Part 36

124 13 2
                                    

Sontak orang yang membuka pintu itu menjadi terkejut dan salah tingkah saat ditatap dengan intens oleh semua orang. Ia mendekhem agar semua orang tidak memandang dia lagi lalu orang itu berjalan pelan ke arah mereka namun ia kembali terkejut saat semua orang mengelilingi dirinya dengan wajah penasaran.

"Gimana hasilnya dok?"

"Apa cocok?"

"E... Ekhem. Jadi begini, lebih baik tuan lihat sendiri agar tuan bisa tau hasilnya." Ucap dokter itu sambil menyerahkan sebuah amplop kepada mereka dan Lee Min Ho langsung mengambil amplop tersebut dengan cepat.

"Ah,, ne. Kamsahamnida uisa." Ucap Min Ho sambil membungkukkan badannya, sedangkan dokter tampan itu hanya tersenyum dan ikut membungkukkan badannya lalu melenggang pergi memasuki ruangannya.

Member suju pada menatap kepergian uisa dengan raut yang sulit diartikan lalu menatap Min Ho dengan tajam. Sedangkan Min Ho hanya terbengong sambil memegang amplop itu dengan erat.

"Ppali.... Buka amplopnya! Jangan hanya bengong aja nanti air liurmu menentes pula!" ucap Heechul dengan tak sabaran.

"Ah, ne." Min Ho segera membuka bungkus amplop dengan hati-hati lalu meletakkan bungkus amplop itu di bangku dan Min Ho langsung terdiam sambil memegang sepucuk kertas dengan erat seakan-akan enggan untuk membukanya.

"Waeyo? Kenapa kau tidak membuka dan melihatnya? Bukankah kau penasaran dengan semua ini? Lantas mengapa kau malah memegangnya saja?" tanya Kangin bingung.

"Aku takut, aku takut kalau aku membukanya maka semua berakhir. Aku takut kalau dia bukanlah yeodongshaengku." Ucap Min Ho sarat akan kesedihan yang mendalam sambil menatap Kangin dengan sendu.

"Aigoo.... Bukannya dari kemarin kau sangat yakin kalau dia yeodongshaengmu? Lantas mengapa kau malah jadi pengecut seperti ini? Mana kertasnya? Biar kami aja yang melihat hasilnya!" ucap Eunhyuk dengan kesal sembari menjulurkan tangan kanannya layaknya menangih utang.

Lee Min Ho hanya tersenyum kecut sembari memberikan sepucuk kertas itu tepat di tangan Eunhyuk dengan berat hati, sedangkan member suju diam-diam merasa senang yang akhirnya bisa melihat hasilnya walaupun dalam hati mereka merasa cemas, gugup, tidak percaya dan tidak rela yang bercampur menjadi satu. Lee Soo Man maupun Jiyeon juga berharap cemas dan gugup untuk mengetahui hasil dari tes DNA mereka.

Member suju langsung pergi menjauh dari Jiyeon, Min Ho dan Soo Man agar mempermudah bagi mereka untuk melihat hasilnya. Dug dug Dug member suju pada gugup untuk melihat hasilnya, salah satu member suju mulai membuka lipatan kertas itu dan seketika member suju membulatkan matanya tak percaya lalu perlahan satu per satu member suju mulai membalikkan badannya dan menatap ketiga orang itu dengan raut yang sulit diartikan. Ketiga orang itu sangat penasaran sembari menunggu penjelasan yang akan dilontarkan oleh mereka.

"Bagaimana? Apa cocok?" Tanya Lee Soo Man dengan cemas sambil mengigiti kukunya.

Leeteuk, selaku Leader Suju maju satu langkah sambil menghela napas dengan panjang dengan wajah datarnya lalu sedetik kemudian kedua sudut bibirnya tertarik membentuk senyuman disertai lesung pipi.

"Hasilnya....... 99,8% cocok. Chukae ajusshi." Jawab Leeteuk disertai senyuman tulusnya.

"MWO? COCOK?" Lee Soo Man langsung memeluk Jiyeon dengan erat begitu juga dengan Jiyeon, Lee Min Ho hanya menangis bahagia sedangkan member suju hanya menyaksikan kisah haru keluarga kecil itu dengan datar lalu mulai menjauhi mereka dengan langkah perlahan.

Akhirnya pelukan mereka terlepas dan Jiyeon tersenyum miring melihat member suju yang perlahan mulai menjauh darinya.

"Ekhem... kalian ingin kemana?" tanya Jiyeon dengan senyuman miringnya sambil melipat kedua tangannya di dada. Sontak langkah member suju berhenti dan mereka membalikkan badannya dengan pelan dan menelan ludahnya dengan susah payah saat melihat tatapan Jiyeon yang sungguh menakutkan bagi mereka.

'Ckckck. Apa kalian mengira bisa lari dariku setelah apa yang telah kalian perbuat padaku selama ini huh? Kupastikan kalian menyesal telah memperlakukanku seperti itu walaupun kalian sangat baik padaku. Hehehe.... Akan kukerjain kalian dan kalian tidak akan bisa bermacam-macam lagi padaku karena appaku adalah CEO. Hahaha.... Mianhae kalau aku sangat kejam sama kalian.' Batin Jiyeon dalam hati sambil tersenyum miringnya.

"Ne?" Leeteuk menggaruk kepalanya yang tidak gatal sambil menatap Jiyeon dengan memelas.

"kalian ingin kemana?"

"Um.... Kami ada janji sama member EXO, jadi kami pergi dulu. Annyeong..." mata Jiyeon menyipit taktala mendengar dari mulut Leeteuk lalu membalikkan badannya dan menatap sang appa.

"Ne? janji? Member EXO aja masih di Tokyo dan kemungkinan besar lusa baru mereka balik." Ucap Lee Soo Man dengan bingung sedangkan Jiyeon menatap mereka dengan senyum evilnya.

"Ah.... Kami ada janji sama TVXQ, ya kan?" tanya Leeteuk kepada dongshaengnya dengan memberi kode lewat mata dan mereka menjawabnya dengan menganggukkan kepalanya.

"TVXQ? Mereka lagi konser sampai malam." Ucap Lee Soo Man lagi dengan santainya sedangkan member suju mati-matian berpikir untuk segera pergi dari sini.

"Ah... kami ada latihan hari ini."

"Benarkah?" tanya Jiyeon dengan tatapan menyelidik.

"Latihan? Bukannya hari ini kalian free? Setahuku lusa baru kalian latihan." Ucap Lee Soo Man lagi tanpa memandang ke arah member suju yang kini kehabisan ide untuk pergi dari tempat ini.

"See... kalian mencoba menjauh dariku bukan?" tanya Jiyeon dengan senyum evilnya sedangkan member suju diam mematung setelah Jiyeon mengetahui rencana mereka.

"Ah... tidak kok. Iya kan?" tanya Leeteuk lagi kepada dongshaengnya dan dibalas dengan anggukkan kecil.

"Sudahlah, Jiyeon-ah mari kita pulang ne?" ajak Lee Soo Man sambil menatap anaknya dengan penuh harap sedangkan Jiyeon menghela napas dengan pasrah dan menganggukkan kepalanya disertai senyuman tipisnya.

"Kajja. Kami pulang dulu ne, kalian juga pulanglah biar tidak lelah. Kajja Jiyeon-ah mari kita pulang."

"Ne, appa. Kalian duluanlah aku akan pergi menyusul."

"Arraseo. Kami menunggumu di parkiran."

Lee Soo Man dan Lee Min Ho telah berjalan terlebih dahulu diikuti Jiyeon dengan langkah yang pelan dan langkahnya berhenti saat sejajar dengan tubuh Leeteuk lalu Jiyeon mendekati telinga kanan Leeteuk dan membisikkan sesuatu lalu melenggang pergi disertai senyuman miringnya sedangkan Leeteuk hanya diam mematung dan membulatkan matanya dengan sempurna.

Semua dongshaengnya sangat penasaran dan mereka bertanya kepada Leeteuk sambil menguncang tubuh Leeteuk.

"Apa yang diucapkannya hyung?"

"D-dia..... Aduh.... Tamatlah riwayat kita sekarang. Bagaimana ini? Aku takut." Ucap Leeteuk takut sambil menatap dongshaengnya satu per satu.

"Memangnya apa yang dikatakannya sampai-sampai hyung malah menjadi takut seperti ini?" tanya Ryeowook dengan penasaran.

"Dia berkata kalau dia tidak akan mengatakannya kepada appanya atas sikap kita di dorm tapi ada satu syarat yang harus kita patuhi."

"Memangnya apa syaratnya hyung?"

"Syaratnya itu kita harus mengikuti apapun kemauannya dan kita tidak boleh menolak perintahnya." Jawab Leeteuk dengan lemas.

"MWO? Bagaimana kalau dia..... aish!!" gerutu Eunhyuk tak terima.











TBC

07 Juli 2018

Family (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang