25

2.1K 315 112
                                    

***

Love is so painful,

but-

Goodbyes are even more painful.

I can't go on if you're not here.

Come back to my arms...

Love is not over.

-----------------------------------


Seul Hee dan perasaan kacaunya terus mengikuti langkah pria itu tanpa bertanya.

Berlari meninggalkan tempat secara diam-diam, menghindari sorot mencurigakan dari semua orang.

Seul Hee menengok ke belakang. Pria ini benar-benar membawanya pergi.

Menggenggamnya erat tanpa celah pada tautannya.

Menjauh dari gedung, dari keramaian, dari segalanya, membelah malam hanya dengan langkah ringan.

Seul Hee hanya bisa menatap punggung pria itu sebagai kesadarannya, bahwa hal ini cukup untuk dikatakan lebih dari mimpi.

Pria itu benar-benar menariknya pergi.

Di dalam hatinya menyimpan banyak pertanyaan. Pertemuan tak terduga membuat otaknya gagal memproses cepat apa yang terjadi.

Perasaannya hanya merasakan sakit dan sisanya, apapun itu, ia tak mengerti.

Melihat tautan tangannya, punggung, dan aroma pria itu yang begitu nyata sekarang membuatnya lebih ingin menangis.

Visual tak maya itu membawa kembali kenangan lalu. Hanya sekilas, beberapa sketsa kejadian saling bergantian menyambangi pikiran.

Salah satunya pada hari itu. Lelaki itu telah menyakiti hatinya melihat satu langkah mundur. Langkah mundur yang tampak menyakitkan walaupun gadis itu tahu Yoon Gi telah mengucapkan kata perpisahan.

Perpisahan yang sungguh ia benci daripada sebuah kematian. Di mana ia merasa kehilangan terhadap orang yang tidak benar-benar pergi.

Lalu ada apa dengan malam ini? Dengan mudah pria itu menariknya kembali.

Mudah.

Seul Hee memerhatikan jalannya yang nampak gusar. Lagi-lagi heels sungguh tidak membantunya dalam mengambil langkah.

Berkali-kali langkahnya tersandung dan hampir limbung. Sekuat Seul Hee menahannya guna menyamakan posisi dengan Yoon Gi.

Tak peduli dengan penampilannya yang mulai berantakan, atau bahkan pikiran kacau tanpa jawaban. Untuk saat ini, dengan sadar gadis itu tetap mengikuti atah langkah Yoon Gi.

Hingga tanpa sadar, pria itu mendadak berhenti tanpa aba-aba.

Seul Hee yang tak menduganya akan kejadian tersebut akhirnya menubruk lembut tubuh Yoon Gi yang sudah berbalik.

"..."

Beberapa detik Seul Hee terdiam. Begitu pula pria itu yang masih ingin bertahan dalam posisi ini.

Bertahan dengan hanya suara napas yang saling berebut oksigen selepas mengambil jarak panjang dengan berlari.

Asap mengepul akibat napas keduanya yang sangat kontras dengan udara dingin malam hari.

Di balik kepulan tipis yang dibuatnya sendiri, Yoon Gi masih dapat memandang bagaimana raut yang selama ini ia rindukan. Enggan retinanya beranjak mengganti objek.

UnknownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang