Meet [3² Maret 2017]

2.7K 227 41
                                        


"Hanya tiga puluh menit. Aku pastikan itu."

"Ini tengah malam, aku yakin pertemuannya telah membuatmu lelah. Kau masih akan di Seoul sampai besok, kan? Istirahatlah. Besok akan ku jemput."

"Hanya sebentar."

"Dan aku tidak yakin aku akan melepaskanmu begitu saja. Kau tahu, begitu melihatmu aku selalu ingin melakukan banyak hal." Yoon Gi membalik musik notenya, membuka halaman baru untuk lirik lagu yang sedang digarapnya.

"Jangan alasan. Aku hanya sebentar."

"Yang mana alasan?" alisnya mengerut, fokusnya sudah berubah, konsentrasinya hancur sambil terus mengubah ekspresi.

"Tadi itu. Ayolah. Dua puluh lima menit, bagaimana?"

"Tidak, Seul." Yoon Gi hampir mencoret habis liriknya, merasa kurang pas sekaligus kesal karena seberang yang terus meminta.

"Dua puluh menit." Seul Hee bersikukuh.

"Tidak." tekannya.

"Ayolah."

"Tidak ya tidak." saat ini Yoon Gi sepenuhnya menaruh pulpennya pada meja. Menyeder seraya sedikit menaikan nada. "Memangnya apa yang akan kau lakukan?"

Yoon Gi tak melihat ekspresi Seul Hee, namun ia berpikir bahwa gadis itu sedang terdiam, tidak dapat membalasnya.

Yoon Gi menjauhkan ponselnya, tiga puluh detik dalam diam. Sunyi.

Begitu mendekatkan kembali ponselnya, Yoon Gi hanya mendengar hempasan angin dari seberang. Gadis itu pasti sedang berdiri di luar, kembali matanya mencari jam di dinding. Yoon Gi memutar bola matanya jengah, ia harus segera menghentikan tawar-menawar ini, "Sudahlah. Lihat, kau ba-"

"Aku akan..." Seul Hee berteriak lalu tercekat, Yoon Gi mengangkat sebelah alisnya, menunggu.

"...menatapmu, tentu saja."

Yoon Gi menghentikan tatapannya pada satu titik.

Menatapku?

Menatapku?!

Hanya untuk... menatapku?

"Aku hanya rindu. Lalu apa lagi yang bisa aku syukuri dari durasi sesingkat itu. Mengetahui napasmu saja aku sudah senang." papar Seul Hee. "Tapi rasanya agak kurang ketika aku tidak melihatmu, padahal aku dekat dengan keberadaanmu."

"Aku datang, menatapmu, aku janji akan pulang setelah itu." imbuhnya lagi.

Astaga, mengapa Seul Hee terdengar manis? Yoon Gi dapat dengan jelas mendengar ucapan gadis itu sekalipun itu hanyalah sebuah lirihan kecil.

Yoon Gi membayangkan Seul Hee yang tengah menunduk malu akibat ucapannya, membentuk bibirnya seraya menautkan jarinya lucu.

Begitu terlalu lama terdiam, Yoon Gi kembali menaikan wajahnya, menghela sejenak sebelum menjawab.

"Ti-dak."

Entah mengapa Yoon Gi merasakan senyum nakal Seul Hee yang mengembang perlahan langsung luntur begitu saja.

Pria itu menang.

Yoon Gi dapat mendengar helaan kasar dari speaker ponselnya. Berkali-kali Yoon Gi menilik jam dinding pada studionya, sudah tiga menit Seul Hee merengek pada telepon.

Bukannya tak ingin, Yoon Gi tau bahwa Seul Hee sedang mengikuti seminar sejak sore tadi, Yoon Gi tau Seul Hee lelah. Yoon Gi hanya ingin gadis itu beristirahat.

UnknownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang