Tigapuluhenam : Ibiza

13.4K 915 28
                                    

Happy Reading!

Author POV

Sudah satu minggu lamanya Andreas tinggal dirumah Callum tanpa banyak bicara disana. Memang ia akui ia sangat merindukan Donita dan Al. Namun, hari ini ia tampak berbeda. Wajah cerah kembali terlihat dari dirinya.

"Malam semuaa" sapanya kepada seisi rumah Callum yang hanya ada Callum, Anna serta Adam disana yang sedang makan malam bersama.

Mereka menatap Andreas terbengong melihatnya. Akhirnya ia mau keluar kamar juga! Batin mereka bertiga.

Andreas pun duduk disalah satu kursi meja makan bersama dengan yang lain. Dengan semangatnya ia mengambil makan akan yang berada di meja kemudian menyantapnya.

"Udah gak galau lagi?" kata Anna.

"Engga lah Kak, ngapain galau" jawab Andreas dengan tersenyum.

"Lalu apa rencana kamu saat ini Andreas?" tanya Callum kini.

"Aku akan tetap berjuang mendapat kan Donita kembali Kak. Masa bodoh dengan dia yang sekarang menjalin hubungan dengan sahabatku sendiri aku tidak akan merelakannya. Aku tetap akan berusaha mendapatkan Donita lagi" ucap Andreas semangat.

"Ch, paling nanti om dicaci maki lagi sama dia" ucap Adam kini.

"Adam" peringat Anna yang langsung membuat Adam menunduk.

"Aku gak perduli mau dicaci maki, mau di kata-katain sama dia aku akan tetap terima"

Anna dan Callum sama-sama tersenyum. Inilah yang mereka harapkan dari seorang Andreas, semangat pantang menyerah dan menjadi sosok yang lebih baik dari sebelumnya.

"Kami doakan yang terbaik untukmu Andreas" kata Anna

"Terima kasih kak"

Sedangkan ditempat lain Donita tengah gusar karena Andreas belum juga kunjung kembali. Bahkan, Al sampai marah kepadanya dan menuduhnya bahwa Donita lah yang menyuruh ayahnya pergi. Kini Al lebih banyak diam kepada Donita. Untuk urusan mandi, sarapan serta berangkat dan pulang sekolah pun Al diantarkan oleh Ratna karena Ia tak ingin ditemani Donita.

Donita sangat sedih melihat Al yang tak mau berdekatan dengannya, dibujuk dengan apapun Al tetap menolak dan hanya ingin papanya kembali.

Donita sempat bingung dan sangat bingung. Terlebih lagi kemarin yang merupakan jadwal lanjutan persidangan mereka, baik Andreas maupun kuasa hukumnya tak datang dalam persidangan itu. Keduanya sama-sama tak bisa dihubungi membuat persidangan kembali dibatalkan.

-----

Ponsel Donita berdering, dengan cepat ia mengambilnya dan berharap Andreas lah yang menghubunginya, namun ia harus kecewa karena bukan Andreas yang menghubunginya tetapi Bryan.

"Hallo?"

"Ta, gimana apa Andreas sudah memberi kabar?" ucap Bryan dari seberang sana.

"Belum yan"

"Apa lo nyesel sekarang karena telah ngerjain dia ta? Apa sebaiknya kita berhenti aja ngerjain dia? Gue pikir-pikir kasian juga dia ta"

"Tidak yan. Gue masih pengen ngerjain dia sampai dia bener-bener serius"

"Hmm, baiklah. Gue tutup dulu. Jaga kesehatan ya jangan kecapean, jangan mikirin dia mulu nanti bisa-bisa malah lo yang ngejar-ngejar dia" ucap Bryan menggoda.

Hurts To Have You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang