Malam harinya, Min Ho menepuk kedua pipi Jiyeon dengan pelan.
"Jiyeon-ah, ireona... palli... sudah malam."
"Eung....." Jiyeon membuka kedua matanya sambil menguceknya dan menatap sekeliling ruangannya dengan bingung.
"Oppa... ini dimana? Kenapa aku bisa ada di sini?" tanya Jiyeon sambil mengerutkan keningnya.
"Ini kamarmu, apa kau ingat tadi diperjalanan pulang kau tertidur pulas jadi aku tidak tega makanya oppa membawamu ke kamar barumu. Apa kau suka kamar barumu?" tanya Min Ho dengan senyum lebar sambil membelai lembut rambut Jiyeon, Jiyeon menganggukkan kepalanya sambil menatap sekelilingnya dengan kagum.
"Appa menyuruhku membangunkanmu untuk makan. Kajja." Ajak Min Ho.
"Ne." Jiyeon segera mengikuti Min Ho dan menduduki pantatnya bersebelahan dengan Min Ho sedangkan Soo Man duduk di depan mereka dan mereka memulai makan malam dengan sedikit canggung.
"Bagaimana kabar eommamu? Apa dia baik-baik saja?" tanya Soo Man di sela-sela makan.
Seketika sendok yang dipegang Jiyeon terjatuh dan wajah Jiyeon menjadi pucat pasi, bahkan ia melupakan eommanya begitu saja saat ia sudah berhasil mencari mereka. Tanpa disadarinya, ada lelehan air mata yang mengalir deras di pipinya. Soo Man maupun Min Ho menjadi panik saat melihat wajah Jiyeon yang pucat.
"Gwaencanha? Mengapa kau menangis? Apa ada terjadi sesuatu dengan eommamu?" tanya Soo Man bertubi-tubi sambil bangkit dari duduknya dan menghapus air mata Jiyeon dengan sapu tangannya.
"Hiks... hiks... eomma hiks... sakit...."
"MWO? Bagaimana itu bisa terjadi?" tanya Min Ho syok, Jiyeonpun mulai menceritakan semuanya termasuk permintaan terakhir eommanya.
'Mianhae yeobo. Andai saja aku tidak egois saat itu pasti kau tidak akan seperti ini. Mianhae...' batin Soo Man lirih.
"Besok kita berangkat ke Taiwan pagi-pagi jadi kalian cepatlah pergi berkemas dan tidur."
Keesokan harinya, sesuai dengan perkataan Lee Soo Man kini mereka telah tiba di Taiwan dan mereka berada di taksi dimana akan membawa mereka ke rumah keluarga Wu. 'Mami.... Apa kau baik-baik saja? Mianhae mi telah lama menunggu mereka. Semoga aku belum terlambat ntuk membawanya ke hadapan mami dan aku yakin mami pasti akan senang melihat mereka.' Batin Jiyeon lirih sambil menatap jalanan.
'Eomma.... Bogoshipeo.... Apa eomma juga rindu padaku? Apa eomma masih mengingatku dan appa?' batin Min Ho lirih.
"Apa di sini rumahnya?" tanya Soo Man sambil menatap rumah di hadapannya dengan takjub saat taksi memasuki perkarangan rumah itu, Jiyeon menganggukkan kepalanya lalu keluar dari taksi itu diikuti dengan Min Ho dan Soo Man, supir taksi membantu mengangkat dua koper itu dan meletakkannya di samping Min Ho lalu melenggang pergi saat Soo Man udah bayar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Family (?)
FanfictionCerita sudah end. Kalian bisa baca cerita ini. . . . Kira-kira keluarga itu seperti apa ya? Saling melengkapi dan berbagi kasih sayang? Apa jadinya jika yeoja remaja itu di suruh mencari keluarga yang sebenarnya? Keluarga itu indah ya? Kasing...