung adiknya satu-satu lalu melepaskan pelukan mereka dengan berat hati.
"Ayo Ji, sudah waktunya untuk masuk." Kata Luhan sambil melihat jam di tangan kirinya. Jiyeon hanya bisa menganggukkan kepalanya pasrah dengan wajah sembabnya. Mereka sempat menolak untuk membiarkan Luhan dan Jiyeon pergi ke gate namun akhirnya lepas juga sambil melambaikan tangannya untuk terakhir kalinya dan mulai melangkahkan kakinya dengan lesu menuju ke gate keberangkatan.
TBC
23 September 2017 / 06 Juli 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Family (?)
FanfictionCerita sudah end. Kalian bisa baca cerita ini. . . . Kira-kira keluarga itu seperti apa ya? Saling melengkapi dan berbagi kasih sayang? Apa jadinya jika yeoja remaja itu di suruh mencari keluarga yang sebenarnya? Keluarga itu indah ya? Kasing...