In Taiwan
Luhan menghela napas secara panjang lalu menatap Yi Fan dengan serius lalu menganggukkan kepalanya dengan pelan dan membaringkan tubuhnya sambil menutup kedua matanya. Sedangkan Yi Fan dan Wu Chun saling berpadangan satu sama lain lalu tersenyum miring.
***
Pria paruh baya memasuki ruangannya yang cukup besar itu lalu menatap seseorang yang berada di ranjang dengan tatapan sendu. Pria itu mendekati ranjang yang berukuran besar lalu mendudukkan pantatnya dikursi sambil membelai rambut seseorang yang sedang berbaring dengan lemah. Orang itu merasa ada yang membelai rambutnya pun membuka setengah matanya lalu tersenyum tipis.
"Bertahanlah sampai saat itu tiba, Eun Jin-ah." Ucap pria paruh baya itu dengan lirih. Seseorang yang sedang terbaring itu yang tak lain Eun Jin hanya bisa menangis dalam diam.
***
Keesokan harinya, kini semua member suju maupun Jiyeon sedang menunggu kedatangan seseorang di depan rumah sakit ternama ~Star Hospital~. Sedangkan Min Ho sudah pulang ke rumahnya saat pagi tiba dan kini Jiyeon hanya bisa menahan kesal karna sedari tadi seseorang yang mereka tunggu belumlah tiba. 15 menit kemudian, seseorang yang mereka tunggu pun sudah tiba dan Jiyeon hanya bisa membulatkan matanya tak percaya dengan seseorang di hadapannya.
"Neo.....!" tunjuk Jiyeon yang masih terkejut, sedangkan seseorang yang berada dihadapan Jiyeon maupun Suju pun hanya tersenyum lebar.
"Apa yang oppa lakukan di sini? Apakah orang yang kami tunggu itu oppa??" tanya Jiyeon penasaran.
Orang itu makin tersenyum lebar lalu menganggukkan kepalanya.
"Ne, waeyo?" tanya orang itu dengan santainya tanpa mempedulikan tatapan Jiyeon yang kini kesal.
"Min Ho-ah, ajusshi eodi??" tanya Leeteuk sambil melihat kiri kanan.
Min Ho hanya membalikkan tubuhnya dan menunjuk dengan dagunya. Semua member suju mengikuti arah tunjuk Min Ho lalu ber oh ria saat mereka nampak batang hidungnya. Dari kejauhan, ajusshi yang dimaksud oleh Leeteuk pun berjalan mendekat sambil melambaikan tangannya dan tersenyum lebar.
"Apa aku terlambat?" tanyanya sambil menatap arloji di tangan kanannya.
"Ah.... Ha.... Ani. Kami juga baru datang kok, iyakan?" tanya Leeteuk sambil memberikan kodenya pada dongshaengnya, lalu mereka serempak menganggukkan kepalanya sedangkan Jiyeon hanya menatap Leeteuk dengan datar sambil melipat kedua tangannya di dada.
"Apa maksudmu, Leeteuk-ssi? Kita sudah menunggu lama di sini dan kau bilang baru?? Dasar pembohong!" cibir Jiyeon dengan ketus.
Sontak Leeteuk membulatkan matanya menatap Jiyeon.
"Ssttt....." Leeteuk memberi kode kepada Jiyeon namun Jiyeon hanya memutar kedua bola matanya dengan malas.
"Ah.. hahah.... Ajusshi, kalau boleh tau jam berapa ya sekarang?" tanya Leeteuk sambil tertawa hambar.
Orang itu menatap Leeteuk dengan bingung lalu menatap arlojinya dengan datar.
"Ntahlah.... Jamku mati. Hehehe..." ucapnya dengan cegegesan sambil menunjukkan jamnya.
Semua member suju hanya menatap ajusshi itu dengan datar.
"Terus kenapa dipakai kalau jamnya udah mati?" tanya Jiyeon dengan datar.
"Aku hanya mengikuti perkembangan zaman aja, lagipula lagi ngetren kayak gini jadi kucoba pakai, ternyata hasilnya tidak buruk." Ucapnya santai.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Family (?)
FanfictionCerita sudah end. Kalian bisa baca cerita ini. . . . Kira-kira keluarga itu seperti apa ya? Saling melengkapi dan berbagi kasih sayang? Apa jadinya jika yeoja remaja itu di suruh mencari keluarga yang sebenarnya? Keluarga itu indah ya? Kasing...