Duapuluhtiga : Hurts

15.6K 799 27
                                    

Happy Reading!

Author POV

Donita menatap tak percaya oleh benda kecil berbentuk pipih, panjang yang kini ia pegang.

Donita teringat kembali saat ia dan Andreas melakulan hubungan suami istri disaat Andreas sedang mabuk.

Donita menuju walk in closet lalu berdiri di cermin panjang didepannya. Perutnya memang terlihat membucit padahal ia sedang diet. Ia masih tak percaya dan ia akan memeriksanya sendiri ke dokter kandungan.

Donita buru-buru mengganti pakaiannya dengan memakai pakaian rapi. Setelah semua dirasa cukup, Donita keluar dari walk in closet dengan terburu-buru hingga tubuhnya bertabrakan dengan tubuh Andreas yang hendak masuk.

Andreas memeluk pinggang Donita yang sedikit ambruk dan menatap nya dalam. Sudah lama ia tak menatap Donita sedekat itu. Ia merasa sesuatu berdetak dijantungnya ketika ia menatap Donita sedekat itu. Andreas mendekatkan bibirnya kepada bibir Donita, namun.....

"Mamaa papaa, kalian sedang apa? Haha mengapa papa terlanjang?" ucap Al yang baru saja masuk kedalam kamar mereka.

'Telanjang?' batin Donita dan dengan cepat ia dan Andreas sama-sama menjauh dan melihat ke bagian bawah tubuh Andreas.

"Kyyaaaaaaa" jerit Donita seketika menutup matanya. Sesuatu milik Andreas terbebas dibawah sana tanpa tertutup apapun. Andreas pun tak kalah kagetnya. Dengan cepat ia memakai kembali handuknya yang tadi melorot. Al masih tertawa melihat kejadian tadi.

"Al berhenti tertawa, oke? Sekarang papa akan mandi" ucap Andreas malu-malu dan dengan cepat ia masuk kedalam kamar mandi.

Donita menghela nafas lega, ia lalu menghampiri Al mensejajarkan tingginya dengan Al "Al, mama akan pergi sebentar Al dirumah dulu ya?" ucap Donita sembari mengusap pipi Al.

"Oke mama, jangan lama-lama yaa" Donita mengangguk lalu mengecup bibir Al singkat.

-----

Kini Donita sudah berada di ruang periksa. Ia sedang menunggu hasil pemeriksaannya dengan perasaan senang bercampur dengan sedih.

"Nyonya, ini hasil pemeriksaanmu sudah keluar" Dokter itu membawa sebuah amplop coklat lalu duduk dikursi didepan Donita. Dokter itu mulai membuka hasilnya lalu tersenyum "Benar nyonya, Anda sedang mengandung dan usianya sudah 10 minggu" ucap Dokter itu membuat Donita menganga kaget.

"Tapi dok mengapa perut saya terlihat tidak membuncit?" tanya Donita penasaran.

"Apakaah anda sedang diet?" tanya Dokter itu yang diangguki oleh Donita "Mulai sekarang berhentilah berdiet nyonya. Agar anakmu di dalam sana baik-baik saja dan selalu tumbuh sehat. Ini saya berikan vitamin untukmu"

Setelah Donita selesai memeriksa kandungannya, ia segera pergi dari rumah sakit dan langsung kembali ke rumahnya.

"Aallll" panggil Donita begitu memasuki rumahnya. Ia pun berjalan menuju kamar Al namun tak ada Al disana.

Donita berjalan cepat menuruni tangga dan mencari Al disekitar halaman rumahnya, namun tetap saja Al tidak ada disana.

"Ada apa nyonya? Mengapa anda terlihat panik?"

"Dimana Al bi?" tanya Donita panik.

"Den Al pergi bersama tuan Andreas nyonya. Tuan bilang akan ke rumah sakit menjenguk nona Bianca" jelas ART itu yang diangguki Donita. Donita sedikit bernafas lega Ia pun memutuskan untuk beristirahat sembari menunggu Al serta Andreas kembali.

Hurts To Have You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang