Delapanbelas : My Baby

15.9K 755 10
                                    

Happy Reading!

Author POV

Seorang wanita cantik yang terlihat sedang mengandung terlihat berjalan menyusuri setiap rak sayuran, serta beberapa bahan makanan.

Donita berjalan sembari mendorong serta tangan nya yang lain ia gunakan untuk mengelus perutnya yang kian membesar.

Donita berhenti ketika mencapai rak Daging sapi lalu dengan teliti nya ia memilih daging itu yang sudah terbungkus.

"Do-nita? Apa kau benar Donita?" ucap Seseorang dari samping Donita membuatnya menoleh. Seorang wanita yang terlihat seumuran dengannya. Donita tersenyum lalu mengangguk "Iya aku Donita, ada yang bisa kubantu?" jawabnya ramah.

"Oh astaga jadi kau benar-benar Donita! Hey, aku salah satu fans suami mu! Maksutku, aku sangat suka dengan kalian berdua" ucap wanita itu girang. Donita hanya tersenyum lebar menanggapinya.

"Bolehkan aku berfoto denganmu?" pinta wanita itu.

"Eum baiklah" Donita mengambil alih ponsel wanita itu lalu mereka berfoto bersama.

"Aku sangat senang Donita! Terima kasih kau baik sekali! Tapi sayang Andreas tak disini" ucapnya sambil memeluk Donita.

"Iya sama-sama Andreas sedang ada acara jadi dia tidak menemaniku" jawab Donita.

"Sampaikan salamku padanya. Aku harap hubungan kalian membaik dan baby kalian akan sehat-sehat saja"

"Semoga saja" Donita tersenyum sembari mengusap perutnya. Setelahnya wanita itu berpamitan dengannya dan Donita melanjutkan berbelanjanya.

Setelah selesai memilih bahan makanan, Donita mengantre dikasir untuk membayar. Antrean kasir malam ini cukup panjang mungkin karena malam ini malam minggu.

Ponsel Donita bergetar. Dengan cepat ia mengambil ponselnya dan terdapat sebuah pesan dari Andreas.

From : Papa

Kamu dimana, Ma?

Donita sedikit tersenyum lalu membalas.

Di kasir.

Tak berapa setelah membalas pesan Andreas, kini gilirannya untuk membayar. Donita mengamati setiap barang yang ia beli sambil mengingat adakah yang kurang.

Donita memberikan kartu debitnya yang Andreas berikan untuknya kepada petugas kasir.

"Biar aku yang bawa" ucap Andreas yang baru saja tiba dan langsung mengambil alih barang belanjaan Donita.

Beberapa orang yang berada dikasir berteriak histeris melihat idolanya berada didekat mereka. Andreas tak menghiraukan dan terus berjalan bersama Donita yang merangkul lengannya.

"Aku hampir gila untung saja mereka tak mengejar kita" ucap Andreas ketika sudah berada di dalam mobil.

"Lebih tepatnya mengejarmu" goda Donita.

"Ya aku memang tampan. Sampai ketampananku membuat beberapa orang gila. Langsung pulang saja pak" ucapnya pada supir pribadinya.

Andreas menyandarkan kepalanya dipundak Donita. Ia mengelus perut Donita sesekali mencuri kesempatan memegang dada Donita. Setibanya dirumah, mereka segera menuju kamar mereka dan langsung beristirahat.

Tepat pukul 3 dini hari, Donita terbangun karena merasa sakit diperutnya. Donita mencengkram kuat sprai kasurnya dengan sebelah tangannya yang lain mengusap perutnya.

Hurts To Have You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang