Terlihat seorang laki-laki sedang kewalahan mencari seorang wanita, dia adalah Stevano, dia sedang mencari Olivia, sudah hampir setengah jam dia mencari wanita itu disepanjang pesta ini.
Dari tadi juga dia sudah menelpon Olivia, tapi ponselnya tidak aktif, sedikit kekhawatiran menjalar ditubuhnya.
'Lo kenapa sih Van, tenang, jangan khawatirin dia, jika itu terjadi hal yang sama di masa lalu lo bakalan keulang, dan semuanya yang lo udah lakuin selama 3 tahun ini bakalan sia-sia bodoh! Jadi tenang, dan pulang biarkan cewek bodoh itu karena dia yang hilang tiba-tiba' ucapnya dalam hati.
Setelah itu dia langsung berbalik pergi keparkiran mobilnya. Namun sebelum sampai di mobil dia mengerutu.
"AISH! Kemana dia sih, kalo dia kenapa-kenapa apa yang bakalan gue ngomongin ke nyokapnya, masa gue balik sih" ucapnya kesal, ditendangnya ban mobil sport nya karena sangat kesal.
***
Olivia sedaritadi menangis di Taksi yang membawanya. Airmatanya sudah tidak bisa ditahannya lagi.Dia mengaktifkan kembali ponselnya karena dia tahu acara Marry sudah selesai sekarang, dan pasti laki-laki bodoh itu mencarinya sekarang.
"Pasti dia baru sadar kalo gue gaada di pesta, hahh, lo emang bodoh karena sekarang malah khawatir sama dia yang sekarang pasti nyariin lo'. Ucapnya dalam hati.
Setelah diaktifkannya kembali ponselnya, banyak sekali notif yang muncul.
Panggilan dari Stevano 20kali.
Pesan masuk dari Stevano 5 pesan.Karena penasaran dibukanya pesan masuk Stevano.
"Lo dmn?"
"Dmna sih"
"Gw cpk nyriin lo"
"5mnt lg ga kparkiran gw tgl"
"Aish!"Dia tersenyum miris ketika membaca sms dari Stevano yang kelihatannya marah karena menunggunya, kemudian dia menekan tombol balas untuk membalas pesan laki-laki itu, namun baru setengah pesan yang di ketiknya tiba-tiba terdapat panggilan masuk dari Stevano.
Stevano calling...
Dia sekarang bimbang untuk mengangkatnya, namun karena dia takut Stevano mencarinya dan akan marah akhirnya dia memilih mengangkatnya.
"Hal..."
"Lo dimana sih, astaga, gue nyariin lo dari tadi, gue capek nungguin lo, sekarang lo keparkiran sekarang" ucap Stevano sambil setengah berteriak.
Karena takut Stevano yang sedang marah seperti ini akhirnya dia memilih mengikuti perintah laki-laki itu. Disuruhnya sopir taksi itu memutar balik kembali kepesta Marry.
"Baiklah" ucapnya kepada Stevano ditelpon lalu sambungan terputus.
***
Stevano yang masih menunggu Olivia sambil bersandar dikap mobilnya merasa terganggu karena kehadiran seseorang."Hai, apakabar?" Ucap seseorang itu yang tidak lain adalah Marry.
"Oh, hai" ucap Stevano cuek, bahkan hampir tidak memperdulikannya.
"Cuek banget sih, dulu lo ga gini ke gue, Van, maafin gue, gue tahu gue salah karena ninggalin lo dulu, maafin gue, tap..." ucapan Marry terputus karena Stevano memotongnya.
"Sorry ya, cewek gue udah dateng, jangan deketin gue, entar dia cemburu" ucap Stevano kepada Marry kemudian menghampiri Olivia, karena dress Olivia yang sedikit terbuka dibagian belakang akhirnya Stevano berinisiatif membuka jasnya, ditenggerkannya jasnya itu kebahu Olivia, menerima perlakuan dari Stevano membuat Olivia terkejut.
Namun ketika melihat ada Marry didekat mobil Stevano membuatnya urung untuk tersenyum.
'Dia hanya ingin membuat Marry cemburu Liv, lo harus sadar, jangan pernah kegeeran cuma karena hal-hal manisnya, karena dia ga akan pernah mungkin suka sama lo' ucap Olivia.
Dia kemudian berjalan memasuki mobil Stevano, sedangkan Marry sudah sedikit menyingkir untuk memberi jalan untuk mobil Stevano melaju.
Dipertengahan jalan Stevano akhirnya memecah keheningan.
"Lo kemana tadi?" Ucap Stevano dingin masih fokus dengan jalan.
"Nyari angin doang" ucap Olivia santai.
"Lo yang ngajakin gue keacara ulangtahun temen lo, tapi lo yang pergi sendiri dan ninggalin gue" ucap Stevano yang sudah memberhentikan mobilnya dipinggir jalan karena sudah kesal dengan jawaban wanita disampingnya ini.
Olivia hanya diam saja tidak menanggapi ucapan Stevano, dia hanya menghadap kearah jendela mobil disampingnya sambil menahan airmatanya keluar.
"Mulai sekarang ga usah ajak gue keacara lagi kalo lo masih gini, nyesel gue ngikutin dan sudah kasihan sama lo" ucap Stevano.
'Cuma kasihan doang ya Van' ucap Olivia.
Olivia hanya tersenyum miris masih dengan menghadap jendela mobil disampingnya, air matanya sudah tidak bisa ditahannya, dan sekarang dia hanya bisa berharap bahwa Stevano tidak menyadari air matanya yang sudah keluar itu.
10 September 2016.

KAMU SEDANG MEMBACA
Difficult Love
Teen FictionApa jadinya jika bukan laki-laki yang mengejar wanita melainkan sebaliknya? Dan lebih parahnya lagi si laki-laki tidak menyukai wanita ini. Apa yang akan terjadi dengan percintaan keduanya nanti? When i love him, but him can't love me back, my love...