Part 18

215 28 3
                                    

'Aaiisshh... cewek itu. Sudahlah dia tamu, tapi kenapa kelakuannya seperti itu huh? Untung dia cantik, kalau tidak... ah tak tau lagi harus bagaimana. Sungguh sungguh buruk! Siapa sih ayah kandungnya? Kami harus cepat mencarinya agar yeoja itu tak lama-lama berada disini. ' batin Heechul kesal dalam hati sambil mengepalkan tangan kirinya dengan erat.

"Kenapa kau buat cuma satu saja? Punya kami mana?" Tanya Siwon kesal.

"Kan kalian bisa buat sendiri. Lagipula cuma ada ini saja." Ujar Jiyeon polos yang tanpa rasa bersalahnya terus melanjutkan makannya yang tinggal sedikit lalu hap.. habis.

"Tapikan kau hanya tamu disini. Yah, kau harus membuatkan kami makanan juga lah." Ucap Siwon tak terima, semua hanya menganggukkan kepalanya tanda setuju walau tak mengerti apa yang dikatakan oleh Siwon dan Jiyeon.

"Yah aku tau kalau aku ini tamu, tapi akukan kelaparan." Kata Jiyeon santai sambil bangkit dari kursi ke dapur.

"Aaiisshhh... jinjja?" Ucap Siwon kesal sambil mengacak-acakkan rambutnya hingga berantakan.

'Untung kau cewek. Kalau tidak, sudah kuhajar dari kemarin. Huh sebal.' Batin Siwon kesal dalam hati.

"Makanan sudah siap, ayo kita makan." Teriak Ryeowook dengan lantang sambil membawakan makanannya ke ruang makan.

Semua member kecuali Leeteuk segera duduk dan memakannya dengan lahap. Ryeowook baru duduk dan segera meneliti para hyungnya lalu mengerutkan keningnya.

"Hyung, kemana Leeteuk hyung? Apa ia tak lapar?" Tanya Ryeowook bingung sambil meneliti lagi.

Semua member langsung berhenti makan dan mulai meneliti satu per satu yang ada di ruang makan. Semua memandang satu sama lain dengan bingung. 'Iya juga ya? Kenapa Leeteuk hyung tak ada? Biasanya dia yang selalu bersemangat untuk makan kalau makanan telah siap. Tapi kemana?' Batin Shindong bingung.

"Pertama-tama kita berhenti makan dulu, kita mulai mencari Leeteuk hyung oke. Ayo kita berpencar agar lebih mudah." Perintah Heechul sambil bangkit dari bangku dan mulai mencari, diikuti oleh semua member.

Kangin dan Shindong mencari di atap apartement. Dari kejauhan tampak seorang pemuda yang sedang berdiri tepat di tepi dinding. Shindong dan Kangin segera ke arah pemuda itu. Mereka berdua membulatkan matanya tak percaya pada pemuda dihadapannya.

"Leeteuk hyung...." teriak Kangin dan Shindong bersamaan sambil menahan tangan pemuda itu, Leeteuk agar tak melompat dari gedung pencakar langit.

Leeteuk menatap mereka berdua sekilas lalu menatap ke bawah dengan sendu.

"Yak hyung.... kami semua mencarimu dan kau.... apa kau gila?" Bentak Kangin sambil mengepalkan tangan kirinya.

"Mwo? Naega?" Tanya Leeteuk sendu sambil menatap dirinya sendiri.

"Ne. Apa kau mau bunuh diri eoh?" Tanya Kangin sinis, sedangkan Leeteuk menatap Kangin bingung.

'Mwo? Naega? Bunuh diri? Nugu? Apa maksud perkataan Kangin? Memangnya siapa yang mau bunuh diri? Lagipula akukan tak ingin mati muda. Aku ingin nikah dan punya anak barulah mati. Huh kalau tidak, sedih sekali hidupku. Masa aku mati muda. Huh.' Batin Leeteuk dalam hati.

"Naega? Apa maksudmu? Siapa yang mau bunuh diri?" Tanya Leeteuk sambil melompat mundur agar menjauhi dari tepi dinding itu.

Kangin dan Shindong mengeryitkan keningnya bingung, "bukankah kau yang mau bunuh diri ya hyung?" Tanya Shindong polos sambil menunjuk ke Leeteuk.

Plak
"Mwo? Aku tak mau mati muda." Ucap Leeteuk kesal sambil memukul kepala Shindong dengan keras sehingga Shindong memprotes.

"Kalau kau tidak bunuh diri, untuk apa kau berada di tepi itu?" Tanya Kangin bingung sambil melipat kedua tangannya.

"Itu.... hwua...." tangis Leeteuk sambil menutup matanya dengan telapak tangannya.

"Waeyo hyung? Uljima hyung." Kangin dan Shindong hanya mengelus punggung Leeteuk dengan pelan.

"Itu... Jiyeon-ssi menatapku dengan datar, sinis dan jijik. Emangnya aku salah apa huhuhu...?" Tanya Leeteuk sambil menatap Kangin dan Shindong bergantian.

Kangin dan Shindong langsung berhenti mengelus punggung Leeteuk. Mereka berdua menganga. Satu detik, dua detik, tiga detik mereka masih diam. Empat detik, lima detik mereka berdua langsung menatap Leeteuk datar lalu menertawai Leeteuk.

"Huufft... bwuahahaha.... kukira ada apa ternyata kau... hahahaha." Shindong terus tertawa sambil memegang perutnya yang ikut bergoyang juga sakit karena kebanyakan tertawa.

Leeteuk dengan muka merah padamnya langsung pergi meninggalkan Shindong dan Kangin.
"Yak hyung.. tunggu kami." Teriak Kangin sambil menyusul Leeteuk yang diikuti Shindong.

***

"Ayo hyung. Kita masuk." Kangin menarik Leeteuk masuk ke apartement namun Leeteuk selalu menolak untuk masuk.

Kini mereka telah berdiri tepat didepan pintu dorm suju. Sudah 15 menit mereka berdiri di sini namun Leeteuk selalu menarik mereka berdua agar tak segera masuk, bahkan Leeteuk sampai memohon-mohon pada dongshaengnya sendiri agar tak meninggalkannya seorang diri.

"Yak hyung, aku sudah lapar tau dan kau sedari tadi menyuruh kami di sini. Seperti orang bodohlah berada di sini lama-lama." Kesal Shindong sambil memegang perutnya yang lapar

"Baiklah, ayo kita masuk tapi, aku takut sama cewek itu." Ucap Leeteuk memelas sedangkan mereka berdua memutar kedua bola matanya jengah.

"Hya hyung. Kau... kaukan leader disini dan kau yang seharusnya melindungi kami bukan malah sebaliknya. Satu lagi... sejak kapan kau jadi takut sama cewek? Bukannya setiap kali kalau ada cewek, kau orang pertama yang sok-sok narsis pada mereka huh?" Sebal Kangin sambil berkacak pinggang.

"Ne. Tapikan dia itu berbeda. Biasanya cewek yang kutemuin itu feminim, lembut dan cantik. Whua.." Ucap Leeteuk sambil mengkhayal dan kedua tangan dirapatkan.

"Hyung.. hyung... hey... hyung... Aish.. ayolah kita masuk, biar aja dia disini sendirian." Ajak Kangin yang kesal sambil menarik tangan Shindong untuk masuk.

Bllaam....
Seketika Leeteuk tersadar dari mengkhayalnya lalu menatap sekelilingnya.

"Eh? Kenapa aku bisa berada disini?" Tanya Leeteuk bingung sambil mengaruk kepalanya yang tidak gatal.

Leeteuk masih berada diluar, ia malah terbegong dan bingung di luar.

"Tempat ini dimana ya? Tempat ini tak asing deh? Apa aku pernah ke tempat ini? Ah, aku tau... pasti mimpi. Hehehe... eh? Tapi inikan dorm Super Junior. Aisssh babonya diriku." Leeteuk sedari tadi menunjuk ke arah pintu lalu menatap sekelilingnya dengan bingung, terus memukul kepalanya berkali-kali sambil menggerutu.





TBC

06 Juli 2018

Family (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang