30

1.3K 193 80
                                    

"Bagaimana jika aku mengantarmu..."

"Hm?"

"Seoul."

--------

Seul Hee perlu berbangga hati ketika waktu liburnya bahkan tak harus menunggu seminggu. Gadis itu tak banyak tahu-menahu tentang tanggal, beruntungnya lima hari berikutnya ia benar-benar libur.

Seul Hee memasukkan beberapa setel bajunya seraya memikirkan barang apa saja yang bisa ia bawa.

Sesedikit mungkin, seringkas mungkin, namun dapat bertahan hingga beberapa hari.

Begitu siap, Seul Hee angkat tasnya menuju ruang tengah.

Napasnya terengah seraya menatap lega hasil packingannya. Tangannya terangkat guna menggelung asal rambutnya lalu merapikan kembali lengan bajunya yang hampir merosot.

Ia melihat ke arah jam dinding, tiga puluh menit dari sekarang Dae Yeol seharusnya berada pada lobi apartemennya.

"Ah, aku harus bersiap..."

Seul Hee berbalik asal, tetapi langkahnya harus terhenti ketika ia hampir saja menginjak ponsel yang tergeletak di lantai.

"Sial. Hampir saja." lantas Seul Hee merunduk, mengambil ponselnya. Tangannya mengelus pelan bagian luar ponselnya seraya menggumam bagaimana ponselnya bisa tergeletak di lantai.

Menatap benda kotak itu membuatnya teringat akan sesuatu.

Yoon Gi.

Seul Hee menghentikan gerak tangannya.

Tak ada yang lain yang bisa dipikirkan oleh Seul Hee di antara beribu hal kecuali pria itu. Rasanya ponsel itu terasa mati tanpa berkedip.

Sayangnya memang benar bahwa sejak malam itu, tak ada lagi satupun panggilan darinya.

Walaupun hanya seperti biasa, menanyakan kabar atau sekedar memberi tahu bahwa harinya cukup makan.

Lima hari ini Seul Hee benar-benar tak tahu bagaimana Yoon Gi di sana, atau sekedar tahu apakah Yoon Gi baik-baik saja.

Seul Hee selalu berusaha mengelak ketika otaknya membuat simpulannya sendiri. Namun sebisa mungkin gadis itu tak berpikir apapun.

Tapi apa yang terjadi hingga pria itu tak menghubunginya?

Gadis itu merasakan matanya yang mulai perih tanpa berkedip. Dengan satu kedipan, pandangannya beralih kembali pada jam di ujung kanan layarnya.

Ia telah kehabisan lima menit dalam lamunan.

Sadar sepenuhnya, Seul Hee menarik pikirannya dari nama Yoon Gi. Jika diteruskan, ia bisa saja kehabisan waktu karena menerka-nerka hal yang tak tentu.

Gadis itu tersenyum tipis, toh sebentar lagi ia yang akan menemui Yoon Gi.

Karena hal itu, Seul Hee membanting ponselnya ke arah sofa lalu bergegas mempersiapkan diri.

***

Dae Yeol bersedekap dengan mata memicing. Terlampau terburu-buru, ia baru sadar bahwa ia tak perlu buru-buru. Dan karena hal itu, ia kelewat sesuatu yang membuat dirinya kini tengah menatap Seul Hee dengan alis terangkat.

"Bersama, bertiga maksudmu?"

Dari balik tubuh Seul Hee, Yu Na menunjukkan ringisan lebarnya.

Seul Hee tertawa renyah.

"Dia akan menjadi tour guide ku di Seoul, jadi..." Seul Hee menggantungkan kalimatnya, meneruskannya hanya dengan mengangkat bahu seraya ikut tersenyum kaku.

UnknownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang