Feeling like I'm breathing my last breath...
Pria itu menahan napasnya tatkala sepasang manik jernih menatapnya ragu.
Bibirnya terbuka, tatapannya terlihat heran.
Di bawah lampu remang, pria itu dapat melihat jelas kurva wajahnya.
Bahkan angin malam tak dapat meredam hebusan napasnya.
Yang terus berderu seolah mengatakan sesuatu.
Membisikkan nada yang tak terdengar, tak teraih.
Dan terus saja memandangnya...
...dengan beberapa pertanyaannya itu.
Pertanyaan yang lagi tak bisa dilontarkan begitu saja dan tak bisa Yoon Gi jawab seadanya.
Gadis itu menatapnya di ujung koridor.
Tak ada penjelas apapun kecuali tatapan teduh yang kembali membuat Yoon Gi tertarik lalu terdiam.
Hanya sedetik, sebelum dilema kembali memaksanya bangun.
Memaksanya terus bergerak dipersempit dentingan jam yang tak mungkin bisa berjalan mundur.
Memaksanya sekalipun ia harus berjalan terhuyung hingga tertatih.
Kenyataan.
Yang kadang terus memberinya tamparan.
Membuka matanya lebar di antara dua pilihan pahit yang tokohnya sedang bersitatap dalam kungkungan perasaan yang tak bisa diungkapkan.
Unknown.
Yoon Gi menghela.
Feeling like I'm walking my last step...
...heading towards you.
Perlahan ia bawa langkahnya mendekat.
Mengangkat benda hitam jinjing di genggamannya.
Satu langkah.
Dan pria itu kembali terdiam dengan beban perasaannya.
Mengangkat wajahnya seolah kehilangan arah.
Memastikan dan kembali harus menentukan kemana navigasinya berjalan.
...
Gadis itu sudah menyerah di awal.
Pria pucat itu telah mengambil banyak hal miliknya.
Senyumnya.
Tawanya.
Hatinya.
Bahkan, hal yang sangat sulit diakui.
Cinta dan perasaannya.
Habis.
Pria itu telah mengambilnya habis.
Bentengan tembok seolah sudah terbangun diantaranya.
Tak ada yang bersuara, keduanya hanya saling bungkam dan tercekat oleh pikirannya masing-masing.
Tidak lagi. Tidak bisa lagi kakinya terangkat untuk mengambil langkah.
Seluruhnya terkunci bersama perasaannya yang kembali mencuat mendapati pemiliknya di sini.
Gadis itu, dengan tatapan panas dan tumpukan cairan bening di pelupuknya, mencoba untuk mengalihkan netranya dari sosok pria di hadapanya.
Berbalik, kembali menatap pintu lift yang sudah tertutup lama. Membelakangi kenangan yang sejenak ingin ia usir akibat penat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Unknown
Fanfictiond a l a m p r o s e s r e v i s i Seul Hee tak memperkirakan apapun tentang sebuah ketukan secara sengaja atau tidak sengaja ikut mengetuk hatinya. Gadis itu tak pernah tahu siapa yang menyimbangi sebelah unit apartemennya. Bahkan ia tak tahu ji...