34❤

971 180 26
                                    

"Seul,"

"Hm?"

"Kau tahu, kadang aku mempertanyakan diriku sendiri."

"Tentang?"

"Perasaanku."

"..."

Yoon Gi melipat bibirnya ke dalam lalu menengok ke arah Seul Hee yang kemudian kembali beralih begitu menyadari gadis itu telah terdiam seraya memberikan tatapan bingung ke arahnya.

"Kau tahu bahwa rasanya seperti aku tak dapat meninggalkanmu. Di sisi lain, aku tak banyak membuat hal yang layak untuk diingat. Tahu maksudku?"

Seul Hee menggeleng sekalipun Yoon Gi tak menatap ke arahnya. Hal itu membuat jeda pada kalimat Yoon Gi agak panjang. Tak terlalu lama, Yoon Gi kembali menghela lalu melanjutkan ucapannya.

"Tak ada kata romantis, tak ada sebuah ungkapan, atau bahkan sebuah pernyataan. Aku melewatkan semua itu dan hanya menuntut kita untuk bersama."

Seul Hee memilih untuk diam. Ia tahu kemana arah pembicaraan Yoon Gi malam ini.

"Untuk itu-"

Yoon Gi nampak menjeda kalimatnya dengan sebuah helaan.

"Untuk itu, maukah kau menjalaninya denganku?"

Genggamannya mendadak mengerat pada setir mobil. Ia ingin menutup matanya, tak ingin melihat bagaimana reaksi Seul Hee atas kalimatnya itu. Namun bagaimana bisa Yoon Gi melakukan itu jika ia memegang kendali mobil?

Sebuah pantangan sesaat untuknya menengok menatap wajah Seul Hee yang hanya berjarak beberapa centi di sebelahnya. Ragu.

Reaksinya di luar dugaan. Yoon Gi berharap ada sesuatu yang terjadi, namun suasana mobilnya justru menghening.

Seul Hee tidak tertidur, hanya gadis itu menunggu Yoon Gi untuk menatapnya. Ia masih menunggu.

Secepatnya senyuman gadis itu mengembang begitu Yoon Gi menghadapkan wajahnya ke arahnya.

"Seul-"

"Kau tahu, aku lebih suka lelaki yang menyatakan perasaannya lewat perbuatan, bukan hanya sekedar pernyataan."

"Aku cukup ragu sebelumnya, ragu karena pertanyaan untukku sendiri. Namun kali ini aku mulai mengerti. Aku harap kau mengerti maka aku tidak perlu mengucapkan apa itu." sambung Seul Hee.

Yoon Gi tersenyum, dengan senang hati ia hentikan mobilnya lalu memeluk gadis di sebelahnya.

"Aku men-"

"Aku tahu, aku juga."

Keduanya tak dapat menahan senyum. Pelukan itu berlangsung hanya sebatas rengkuhan sayang, lalu Yoon Gi melepasnya.

Sebuah kertas mendadak Yoon Gi sodorkan ke arah gadis itu.

"Undangan untukmu. Tentang nada dari tugasmu yang ternyata dipakai dalam album kami. Jadi kau berhak mendapat undangan."

"Ah, aku bahkan sudah melupakan hal itu."

"Aku tidak yakin menyerahkannya padamu ketika seseorang sedang merencanakan sesuatu, tapi-"

"Ani, maka dari itu. Tetaplah di sisiku. Kita dapat menunjukkannya-

-bersama."

***

To be continue.

.
.
.

Kurang sweet? Sorry, yang ngetik jomblo.

Sekian.

Kimgysm_










































Happy

UK

100k

Reads

:'')









YAAAAAAYYYYYYY!!!!!!!!!!!!!!!!!!

HUE 😭 INI FF Masi banyak kekurangan, aku terhura tau ini bisa nyampe seginiii 😭😭

MAKASIIIHHH SEMOAAAA

💜💓💔💕💖💘💝💞💟

-KIMGYSM_ISTRINYA_SUGA-

OK

UnknownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang