Happy Reading! 😍
Author POV
"An-dreas?" ucap Donita lirih sambil terus menatap seseroang yang masih berjongkok dibawahnya.
Andreas bangkit mengusapkan kedua tangannya lalu menatap Donita yang menatapnya tajam.
"Hai ta, lama gak ketemu" ucap Andreas dengan tenangnya seakan tak pernah terjadi sesuatu diantara keduanya.
Donita mengusap air matanya kasar. Ia tak ingin terlihat lemah didepan lelaki brengsek ini.
"Kalo gak bisa pake hells jangan pake hells lagi. Btw, lo apa kabar?" andreas mengulurkan tangannya. Donita menatap tangan itu cukup lama. Sekali lagi ia tak ingin terlihat rapuh.
Donita tersenyum kaku lalu menjabat tangan Andreas "Baik"
'Tangan ini, masih terasa hangat seperti dulu' batin Andreas. Cukup lama mereka berjabat tangan dan saling menatap. Akhirnya Donita yang terlebih dahulu sadar melepas tangannya membuat Andreas sedikit terkejut.
"Kalo gitu gue permisi dulu" ucap Donita lalu melangkah hendak pergi. Tepat saat ia bersampingan dengan tubuh Andreas, lelaki itu mencekal lengannya dengan kuat membuat Donita sedikit meringis namun ia terus menatap kedepan enggan untuk menatap Andreas.
Andreas bergerak mendekat, tangannya yang terlepas dari lengan gadis itu berpindah memegang kedua pinggang Donita.
'Apa mau lelaki ini?' batin Donita.
"Btw, lo kelihatan cantik malam ini" ucap Andreas lirih tepat di telinga Donita membuat tubuh Donita menengang.
Dengan masih tersadar Donita menghentakkan tangan Andreas dari pinggangnya lalu berlari dan menangis sejadinya.
"Donitaa!!" teriak Andreas ingin mengejar namun Donita sudah terlebih dahulu masuk kedalam taksi.
"Lelaki brengsekk! Kurang ajaar! Gak punya Hati! Brengsek!!" caci maki Donita sambil memukul-mukul pahanya. Supir taksi yang melihat tingkah Donita hanya menggelengkan kepalanya sembari memberikan tissue berulang kali kepada Donita.
Setibanya dirumah sang tante ia segera menghempaskan pantatnya di sofa ruang tamu rumah itu. Tante Donita serta suami dan anaknya sedang pergi untuk urusan bisnis meninggalkan Donita sendiri dirumah.
Tak berapa lama setelah tibanya dia dirumah, Alex yang mengajaknya ke pesta itu datang dengan wajah paniknya.
"Kak lo gak papa kan?" tanya Alex cemas melihat Donita terisak.
"Dia disini lex, gue ketemu sama dia, hiks" kata Donita terisak.
"Maafin gue kak tadi ninggalin lo gitu aja" ucap Alex merasa bersalah. Tadi ia memang meninggalkan Donita untuk menemui kekasihnya.
"Gak papa lex" Donita menghapus air matanya dan tersenyum paksa.
-----
Andreas terbangun karena suara bel dikamarnya terus berbunyi. Ia mengumpat kesal sambil memegangi kepalanya akibat pusing terlalu banyak minum tadi malam.
"Bringsikk!!" teriak Andreas sambil menutup wajahnya menggunakan bantal.
Dengan langkah kesal, ia bangkit dan membuka pintu kamarnya.
"Hai sayang, astaga kamu mabuk?" ucap Jessica yang melihat wajah kacau Andreas. Lelaki itu hanya mengenakan boxer ketatnya ketika membuka pintu.
"Dari mana lo?" ucap Andreas sedikit kasar kepada Jessica, matanya masih sayup-sayup buram melihat sekitar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurts To Have You!
Short StoryMemilikimu menjadi suatu kebahagiaan tersendiri untukku. Aku senang, aku bahagia. Sampai akhirnya aku tau jika aku hanya menjadi tokoh lain, pengisi cerita cintamu sebenarnya - Donita Rebecca. *Sequel You're Mine☺ *(18+) *Beberapa Part di PRIV...