note from me:
Cerita saya mendapatkan peringkat #155 di wattys2016. Saya yakin peserta Wattys2016 ini sangat banyak, ratusan mungkin. Namun mendapatkan peringkat yang ada di angka segitu membuat saya merasa kalau banyak kekurangan dalam cerita yang saya tuliskan. Saya tak boleh putus asa dan tetap terus berusaha. Saya memohon dukungannya kepada semua agar cerita ini bisa terus naik peringkatnya. Share ke twitter, facebook dan ke rekan-rekan Anda. Semoga mereka suka dengan cerita ini jangan lupa beri tag #wattys2016 ;)
Mohon dukungannya. *bungkuk*
Btw, tak perlu berlama-lama. Silakan baca lanjutan cerita ini. Selamat membaca.
-0-
"Layang-layang melayang tinggi bukan karena terbang bersama angin, melainkan karena melawannya." – Winston Churchill
Pagi yang cerah. Jean sudah bangun dari tidurnya. Ia sempat menggeliat seperti kucing sebelum akhirnya menyapa ibunya yang sedang sibuk berada di dapur. Jean membersihkan dirinya di kamar mandi. Setelah bersih, dia pun keluar dan berganti baju. Baju yang ia kenakan sekarang berupa kaos lengan panjang dengan celana selutut. Meskipun dia seorang Seraphim ia juga tetap harus terlihat casual. Ketika melintas di dapur dia melihat beberapa potong roti tersaji di atas meja makan. Jean menyomotnya dan langsung mengunyah roti itu seolah roti itu akan pergi meninggalkannya.
"Aku pergi bu," ucap Jean sembari keluar rumah.
"Mau kemana kamu pagi-pagi sekali?" tanya Erika.
Jean tidak menjawab pertanyaan ibunya, sepasang sayapnya pun segera dikembangkan. Dengan satu kepakan kuat ia, tubuhnya langsung melesat ke udara. Erika hanya menggeleng-geleng saja melihat kelakuan putrinya itu.
"Jean, ibu tahu kamu bisa mendengar ibu. Pulang sebelum makan malam!" ucap ibunya.
Jean yang sedang berada di udara mendengar suara ibunya. "Iya bu!" jawabnya. Kemampuan Jean adalah telepati. Ia bisa mengetahui isi hati orang lain bahkan ia bisa berbicara dengan orang lain dengan pikirannya. Dengan kemampuannya inilah ia bisa mengetahui isi hati orang lain. Meskipun ia banyak mengetahui rahasia orang lain, ia tetap ceria dan masa bodoh. Mungkin karena alasan inilah gadis ini bisa dekat dengan Leila, karena setiap rahasia Leila bisa ia ketahui, termasuk mimpi Leila yang misterius.
Jean langsung terbang menuju ke rumah Leila. Dari atas dia bisa melihat segala hal. Terpampang di hadapannya bentuk-bentuk petak rumah yang tersusun rapi, tembok-tembok raksasa yang menjulang tinggi dan juga meriam-meriam yang ada di atasnya siap mengarah ke manapun untuk menghancurkan siapapun yang mencoba masuk ke dalam negara ini. Jean merasa perlindungan ini keterlaluan, namun ia tak mau peduli tentang masalah itu. Yang ia inginkan sekarang adalah bisa menemui Leila.
Di tengah perjalanan, Jean mendapati seseorang pemuda tampak sedang duduk di atas tembok raksasa. Pemuda itu bukan pemuda biasa, sepasang sayap berwarna biru dengan hiasan warna putih di sela-sela bulunya bertengger di punggungnya. Jean langsung mengenali pemuda itu, dia segera terbang mendekat. Melihat Jean datang, pemuda itu melambai kepadanya.
"Hai kucing liar! Apa kabar? Pagi sekali kamu terbang," sapa pemuda itu.
Jean pun kemudian mendarat di samping sang pemuda, "Kucing liar? Enak saja kamu Bob. Aku ini lebih cantik dan imut daripada kucing."
"Yeah rite!" ledek pemuda itu. Dia bernama Bobi seorang yang menjadi kawan Jean sejak kecil. Kedua Seraphim ini merupakan teman bermain dan kebetulan sekali mereka bisa terhubung dengan Leila karena setiap kali bermain bersama Leila, Jean selalu mengajak Bobi. Dia mungkin seorang pemuda yang sedikit absurd. Rambutnya dipotong pendek sedangkan rambut di kepala bagian samping ia habiskan. Menurut Jean style rambut pemuda ini aneh, tapi Bobi menganggap style-nya keren.
![](https://img.wattpad.com/cover/77738865-288-k134574.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sayap-sayap Langit #wattys2016 [Complete]
FantasyCerita untuk wattys2016. Langit tak pernah meminta dia dilahirkan dengan sepasang sayap di punggungnya. Namun sayapnya berbentuk aneh, sayap sebelah kanan seperti sayap seekor angsa, sayap sebelah kiri seperti sayap seekor kelelawar. Dia selalu me...