Happy Reading! Tiati banyak panasnya yaa! :p
Author POV
Donita masih tertidur pulas setelah kelelahan karena semalam hingga jam 3 pesta dirumahnya baru selesai.
Andreas yang sudah terbangun hanya memandang sang istri dengan terus menyunggingkan senyumannya. Beberapa kali ia pun mengusap lembut pipi Donita.
Andreas membuka horden di kamarnya agar cahaya bisa masuk kedalam kamarnya. Tak bermaksut membangunkan Donita, ia segera membersihkan tubuhnya lalu membuat sarapan untuk Donita.
Setelah siap dengan roti bakar buatannya, Andreas bergegas menuju kamar Al untuk menbangunkannya. Dilihatnya Al masih terlelap pulas dengan posisi tengkurap.
Andreas menggelengkan kepalanya melihat tingkah sang anak. Ia pun mengatur kembali posisi Al membuat Al menggeliat.
"Al bangun sudah jam 8 ini sarapan dulu yuk"
"Tidak mau! Al mengantuk papa pergi sana Al masih mau bobo!" ucap Al dengan mata masih terpejam. Ia menggeser posisi tidurnya hingga membelakangi Andreas.
"Hmm, sama seperti mamanya, susah dibangunkan" gumam Andreas lalu keluar dari kamar Al.
Andreas menyiapkan sarapan untuk Donita dan akan membawanya kedalam kamarnya. Ia tampak lebih semangat pagi ini. Ratna yang melihatnya pun ikut bahagia melihat hubungan mereka berdua kini sudah membaik.
Andreas memasuki kamarnya sembari membawa nampan. Ia meletakkannya dimeja lalu segera membangunkan Donita.
Donita menggeliat pelan, perlahan ia membuka matanya. Senyuman khas bangun tidur langsung tercetak diwajah Donita.
Donita merentangkan tangannya, Andreas pun langsung menyambutnya dan segera memeluk nya erat.
"Sarapan dulu yuk" ucap Andreas menatap lembut Donita membuat Donita sedikit salah tingkah. Donita pun hanya menjawabnya dengan anggukan "Aku gendong ya" tanpa menunggu jawaban dari Donita, Andreas segera mengangkatnya brydal style berjalan menuju sofa di kamarnya.
Donita melahap roti bakar buatan Andreas dengan perasaan bahagia. Sesekali ia menyuapi Andreas yang dengan setianya duduk dibawahnya.
"Bagaimana kabarnya? Apa aku boleh menciumnya?" ucap Andreas sembari menatap perut Donita yang kini berada tepat didepannya.
Donita terkekeh pelan "Tentu, tentu saja boleh"
Andreas mengusap perut Donita lembut lalu menciumnya. Ia pun menempelkan telinganya di perut Donita. Bayi didalam kandungan Donita pun memberi respon menendang-nendang perut Donita "Eh dia gerak-gerak yank" ucap Andreas heboh.
Donita terkekeh pelan "Iya dia kangen sama kamu"
Andreas menatap Donita lalu menyunggingkan senyuman penuh arti "Hmm, iya yah. Sudah lama sekali aku tak menjenguknya " ucap Andreas menaik turunkan alisnya.
Donita yang tau maksud dari arti Menjenguk membuat pipinya memerah. Andreas yang melihatnya gemas lalu mencubit lembut pipi Donita.
"Hari ini kita mau kemana?" tanya Andreas yang sudah duduk merangkul Donita.
"Dirumah saja, aku masih lelah" Donita menyenderkan kepalanya dibahu Andreas. Andreas mengecup rambut Donita berkali sembari tangan mereka saling menggenggam.
"Aku belum keramas loh" ucap Donita terkekeh pelan.
"Wangi kok. Mandi dulu ya aku mandiin" Donita hanya tersenyum sembari menganggukan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurts To Have You!
Short StoryMemilikimu menjadi suatu kebahagiaan tersendiri untukku. Aku senang, aku bahagia. Sampai akhirnya aku tau jika aku hanya menjadi tokoh lain, pengisi cerita cintamu sebenarnya - Donita Rebecca. *Sequel You're Mine☺ *(18+) *Beberapa Part di PRIV...