Pagi ini, terlihat Vano sedang bersiap untuk kesekolah, sebelum itu sudah menjadi rutinitasnya menjemput Olivia setiap harinya.
"Gue otw" ucap Vano ketika dia sudah duduk dikursi pengemudi dimobilnya, dia menelpon Olivia lebih tepatnya.
Setelah Olivia merespon ucapannya dan kemudian sambungan terputus, Vano mulai melajukan mobilnya.
Sekitar beberapa menit kemudian, dia sudah sampai dirumah Olivia, dan tak lama pun Olivia keluar dan memasuki mobil Vano.
"Lama nunggu?" tanya Olivia sibuk mengenakan sepatunya, dia takut membuat Vano menunggu lama jadinya dia belum memakai sepatu.
"Nggak kok, gue jalan ya" ucap Vano lalu Olivia menganggukan kepala.
Tring!
Tring!
Tring!"Wah, tumben ponsel bunyi mulu, banyak fans susah ya" ucap Olivia.
"Coba cek in, palingan itu grup" ucap Vano merasa bodo-amat.
Olivia lalu mengambil ponsel Vano, namun terdapat password.
"Passwordnya apa mas?" tanya Olivia.
"Nggak tau? Bukannya lo tau ya?" tanya Vano bingung.
"Gue bukan cewek protektif ya, ga pernah gue buka hp lo Van" ucap Olivia.
"Masa sih mbak? Passwordnya nama lo" ucap Vano.
"Kenapa nama gue coba?" tanya Olivia bingung, namun masih mengetik namanya lalu mulai membuka LINE di hp Vano.
"Ga tau mau buat apa, jadi nama lo aja deh" ucap Vano asal.
"Nih, ada LINE gatau dari siapa, cewek deh tapi kayanya" ucap Olivia.
"Cewek? Bilang apa dia?" tanya Vano.
"Dia bilang mau ngajak lo jalan" ucap Olivia.
"Diemin aja, gajelas" ucap Vano terlihat tidak peduli.
"Masa ga dibales sih? Susah-susah dia ngechat lo" ucap Olivia.
"Kan tadi kata lo gatau dari siapa, gajelas pasti orangnya" ucap Vano.
"Canda doang, ini dari mantan lo, Catherine" ucap Olivia santai.
"Dihapus aja" ucap Vano, terlihat dia langsung mendatarkan ekspresinya ketika mendengar nama itu.
"Jahat banget sih Van" ucap Olivia.
"Udah biarin aja sih" ucap Vano.
"Lo itu tuh, jangan deket-deket lagi sama si Gilang, ga suka banget gue liatnya" ucap Vano masih fokus menyetir.
"Kenapa sih, gue sama dia temen doang, emang salah deket sama temen sendiri" ucap Olivia.
"Ya maksud gue yang sewajarnya aja, lo itu sampe kaya pacaran sama dia tau nggak sih" ucap Vano pelan.
"Masa sih, perasaan gue biasa aja, lagian juga gue akhir-akhir ini kan disekolah sama lo mulu, udah jarang sama dia tau" ucap Olivia kesal.
"Eh bentar deh, ini tadi ngebahasnya lo ya, kok jadi lo nyalahin gue sih" ucap Olivia ga slow.
"Biasa aja sih ngomongnya, ga pake toa bisa" ucap Vano terkejut, untung saja dia tidak membanting stir.
"Ups sorry, lo sih buat gue kesel" ucap Olivia.
"Udah ah, ini hp lo, males gue bacanya, chatnya sama cewek semua" ucap Olivia bertambah kesal.
"Gaada yang gue respon perasaan, liat aja cuma 2 chat yang gue bales, jelas-jelas bisa lo liat sendiri, sok-sokan jealous lagi" ucap Vano tidak mau membuat Olivia salah paham, tapi memang dasarnya dia tidak bisa romantis, ujung-ujungnya malah mengejek Olivia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Difficult Love
Teen FictionApa jadinya jika bukan laki-laki yang mengejar wanita melainkan sebaliknya? Dan lebih parahnya lagi si laki-laki tidak menyukai wanita ini. Apa yang akan terjadi dengan percintaan keduanya nanti? When i love him, but him can't love me back, my love...