Happy Reading! Jangan lupa puter Video diatas yaaa!! 😊
Author POV
Andreas berjalan dengan cepat menuju ruang Bryan. Ia bahkan tak memperdulikan sapaan para karyawan dikantor itu yang sebagian besar mengenalinya.
"Apa Bryan didalam?" tanya Andreas menatap tajam sekretaris Bryan.
"Eh, y-a tu-an ada di-dalam" jawab sekretaris Bryan dengan gugup.
Andreas segera melangkah masuk, membuka pintu ruang Bryan dengan keras. Andreas memasukan tangannya kedalam saku celananya berusah bersikap santai.
Bryan pun sempat kaget melihat pintu ruang kerjanya terbuka dengan kasar. Setelah melihat siapa yang datang, senyuman miringnya terlihat sembari bangkit dari duduknya.
"Oh kau sudah datang rupanya, apa kabar sahabatku?" ucap Bryan dengan senyuman nya sembari mengulurkan tangannya untuk menyalami Andreas.
Andreas menatap tangan Bryan dengan malas dan memalingkan wajahnya "Sudahlah langsung saja apa yang ingin kau bicarakan?" ucap Andreas acuh seraya menarik kursi didepan meja Bryan lalu duduk disana tanpa menyambut uluran tangan Bryan.
Bryan tertawa sinis lalu menduduki kembali kursinya "Oh kau terlihat gugup sahabatku" sindir Bryan membuat Andreas menatapnya tajam.
Tok..tok..tok..
Suasana yang sempat mencengkam diruang itu sedikit mereda setelah terdengar suara ketukan pintu.
"Masuk" ucap Bryan.
"Ma-af tuan, anu... Eum, apa perlu saya buatkan minum?" ucap Sekretaris Bryan membuat Bryan mengernyit.
"Tidak usah. Mungkin sahabatku ini hanya sebentar disini, keluarlah" ucap Bryan sembari melirik Andreas.
Sekretaris Bryan mengangguk lalu keluar dari ruangannya dengan sedikit tak merapatkan pintunya.
"Langsung saja apa yang ingin kau bicarakan?" ucap Andreas sedikit kesal.
"Oh santai saja kau terlihat sangat kesal. Apa kau sedang punya masalah?" ucap Bryan disertai sedikit tertawa.
"Ya. Aku punya masalah. Istriku didekati oleh sahabatku sendiri" ucap Andreas yang dijawab gelak tawa dari Bryan.
"Kau lucu sekali sahabatku. Kau bilang padaku jika kau tak pernah mencintainya. Tapi sekarang, kau tampak cemburu saat aku mendekatinya? Apa sekarang kau sudah mulai mencintainya?" sindir Bryan membuat emosi Andreas naik pitam.
Brakkk! Andreas menggebrak meja kerja Bryan sembari berdiri. Bryan hanya memperhatikannya dengan masih tersenyum miring.
"Gue sudah bilang berkali-kali jika gue gak pernah cinta dengan Donita!!" ucap Andreas keras yang berhasil membuat emosi Bryan ikut naik. Namun Bryan dengan masih berusaha santai berdiri dan berjalan mendekat pada Andreas.
"Tenanglah, jangan emosi" ucap Bryan seraya menepuk pundak Andreas.
Andreas meraih tangan Bryan lalu menghempaskannya dengan kasar "Gue ingetin sama lo jangan pernah ikut campur urusan rumah tangga gue!" ucap Andreas menatap Bryan tajam.
"Gue gak berniat ikut campur tapi lo sendiri yang udah bikin gue ikut campur!" ucap Bryan yang sudah mulai emosi.
"Tsk, apa urusan lo?" ucap Andreas santai seakan tak ada masalah.
"Gue tau lo selingkuh dibelakang Donita. Oh, bahkan mungkin jalang lo sudah bilang sama lo ya kalo sebenarnya dia udah ketahuan sama gue?" ucap Bryan yang berhasil membuat Andreas kaget. Khloe tidak pernah memberitaunya jika ia pernah kepergok oleh Bryan, bahkan Andreas hanya merasa bahwa dia dan Khloe hanya kepergok oleh Alex saja "Tidak usah kaget seperti itu. Gue dan Khloe sudah bertemu sebelumnya ketika gue mengunjungi apartemen lo! Ah, gue gak nyangka aja bisa-bisanya lo selingkuh dengan teman istri lo sendiri. Ch"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurts To Have You!
Short StoryMemilikimu menjadi suatu kebahagiaan tersendiri untukku. Aku senang, aku bahagia. Sampai akhirnya aku tau jika aku hanya menjadi tokoh lain, pengisi cerita cintamu sebenarnya - Donita Rebecca. *Sequel You're Mine☺ *(18+) *Beberapa Part di PRIV...