Tiga : London

25.5K 884 8
                                    


Happy Reading! Foto diatas itu Samantha yaa😍😘

Author POV

Setelah satu tahun lebih atas kematian Niki, Andreas masih sering terlihat murung dan menyendiri. Ia bahlan tidak lagi bermain dengan perempuan. Entah mengapa napsunya hilang sepeninggalan Niki.

"Ayolah Ndre, sampe kapan lo mau diem aja gini?" ucap Bryan yang kini berada di Club dengan Andreas atas bujukannya.

"Ya terus gue mesti ngapain?" ucap Andreas menyesap rokoknya lalu menghembuskan asapnya asal.

"Yaa jangan diem aja gitu sana cari cewek kek buat lo ajak enaena atau ngapain gitu sana di dance floor grepe-grepe dikit"

Andreas menyunggingkan senyumnya lalu menyesap rokoknya lagi.

"Gue mau enaena, tapi sama Bianca eh?" ucap Andreas yang langsung membuat mata Bryan seakan ingin keluar dari tempatnya.

"Berani nyentuh dia gue potong peni* lo sumpah!"

"Hahaha canda kali santai aja! Btw, setalah gue pikir-pikir, gue akan pulang kerumah aja deh"

"Eh serius lo? Lo engga mau liburan gitu? Kan lumayan lo break beberapa bulan masa mau dirumah orang tua lo aja?"

"Ya mau gimana lagi?"

"Ya lo bisa liburan kek gimana gitu, keliling dunia, ke rumah kakak lo di London atau ke rumah saudara lo yang lain" ucap Bryan gemas.

"Nanti gue pikir lagi. Lagian Samantha juga lagi dirumah dia juga gak ada jadwal"

Setelah menikmati waktunya di Club, Andreas langsung menuju rumah orang tuanya yang tak jauh dari tempatnya kini.

Beruntungnya dia setibanya dirumah, orang tuanya sudah terlelap. Andreas menuju kamar Samantha dan melihat adik perempuan nya itu sudah terlelap pulas dikamarnya.

Andreas masuk kedalam kamar Samantha dan segera merebahkan dirinya disamping Samantha, memeluk adik kesayangannya.

-------

Sinar matahari mulai masuk menyusup ke dalam kamar Samantha membuat gadis itu mengerjapkan matanya.

Samantha merasakan sesuatu berat diperutnya memeluknya dari belakang 'Siapa dia? Nggak mungkin Zayn' batin samantha.

Samantha berbalik badan hingga kini menatap orang didepannya itu. Orang yang jarang pulang kerumah dan lebih memilih tinggal di apartemen.

"Aaaaaa mommy dadddyy!!!" teriak samantha menggelegar dikamarnya.

Andreas yang mendengarnya menutup telinganya menggunakan bantal "Brisikk!" ucap Andreas.

"Ngapaiin lo dikamar guee!!" ucap Samantha berteriak.

Andreas tidak menjawab membuat samantha gemas. Di tariknya bantal yang menutupi telinganya lalu memukul-mukulnya ke badan andreas.

"Aaaww! Sakit bego!" Andreas bangkit dan mencoba menghindar dari pukulan bantal Samantha.

"Bodo amaat! Ngapain lo dikamar gue pulang-pulang masuk kamar gue?! Heh!"

"Ya gue kan kangen sama lo bego! Untung aja lo adek gue! Kalo bukan..." andreas menatap samantha lebih tepatnya badan samantha yang memakai tangtop putih membuat dadanya yang berisi sangat jelas terlihat, ia juga tak memakai bra.

"Kalo bukan kenapa?" ucap samantha bergedik ngeri. Bantal yang tadi ia gunakan untuk memukul Andreas kini ia gunakan untuk menutupi tubuhnya

"Kalo bukan udah gue ajak enaenaa lo! HAHAHAAA"

Hurts To Have You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang