"..."
Yoon Gi hampir menguap jika gadis itu tidak tiba-tiba mengetuk mangkuknya sengaja. Membuat beberapa kuah ramen terlempar keluar dari mangkuknya.
"Menurutmu? Bukannya mereka keterlaluan jika mengatakan bahwa aku tak pantas masuk jurusan musik??"
Yang ditanya hanya menatap Seul Hee datar.
Aku tak tahu ceritanya akan sepanjang ini, huft.
Yoon Gi meletakkan sumpitnya, "Tak bisa bermain alat musik, tak bisa membuat kunci dengan baik, dan tak bisa membaca partitur dengan lancar? Bagaimana bisa kau masuk jurusan musik, huh?"
Seul Hee mendecih. Pria di depannya tak ada bedanya dengan orang lain. "YAK! Orang masuk sekolah itu untuk belajar. Dari yang tidak bisa menjadi bisa. Untuk apa jika aku sudah pandai masuk kesana?" Seul Hee membela diri.
Yoon Gi mengacak rambutnya. Ada benarnya. Tapi entah mengapa jawaban itu malah membuatnya frustasi tidak terima, "Maksudku bukan begitu. Tapi salahkan saja universitas menerimamu di jurusan itu. Hhh..."
"Mungkin karena piagamku. Selama SMP dan SMA aku hanya menghabiskannya dengan mengikuti kontes menyanyi." Seul Hee menganalisis, memang dia banyak menyerahkan piagam saat pendaftaran. Namun apa pedulinya sekarang.
"Pintar menyanyi saja untuk apa?"
Seul Hee melotot, Yoon Gi terkesiap. Kemudian pria itu hanya berdeham, "Maksudku dalam komposing lagu bukan hanya tentang bernyanyi, bukan?"
Seul Hee memutar bola matanya malas. Sedetik kemudian gadis itu mengedikkan bahu, "Tapi aku memilikimu ...,"
Tatapan Yoon Gi mendadak berubah saat diarahkan ke Seul Hee. Seul Hee pun mendadak merasa kalut dengan ucapannya sendiri.
Gadis itu menggigit bibir bawahnya, "Maksudku... ada kau yang bisa mengajariku, kan?"
"Hh..."
Yoon Gi kembali merubah ekspresinya. Sedikit mengumpat karena ucapan gadis itu berhasil membuat jantungnya kembali berdetak tak beraturan.
Detik berikutnya pria itu membetulkan tempat duduknya. Mendadak ia mengingat sesuatu, "Ah... berbicara tentang lagumu. Sebenarnya aku telah merangkai beberapa melodinya dalam music note ku."
Seul Hee ikut antusias dengan menegakkan tubuhnya, "Boleh aku lihat?"
"Sebentar." Yoon Gi spontan bangkit. Pria itu melangkahkan kaki menuju studio kecil miliknya.
Sedangkan Seul Hee memilih untuk hanya diam dan memperhatikan apa yang Yoon Gi lakukan.
Hanya dua menit di dalam, pria itu keluar dengan tangan kosong, "Aku pikir ada di dalam ...," gumam pria itu sambil menggaruk kepalanya.
Dari gerak-geriknya, Seul Hee mengartikan bahwa Yoon Gi terlihat sedang bingung. "Tidak ada di sana?"
Yoon Gi yang sedang membongkar tumpukan buku di bawah meja santainya hanya mengangguk mengiyakan tanpa melepas pekerjaannya membuka tumpukan buku di sana.
Seul Hee mengedikkan bahunya. Tak ada yang bisa Seul Hee lakukan selain ikut mencari.
Lagi pula bagaimana bisa pria itu menaruh benda sakral bagi komponis di sembarang tempat seperti ini.
Pertama-tama Seul Hee menilik tumpukan buku di rak. Bisa saja terselip di sana. Namun lima menit mencari di sana hasilnya nihil.
Sebentar ia tengok Yoon Gi yang ternyata sudah berpindah menuju kamarnya. Tempat yang tidak bisa Seul Hee bantu untuk mencari.

KAMU SEDANG MEMBACA
Unknown
Fanfictiond a l a m p r o s e s r e v i s i Seul Hee tak memperkirakan apapun tentang sebuah ketukan secara sengaja atau tidak sengaja ikut mengetuk hatinya. Gadis itu tak pernah tahu siapa yang menyimbangi sebelah unit apartemennya. Bahkan ia tak tahu ji...