Dua : Cinta dan Kehilangan

30.8K 1K 4
                                    

Happy Reading (18+)😍

Author POV

15 bulan sudah Niki tinggal di apartemen Andreas. Diam-diam ia mulai menyukai lelaki itu yang sudah merawatnya.

Andreas sangat perduli dan perhatian dengannya. Andreas rutin memberi uang kepada Niki untuk berbelanja kebutuhannya.

Namun, kebiasaan Andreas membawa wanita masuk ke apartemen dengan keadaan mabuk terkadang membuatnya sesak. Egois memang jika hanya menginginkan Andreas untuk tak bersama wanita lain, dan hanya dengan dirinya saja. 'emang gue siapanya?' Batin Niki berulang kali.

Ting nong...

Terdengar suara bel apartemen Andreas berbunyi "Itu pasti dia, dia sudah pulang" Ucap Niki semangat dab bergegas menuju pintu apartemen.

"Haii Ndre udah...." ucapannya terhenti begitu melihat Andreas yang memang sudah datang, namun ia bersama seorang wanita. 'Tumben sekali dia datang dengan wanita tanpa mabuk? Siapa wanita ini? Temannya? Bukankah dia tidak pernah membawa temannya datang kecuali Bryan?' batin Niki berkata.

"Haii nikk" ucap Andreas semangat dan refleks memeluk Niki membuat Niki sadar dari pikirannya dan membulatkan matanya.

"Sadar woy disini ada gue!" ucap perempuan cantik itu yang berdiri di sebelah Andreas.

Andreas terkekeh pelan lalu melepas pelukannya "Sorry ya Nik, refleks hehe" ucap Andreas kikuk dan menggaruk belakang lehernya yang tak gatal.

"Eh? I-ya si-lah-kan mas-uk" ucap Niki terbata.

Setibanya mereka diluar keluarga, perempuan itu dan Andreas duduk bersama, Niki mendekat lalu bertanya "Em, maaf mau minum apa?" tanya Niki sopan.

Wanita itu memang terlihat cuek. Dia menatap Niki bingung lalu menjawab "Aduh Nik, santai ae lagi sama gue, gue Bianca tunangannya Bryan, jadi si kutu ini berani bawa gue masuk apartemen, nanti gue bisa ambil minum sendiri kok, lo duduk aja sini nemenin gue" ucap Bianca dengan sedikit senyuman.

Niki menghela nafas lega lalu ikut tersenyum, dia dengan canggung duduk didepan Andreas dan Bianca yang duduk bersebelahan.

"Jadi ini Niki Ndre? Lumayan kok pantesan lo.....eqgsbsjekwlalsbbd" ucap Bianca tak jelas pada akhir karena mulutnya dibekap dengan Andreas.

"Diem lo bangke, asli mulut lo sama keg mulutnya Bryan gak bisa ngerem dikit" bisik Andreas tanpa melepas tangannya dari mulut Bianca membuat Bianca susah bernafas dan menepuk-nepuk tangan Andreas.

Andreas melepas tangannya dan melotot ke arah Bianca "Yaiyalah sama, namanya juga sering tukeran ludah" ucap Bianca santai sambil memainkan ponselnya.

"Yee dasar! Jaga tuh omongannya ada cewek lain tuh" ucap Andreas sambil menunjuk Niki yang sedari tadi hanya menggelengkan kepala melihat tingkah dua orang didepannya itu.

"Makanya halalin dong, iya nggak Nik?" ucap Bianca lalu menatap Niki.

"Udah deh mendingan lo cepat telpon Bryan dan pergi dari apartemen gue, gue capek pengen istitahat" ucap Andreas dan berlalu meninggalkan Niki dan Bianca menuju kamarnya.

"Eh dasar jomblo kamprett!" teriak Bianca yang diacuhkan oleh Andreas.

Kini Bianca dan Niki saling mengobrol bersama membahas apa saja yang dibicarakan mereka. Bianca berprofesi sebagai penyanyi, ia memiliki grup dengan 4 orang lainnya.

Hurts To Have You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang