Malam itu, aku menghabiskan waktu dengan Dawon.
Kami merayakan hari kemenangannya hingga larut malam. Memakan ayam hingga perut tidak bisa terisi lagi, meminum soju hingga aku tidak sadar diri lagi.
Saat aku membuka mataku, kepalaku pusing dan perutku mual karena soju semalam. Meski aku tidak tahu apa yang terjadi malam itu, aku tidak ambil pusing. Ada Dawon yang menjagaku.
---
Aku membuka pintu apartemen.
Sebuah botol hutgaesoo* terletak tepat di samping pintu tersebut. Aku meraih botol yang ditempeli dengan sticky notes tersebut.
(a/n: *Oriental Raisin Tea; Salah satu minuman pemulih mabuk yang populer di Korea)
Senyuman terukir di bibirku saat membaca tulisan yang dapat kupastikan merupakan milik Dawon.
Minum ini dan fokuslah belajar.
Kirimi aku pesan jika kau mengingat sesuatu.
-DPasti ia meletakkannya di sini sebelum ia pergi ke FNC. Mulai hari ini, Dawon akan sibuk. Ia akan mempersiapkan debutnya. Memikirkannya saja membuatku bersemangat.
Aku berjalan memasuki apartemen dan menempelkan sticky notes tersebut di samping pintu.
Setelah itu aku keluar lalu menutup pintu tersebut kembali, dan berjalan cepat menuju lift dengan botol tadi di tanganku.
---
Otakku berputar saat membaca pesan Jimin tepat setelah aku melangkahkan kaki di luar kelas.
Ini aneh.
Apakah mungkin salah kirim?
Mataku membaca isi pesannya berulang kali. Kuulangi sekali lagi, dan lagi. Tulisan tersebut masih tidak berubah.
ParkJimin: Hee Young-ah?
ParkJimin: Seharusnya kau sudah pulang sekarang, benar? Aku di parkiran ㅋㅋㅋㅋTapi ia jelas-jelas menuliskan namaku di sana. Dengan ragu, aku mengetik balasannya.
HeeYoung: Kau yakin sedang berbicara denganku? Maksudku, ada banyak orang bernama Hee Young..
ParkJimin: Kau satu-satunya Hee Young untukku.
He did it again. Again.
Hanya karena pesan seperti ini, rasanya aku hampir merinding.
Apapun itu, apapun maksud Jimin, aku tetap tersenyum tipis. Segera, aku berlari menuju tempat parkir dan mencari mobil Jimin.
Namun setelah tiba di sana, aku tidak kunjung menemukan mobil Jimin. Meskipun aku telah berkeliling di barisan mobil-mobil itu beberapa kali.
Aku menggigit bibirku.
Trap?
Luar biasa.
Lalu, ponselku bergetar. Dengan cepat aku membuka pesan masuk tersebut.
ParkJimin: Aku meminjam mobil hyung-nim. Warnanya hitam, 29가 8027*.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Night.
Fanfiction[TELAH DITERBITKAN] Kejadian malam itu membuka mata Hee Young dan membuatnya menyadari bahwa mimpi serta angan-angannya memang dapat mejadi nyata. Tanpa ragu sedikit pun, gadis itu bertekad untuk meraih satu-satunya bintang yang menyinari hidupnya...