Chapter 25

220 29 13
                                    

Happy Reading....
Kwangmin POV

'Tet...tet...tet...' suara bel istirahat

'Bagaimana keadaan youngmin hyung saat ini ya? Apa dia masih belum sadarkan diri? Ah....sial kenapa aku harus menuruti perkataan noona yang menyuruh ku untuk pergi ke sekolah.'  Batin ku.

"Hah...dari pada aku marah-marah lebih baik sekarang aku pergi ke kantin untuk makan." Kata ku.

Aku pun bangkit dari duduk dan berjalan keluar menuju kantin. Tiba-tiba ada yang menepuk punggungku.

"Hai kwangmin." Sapa orang yang menepuk punggung ku yang tidak lain adalah Minwoo.

"Apa?" Balas ku ketus.

"Kau tidak bisa ya, membalas sapaan ku dengan baik hah!!." Balas Minwoo.

"Tidak ada untungnya bagi ku membalas sapaan mu." Balas ku yang tidak kalah ketus dari jawaban ku yang sebelumnya.

"Kau ini. Eh...tunggu sepertinya ada yang kurang, tapi apa?" Kata Minwoo.

'Ya tentu saja ada yang kurang, bodoh. Dan kau baru sekarang menyadarinya?' Batin ku.

"Oh iya kwang, youngmin dimana?" Kata Minwoo setelah sadar apa yang kurang di antara kami.

"Youngmin hyung sedang sakit. Jadi, hari ini dia tidak masuk." Balas ku.

Tapi reaksi Minwoo agak sedikit aneh, kenapa ekspresi wajahnya kayak seperti mendengar ada orang yang  baru saja habis kecelakaan lalu meninggal ditempat kejadian.

"Apa sakitnya parah?" Tanya Minwoo panik.

"Aku tidak tau, yang pasti saat aku pergi ke sekolah tadi youngmin hyung masih belum sadarkan diri." Balas ku.

"Apa kau sudah memberi tahukan kepada guru yang akan mengajar hari ini?" Tanya Minwoo.

"Sudah, tadi pas sesampainya aku di sekolah. Aku langsung menuju ruang guru dan menemui guru yang akan mengajar hari ini di kelas. Lalu, menjelaskan semuanya kalau youngmin hyung sedang sakit." Jelas ku.

"Siapa yang menyuruh mu melakukan hal itu? Bukankah saat belajar kau bisa memberitahukan nya pada guru?" Tanya Minwoo lagi.

"Yang menyuruh ku adalah noona. Aku juga bingung kenapa harus seperti itu. Tapi, percuma saja bertanya pasti noona tidak akan mau menjelaskannya pada ku dan mencari-cari alasan lagi." Balas ku.

"Ya sudah, lakukan saja apa yang di Suruh oleh noona mu itu dan mudah-mudahan youngmin cempat sembuh." Balas Minwoo.

"Ya, terimakasih atas doanya." Balas ku santai.

"Kalau begitu, ayo kita ke kantin bersama-sama." Ajak Minwoo.

"Sebenarnya aku malas pergi bersama dengan mu, tapi karna tidak ada yang mau aku ajak, ya sudah aku mau ikut dengan mu." Balas ku yang berhasil membuat Minwoo marah.

"Yak kwangmin kau kurang  ajar." Teriak Minwoo dan aku langsung berlari menuju kantin dan meninggalkan si pendek itu di Belakang.

Saat berlari menuju kantin, tiba-tiba aku menabrak seseorang. Dan semua barang bawaannya terjatuh dan berserakan di lantai.

"Maaf, aku benar-benar tidak sengaja. Maaf kan aku. Tenang saja aku pasti akan ganti rugi semua makanan mu." Kata ku panik.

"Ah...tidak apa-apa kok. Dan kau tidak perlu menggantinya. Lagian aku juga salah tidak melihat-lihat jalan dan berakhir menabrak mu. Aku minta maaf." Balas nya.

'Eh? Kenapa dia yang minta maaf bukankah aku yang menabraknya?' Batin ku.

"Kalau begitu kita sama-sama salah. Apa kau bisa berdiri?" Tanya ku padanya yang sedari tadi masih saja duduk akibat tabrakan tadi.

"Tenang saja aku bisa berdiri kok." Balasnya.

"Sini aku bantu." Kata ku dan langsung mengulurkan tangan ku untuk membantunya.

"Terima..." katanya terhenti ketika menjabat tangan ku dan saat mata kami saling bertemu.

"Kwangmin?" Katanya.

"Kau kenal aku?" Tanya ku bingung.

"Ya aku kenal dengan mu dan aku juga..." Katanya terhenti lagi, karna tiba-tiba Minwoo berdiri di hadapan ku dan menatap penuh emosi pada anak perempuan yang ada di hadapan ku ini.

"Kau...kenapa Kau masih berani muncul di hadapan kami hah?" Kata Minwoo penuh emosi.

"Aku tidak sengaja bertabrakan dengan kwangmin. Dan aku tidak ada maksud apa-apa." Balas anak perempuan itu.

"Minwoo kenapa kau marah-marah dengan nya?" Tanya ku bingung dengan apa yang terjadi.

"Nanti saja aku jelaskan pada mu dan yang jelas kau jangan dekat-dekat dengannya." Kata minwoo dan langsung menarik ku cepat-cepat ke kantin.

'Apa yang sebenarnya terjadi? Apa yang sudah aku lupakan? Dan sepertinya aku kenal dengan anak perempuan tadi.' Batin ku.

Saat Minwoo menarik ku, aku terus memperhatikan anak perempuan tadi. Dari kejauhan terlihat jelas oleh ku kalau anak perempuan itu menangis.

"Hei Minwoo, kenapa kau jahat sekali padanya. Kau lihat dia menangis." Kata ku.

"Belum saatnya kau tau apa yang sebenarnya terjadi. Yang jelas kau jangan dekat-dekat dengan." Kata Minwoo dan menghentikan langkahnya.

'Apa yang tidak boleh aku ketahui? Kenapa kalian semua menyembunyikan kebenarannya dari ku? Tidak sudah cukup, aku sudah bosan menunggu. Aku harus tau kebenarannya saat ini juga, aku tidak peduli kebenarannya menyakitkan atau tidak, yang jelas aku harus tau kebenarannya.'  Batin ku.

"Sudah cukup!!!" Teriak ku.

"Kwang kau kenapa?" Tanya Minwoo panik.

"Minwoo, aku minta pada mu jelaskan semuanya pada ku." Kata ku.

"Apa? Apa yang harus aku jelaskan pada mu?" Tanya Minwoo lagi.

"Semuanya!!! Jelaskan semua yang tidak aku ketahui dan yang kalian sembunyikan dari ku." Balas ku.

"Apa maksud mu?" Tanya Minwoo lagi.

"Jangan bertanya terus dan jangan berlagak sok tidak tau. Aku mohon pada mu, jelaskan semuanya pada ku Minwoo." Kata ku memohon.

"Kwang aku mengerti apa maksud mu, tapi aku tidak bisa jelaskan semuanya pada mu saat ini. Kalau kau benar-benar ingin tau sebaiknya kau langsung tanyakan langsung pada saudara kembar mu, youngmin. Karna dialah yang mengetahui semua kebenarannya. Hanya itu yang bisa aku katakan pada mu saat ini. Kalau aku boleh jujur sebenarnya aku juga tidak mau membohongi mu seperti ini, tapi semua ini demi kebaikan mu." Jelas Minwoo.

"Siapa lagi yang mengetahui kebenaran ini?" Tanya ku.

"Kami semua kecuali kau dan anak perempuan tadi juga termasuk dalam masa lalu mu yang kelam." Balas youngmin.

"Terimakasih Minwoo. Kau sudah mau memberi ku sedikit petunjuk. Jangan beri tahu siapapun tentang hal ini. Aku mohon." Kata ku.

"Baiklah, tapi jika terjadi sesuatu beritahu aku atau jika kau membutuhkan bantuan, aku bersedia membantu mu." Balasnya.

"Terimakasih. Kalau begitu ayo kita ke kantin." Ajak ku.

"Ayo!!" Teriak nya senang.

Bersambung....

Maaf kalau updatenya lama, karna penyakit ku kambuh lagi. Jadi, aku tidak bisa menyambung ceritanya. Tapi, tenang saja aku akan terus berusaha agar ceritanya tetap lanjut. Mohon do'a nya ya teman-teman.

Jangan lupa tinggalkan saran dan kritiknya ya..

Terimakasih😊😄

Kebenaran [YoungKwang] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang