Cie ku unpub kemaren:'3
-------------------------------
Gemerlap cahaya flash menampar mata pria itu, membuatnya berkali-kali berkedip berusaha menghindarinya.Wajahnya terkesan bosan dan enggan untuk menjawab banyak tatkala pewarta menanyakan sebuah pertanyaan.
Tae Hyung memandang hyung satunya itu, menatapnya lekat. Merasa bosan akan wajah datarnya, ia memutuskan untuk mengingatkan dengan senggolan tangan.
Yoon Gi menengok.
"Perhatikan ekspresi wajahmu, hyung." Peringat Tae Hyung.
Detik berikutnya dagu pria itu menunjuk seseorang di sisi lain. Yoon Gi mengikutinya.
Pria itu mendapati seorang Ji Min yang baru saja mengalihkan perhatian dengan tatapan tak enak sekalipun bibir pria itu sedang tersenyum ramah.
Jujur saja sikap Ji Min cukup mengkhawatirkan akhir-akhir ini. Pria itu bahkan tak mau bicara banyak dengannya.
Helaan terhempas dengan sendirinya. Untungnya tak terlalu banyak pertanyaan yang terlempar. Dengan membiarkan kamera menyorot mereka sekali lagi, wawancara selesai dengan durasi yang cukup singkat.
Nam Joon mengemukakan kalimat finalnya, singkat, padat, dan jelas. Setelah itu mereka serempak meninggalkan tempat.
Yoon Gi tak bergeming untuk membuang waktu lebih lama lagi. Kilatan flash cukup mengganggu suasana hatinya saat ini.
Ia benci karna saat ini dirinya tak dapat menampilkan apapun. Entah karena hal apa, wajahnya bahkan sangat kaku untuk tersenyum.
Langkahnya dibuat cepat dan terkesan mendahului ke-enam orang lain yang masih berusaha untuk menampilkan gaya terbaik.
"Ada apa denganmu, hyung?" kali ini Nam Joon mencekal tangan Yoon Gi sebelum pria itu makin pergi mendahului. "Setidaknya bertindak profesional. Jangan bawa masalahmu dalam pekerjaan."
Beberapa member yang baru masuk pada area backstage melempar tatapan tak mengerti.
"Mana mengerti dengan hal seperti itu. Sejak kemarin kan sudah banyak yang mengingatkan." Ji Min melempar kalimat yang mungkin sudah ia pendam sejak tadi.
Ekspresinya jelas menunjukkan bahwa ia sedang dalam suasana hati yang buruk. Kesal.
Yoon Gi cukup dibuat diam akibat tingkahnya. Bocah itu, mengapa mendadak nadanya terdengar sangat dingin.
Di belakang, Jin berusaha mengalihkan Ji Min dan yang lainnya untuk lebih masuk ke dalam, menuju ruangan yang sudah dipersiapkan.
Yoon Gi makin merutuk meyadari Ji Min yang terlihat makin kesal saat ekor matanya mengikuti langkah ringannya.
"Maafkan aku..." bodohnya Yoon Gi hanya bisa menunduk setelah menjawabnya.
Nam Joon menghela tipis, "Lupakan saja. Kupikir keadaanmu juga sedang kurang baik, apa kau baik-baik saja?"
Yoon Gi menyadari Nam Joon mengubah nadanya. Pertanyaannya mengandung sedikit kekhawatiran.
Mendengar Nam Joon menanyakannya, ia baru merasakan kepalanya yang pusing. Mungkin karena semalaman ia begadang untuk finishing album dan dirinya yang belum sempat beristirahat.
Yoon Gi tak ingin banyak menjelaskan, apalagi mendengar ketika leader sudah mengoceh melempar nasihat, maka pria itu hanya memilih untuk menggeleng, "Jangan pikirkan. Kau duluan."
"Lalu dirimu?"
"Aku akan ke toilet sebentar." Nam Joon melongo melihat langkah kaki pria itu yang langsung terambil tanpa menunggu sebuah jawaban. Kemudian ia hanya bisa merubah ekspresinya, "Ah, hyung itu. Selalu saja."

KAMU SEDANG MEMBACA
Unknown
Fanfictiond a l a m p r o s e s r e v i s i Seul Hee tak memperkirakan apapun tentang sebuah ketukan secara sengaja atau tidak sengaja ikut mengetuk hatinya. Gadis itu tak pernah tahu siapa yang menyimbangi sebelah unit apartemennya. Bahkan ia tak tahu ji...