"Hahahaha.... Memangnya enak? Huh... makanya jangan dengan seenaknya aja menyuruhku ini itu hah...." Ucap Jiyeon kesal sambil memakan makanan ringan dan mengangkat kedua kakinya ke atas meja dan menonton kartun yang baru dibukanya, Larva.
"Ah.... Beginikan enak.... Tenang.... Santai lagi..."
Dddrrrrtttt..... Dddrrrtttt...... Jiyeon menolehkan kepalanya ke samping saat mendengar dering ponselnya yang terus berbunyi. Dengan malas Jiyeon mengambilnya lalu melihat orang yang sudah berani mengganggunya lalu mengangkatnya.
"Yeobseo" tatapan Jiyeon terus terpokus ke depan sambil mencomot makanannya.
"...."
"Ne nan gwaencanha. Waeyo?"
"...."
"Biarkan saja. Aku malas pulang jadi kau jangan bilang pada mereka ya kalau kau meneleponku."
"..."
"Yak L, jangan bilang sama mereka. Jebal...."
"..."
"Gomawo... kau memang yang terbaik L..."
"...."
"Aku di apartementku, waeyo?"
"..."
"Akukan bawa mobilku dari Taiwan makanya aku bisa di sini."
"..."
"Aku membeli apartement ini sejak aku menginjakkan kakiku ke Seoul, waeyo?"
"..."
"Ne, bye." Tut tut tut
Jiyeon meletakkan kembali ponsel pintarnya ke atas nakas sambil termenung.
Ah, Jiyeon menjadi mengingat dirinya yang mempunyai apartment sejak menginjakkan kakinya ke Korea.
FLASHBACK ON
Setibanya di bandara, Jiyeon menatap sedih pada Luhan lalu memeluk tubuhnya erat.
"Ji, apa perlu gege pergi bersamamu ke Korea?" Luhan bertanya dengan nada khawatir.
"Jangan ge, maunya sih begitu tapi Ji mengingat lagi perkataan mami untuk pergi sendiri."
"Mmmm... baiklah... setiba Ji di sana, gege akan mengirimkan mobilmu dan membeli apartement atas namamu. Nanti gege kirim alamatnya dan letaknya."
"Tapi ge, Ji tak tinggal di sana. Ji tinggal di alamat yang diberikan oleh mami."
"Gak apa-apa. Gege tau suatu hari Ji pasti datang ke apartement Ji." Ujar Luhan lembut
"Baiklah."
FLASHBACK OFF
"Ini semua salah appa. Coba saja appa tidak seperti ini padaku pasti aku tidak akan pergi juga. Huh.... Tapi aku merasa bersalah..... akh.... Tetap aja sudah tau aku tidak suka yang namanya bisnis huh!!!" gumamnya sambil mengingat percakapannya dengan sang appa satu hari yang lalu.
FLASHBACK ON
"Jiyeon-ah kemarilah, ada yang ingin appa katakan padamu." Ucap sang appa dengan serius, Jiyeon segera mendaratkan pantatnya di bangku yang berhadapan dengan sang bangku appa.
"Eummm.... Gini, appa kan udah tua jadi appa ingin memberikan perusahaan appa padamu jadi kau bisakan mengurus perusahaan appa?" tanya Soo Man dengan hati-hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Family (?)
FanfictionCerita sudah end. Kalian bisa baca cerita ini. . . . Kira-kira keluarga itu seperti apa ya? Saling melengkapi dan berbagi kasih sayang? Apa jadinya jika yeoja remaja itu di suruh mencari keluarga yang sebenarnya? Keluarga itu indah ya? Kasing...