Enam : PDKT

18.8K 766 11
                                    

Happy Reading!

Author POV

Setelah kejadian meminta nomor telpon Donita, kini Andreas lebih sering mengirim pesan kepada gadis itu.

Seperti 'Udah makan? Lagi apa? Main yuk? Selamat malam' dan lain sebagainya.

Donita yang merasa kesal terkadang mengacuhkan pesan dari Andreas tersebut meskipun sebenarnya tangannya gatal ingin membalasnya.

Hari ini disekolah Donita baru saja menyelesaikan pelajaran tambahannya untuk persiapan ujian kelulusan. Beruntung sekali ia berbakat pada pelajaran seperti Matematika, Kimia bahkan Fisika yang bahkan teman-temannya yang lain termasuk Ayla sangat enggan untuk hadir di kelas itu.

Jam menunjukan pukul 3 sore, pelajaran akan berakhir 30 menit lagi "Be, gue pulang sama lo ya, soalnya mobil gue dibawa tante nih" ucap Donita yang duduk disebelah Ayla.

"Aduh sorry ta, gue pulang sama Daniel kita juga mau keluar dulu" jawab Ayla sedih.

"Hmm yaudah deh"

Tak berapa lama setelah perbincangannya dengan Ayla, ponselnya berbunyi tanda pesan masuk.

A
Hai Nita, lagi apa? ;;)

Donita membaca pesan itu dengan malas Lalu membalasnya.

Sorry, nama Gue DONITA. Lo salah kirim.

A
Galak banget sih jadi pengen nyium :* udah pulang?

To ; A

Belum

A
Aku jemput yaa?

Donita membulatkan matanya membaca pesan terakhir yang dikirim Andreas itu 'Dasar cowok rese bego! Mau jemput gue nanti kalo banyak yg lihat gimana?' batin Donita hingga tak sadar ia meremas bukunya

"Ta, lo kenapa?" tanya Ayla yang bingung melihat sahabatnya

Donita menghembuskan nafasnya lalu terseyum terpaksa "Hehe nggak papa kok, gue cuma tegang aja i-ya mau tanding" ucap Donita sedikit gugup

"Eh jangan tegang dong. Rileks aja gue pasti nonton kok. Lagian juga masih seminggu lagi kan?" ucap Ayla yang hanya diangguki oleh Donita 'Om lo ayla yang bikin gue gini!'

Setelah bel berbunyi, Ayla sudah melesat terlebih dahulu bersama Daniel meninggalkan Donita. Donita berjalan malas menyusuri lorong sekolahnya yang mulai sepi.

Kini ia berada di Halte bus depan sekolahnya. Sudah hampir 20 menit namun baik angkutan bus maupun taksi belum ada yang lewat dihadapannya. Beruntungnya ia tak sendirian disana. Ada dua orang adik kelasnya yang sama sedang menunggu.

Bepp..Bepp...

Suara klakson sebuah mobil membuyarkan lamunannya. Sontak Donita dan dua gadis adik kelasnya itu saling berpandangan.

"Jemputan kakak?" tanya salah satu dari gadis itu.

"Bukan" Donita menggeleng lalu menundukan kepalanya.

Hurts To Have You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang