Duapuluhtujuh : Pergi

15.2K 958 51
                                    

Happy Reading!

Author POV

Donita terdiam memandang keluar jendela memperhatikan jalanan dengan tatapan kosong. Kini Donita serta Al sedang menuju bandara dengan menaiki taksi.

Setelah mengetahui semua perselingkuhan Andreas, malam itu juga Donita memilih pergi mengajak serta Al bersamanya. Aku punya cukup tabungan untuk membiayai diriku serta sekolah Al, tekatnya dalam hati.

Donita tak membawa barang banyak karena ia tak sempat berkemas akibat terburu-buru. Donita serta Al duduk bersama diruang tunggu, Donita terus melamun mengingat pertengkarannya dengan Andreas, teringat bagaimana ia memergoki Andreas tidur dengan wanita lain membuatnya terasa sesak kembali "Donitaaa!" panggil seseorang membuat Donita tersadar. Ia mengusap air matanya lalu mencari sumber suara.

"Bryan, Alex" ucap Donita menatap dua pria yang sedang terengah berdiri di hadapannya.

"Taa, jangan pergi please" ucap Alex memohon dengan peluh keringat yang terlihat di wajah tampannya.

Donita tersenyum sembari menggelengkan kepala "Engga lex, gue akan tetep pergi" ucap Donita yakin "Tenang aja, gue pasti kabarin lo berdua kok" ucap Donita dan tanpa mrnunggu lama Alex menariknya lalu memeluk Donita erat "Maafin gue ta" ucap Alex

"Nggak papa kok" jawab Donita lalu melepas pelukannya. Alex lalu menatap Al yang sudah terlihat mengantuk, ia mendekat pada Al lalu memangkunya.

Mata Donita kini menatap Bryan, Bryan melangkah mendekat padanya menarik tangannya lalu memeluknya erat "Jangan pergi please" ucap Bryan sembari mengusap rambut Donita.

"Nanti aku akan hubungi kamu, jangan khawatir. Aku janji" ucap Donita sambil memejamkan matanya dalam pelukan Bryan, dadanya terasa sesak karena tiba-tiba teringat kejadian beberapa jam yang lalu.

Cukup lama akhirnya Donita melepas pelukannya dan menatap Bryan "Yan bolehkah aku meminta tolong padamu?" ucap Donita yang diangguki Bryan.

Donita menarik Bryan untuk sedikit menjauh dari Al agar anaknya tak mendengar "Bisakah kau urus surat perceraianku dengan Andreas?" ucap Donita sukses membuat Bryan terkejut.

"Su-rat cerai? Ta, apa kamu serius?" ucap Bryan tak yakin.

"Ya. Aku serius dan sangat yakin. Apalagi yang harus ku pertahankan dari hubungan rumah tangga menyakitkan ini?" ucap Donita kembali teringat Andreas membuat air matanya menetes. Bryan yang melihatnya segera mengusap air matanya dengan ibu jarinya. Donita menatap Bryan sedih lalu berkata "Yan please bantu aku untuk ini, aku akan membayarmu berapapun. Kau pernah berjanji padaku bukan jika kau akan selalu ada untukku dan akan selalu membantuku?" ucap Donita memohon.

Bryan tampak berfikir dan akhirnya menjawab "Baiklah, akan aku usahakan" ucap Bryan.

Donita menggendong Al yang sudah terlelap dengan satu tangannya yang lain menarik kopernya. Setelah berpamitan dengan Bryan dan Alex, Donita langsung masuk kedalam pesawat.

"Bisakah kita membiarkan ibu hamil itu pergi sendiri?" ucap Alex menatap kepergian Donita dengan sedih yang mulai menghilang masuk kedalam pesawat.

"Dia perempuan kuat. Gue yakin dia akan baik-baik saja. Gue punya tugas baru, Donita meminta gue membuatkan surat cerai untuk Andreas dan mengurus perceraiannya" ucap Bryan membuat Alex terkejut.

"Benarkah Donita berkata begitu? Yah, syukurlah supaya Andreas merasakan bagaimana rasanya ditinggalkan. Lagi pula, gue kan jadi bisa deketin dia. Nggak papa lah ya Buy 1 get 2" ucap Alex sembari mengusap dagunya memulai imajinasinya kembali.

Hurts To Have You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang