Chapter 3

442 33 0
                                    

Happy Reading...
Youngmin POV

Sudah tiga jam semenjak Kwangmin pingsan karna rasa sakit kepala yang tiba-tiba menyerangnya. Dokter bilang ini mungkin diakibatkan oleh pingsannya Kwangmin di taman tadi, tapi dokter masih belum mau menyebutkan apa penyebabnya yang sebenarnya. Tapi aku berpikiran ini pasti ada kaitannya dengan insiden yang menimpa kami berdua beberapa tahun lalu, tepatnya 2 tahun yang lalu.

Aku duduk di tepi ranjang Kwangmin sambil menggenggam tangannya yang dingin dan berharap agar dia segera membuka matanya.

"Aku mohon bukalah mata mu Kwang, jangan buat aku tambah khawatir. Nanti saat orang tua kita pulang dan kau masih saja enggan untuk membuka mata mu, apa yang harus aku katakan pada mereka. Aku mohon bukalah mata mu... Aku mohon..."
Kata ku memohon sambil terus menggenggam erat tangannya yang dingin.

"....." diam hanya itu respon yang di berikan kwangmin pada ku.

#2 jam kemudian
#Sore hari

Aku merasakan ada sesuatu yang mengganggu ku. Ku buka mata ku dan berusaha menyesuaikan mata ku dengan  cahaya yang ada di dalam kamar ku dan kwangmin. Tidak kusangka ternyata aku ketiduran saat menjaga Kwangmin. Lalu kulihat ada seorang yeoja yang sedang menutup jendela kamar dan kemudian dia menoleh ke arah ku.

"Oh...kau sudah bangun? Aku minta maaf telah mengganggu tidur mu, Young." Kata yoeja yang memiliki wajah yang manis itu.

"Oh.... tidak apa-apa noona. Noona tidak perlu minta maaf padaku." Balas ku dengan sedikit membeberkan senyum yang menandakan kalau aku sama sekali tidak merasa terganggu karna telah terusik olehnya.

"Baiklah. Apa kau sudah makan?" Tanya noona pada ku.

"Belum." Jawab ku.

"Kalau begitu sekarang pergilah mandi dan setelah itu isilah perut mu dulu agar kau tidak sakit. Aku sudah menyiapkan makanan untuk mu diatas meja." Suruh noona.

"Tapi Kwangmin?" Kata ku dengan nada cemas.

"Hei... Aku ada disini aku akan menjaganya selagi kau mandi dan mengisi perut mu, jadi sekarang cepatlah karna aku harus pergi keluar sebentar untuk membeli persediaan dirumah karna persediaan yang ditinggalkan orang tua kalian sudah mulai habis." Balas noona.

"Ba...baiklah.." balas ku juga dan aku langsung pergi mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi.

Kim Hana itulah nama lengkapnya dia adalah sepupu kami yang satu tahun lebih tua dari kami. Dialah orang yang selalu menjaga kami kalau orang tua kami sedang pergi keluar kota untuk urusan bisnis. Dia sudah kami anggap seperti saudara kandung kami sendiri. Mungkin kalian bertanya kemana perginya orang tua kami, kenapa mereka tidak ada saat Kwangmin sedang sakit? Sebenarnya aku masih belum memberitahu kedua orang tua ku kalau kwangmin sedang sakit. Aku takut kalau aku memberitahu mereka nanti itu bisa mengganggu pekerjaan mereka yang ada disana, jadi aku putuskan untuk tidak memberitahu mereka dan menunggu mereka pulang dari urusan bisnis mereka di jepang.

#30 menit kemudian

"Kau sudah selesai?" Tanya noona yang dari tadi duduk di dekat ranjang Kwangmin sambil memainkan Handphonenya.

"Iya...Aku sudah selesai mandi dan juga makan. Jadi sekarang noona boleh pergi. Bukankah tadi noona bilang kalau noona mau pergi keluar untuk membeli persediaan rumah?" Jelas ku.

"Yah...baiklah Aku mau pergi keluar sebentar. Jadi jagalah Kwangmin dan kalau ada terjadi sesuatu, hubungi aku secepatnya mengerti." Kata noona pada ku.

"Baik aku mengerti, aku akan hubungi noona kalau terjadi sesuatu." Balas ku

"Oh iya...Apa ada sesuatu yang mau kau beli diluar? Biar aku yang membelikannya selagi aku berada diluar untuk berbelanja." Tanya noona.

"Hmm...ku rasa tidak ada noona." Jawab ku.

"Baiklah, kalau begitu aku pergi." Kata noona dan pergi meninggalkan aku dan kwangmin dirumah.

Aku melangkahkan kaki ku, lalu duduk di tepi ranjang Kwangmin dan menatap wajah Kwangmin yang pucat pasih, ini sudah 8 jam dan kwangmin tetap saja enggan untuk membuka matanya. Kenapa ini terjadi lagi bukankah dokter bilang kalau Kwangmin tidak akan mengalami hal ini lagi tapi kenapa ini terjadi lagi. Aku merasa sangat  bersalah karena tidak dapat menjaga adikku dengan baik.

"Kwangmin maafkan aku yang tidak dapat menjaga mu dengan baik padahal aku sudah berjanji pada eomma, appa, noona, dan diri ku sendiri kalau aku akan menjaga mu dan membuat mu selalu merasa bahagia. Tapi lihat sekarang apa yang terjadi pada mu hari ini sudah membuktikan kalau aku ini adalah hyung yang buruk, hyung yang payah, dan hyung yang tidak dapat menjaga adiknya dengan baik." Kata ku panjang lebar sambil menggenggam tangan Kwangmin yang masih saja dingin.

" Aku berjanji, aku akan membalaskan ini semua kepada orang yang sudah membuat kau dan aku seperti ini. Orang yang sudah menghangcurkan kebahagian kita, orang itu juga harus merasakan akibatnya. Aku berjanji akan membuat orang itu merasakan apa kau dan aku rasakan saat ini, lihat saja." Kata ku berjanji kepada Kwangmin yang masih menutup matanya aku berharap kalau dia bisa mendengar perkataan ku.

Terimakasih buat kalian yang sudah mau membaca cerita ku ini... semoga kalian suka dengan ceritanya...
Seperti biasa tolong berikan saran, kritik dan masukan nya ya...😁😄

Dan nantikan kelanjutan ceritanya...
Karna di chapter-chapeter berikutnya ceritanya bakalan tambah menarik ( menurut pemikiran ku sendiri) he...he...😊

Kebenaran [YoungKwang] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang