Stevano ternyata membawa Olivia ke rumahnya.
Sesampainya dirumah Stevano, Olivia langsung turun dari motor karena jantungnya yang terus berdetak dengan cepat karena tadi Stevano menjalankan motornya dengan tidak selow sama sekali.
"Mau buat gue mati ya Van? Ga gini caranya, ga slow abis lo. Takut gue, jadi pacar ga ada pengertian sama sekali" ucap Olivia kesal namun Stevano tidak mengubrisnya sama sekali dan memilih memasuki rumahnya.
"Diajak ngomong juga, ngeselin banget sih" ucap Olivia ikut memasuki rumah Stevano.
Stevano dengan langkah lebarnya memasuki kamarnya.
Sedangkan Olivia yang tadi mengikuti Stevano mendadak terhenti karena namanya dipanggil.
"Eh non Oliv, bibi kangen loh, udah lama ga kesini" ucap pembantu Stevano yang memang lumayan dekat dengan Olivia.
"Eh bibi, iya nih bi, lagi sibuk sekolah, terus Vano nya juga ga ngajak, baru ini nih dia bawa akhirnya heheh" ucap Olivia nyengir.
"Oh yaudah non, naik aja kekamarnya den Vano" ucap Pembantunya.
"Iya bi, aku naik dulu ya" ucap Olivia dan dibalas dengan anggukan kepala oleh Pembantu tersebut.
Dengan cepat Olivia mulai menaiki tangga dan membuka lebar kamar Stevano.
Namun tiba-tiba matanya terbelalak dengan besarnya, sedangkan Stevano mulai mengumpat dengan kesalnya.
Bagaimana tidak? Olivia dengan senangnya membuka pintu dengan sangat lebar padahal Stevano sedang berganti baju, untung dia sudah memakai celananya dan hanya bertelanjang dada.
"Ketuk dulu dong kalo mau masuk, ini kamar cowok" ucap Stevano.
"Iya maaf deh, kan gue ga sengaja" ucap Olivia sambil sedikit berteriak karena dia sudah menutup kembali pintunya dari luar.
"Udah belom nih? Gue masuk ya" ucap Olivia lagi.
Karena tidak mendengar jawaban dari dalam akhirnya Olivia memilih masuk kekamar Stevano, ketika dia masuk, dia melihat Stevano sedang duduk dikarpet dan ingin membuka permainan PS nya.
***
Sudah sekitar 2 jam Olivia didiamkan oleh Stevano, dia sudah cukup bersabar daritadi karena Stevano hanya sibuk dengan PSnya sejak 2 jam yang lalu."Ga usah maksa gue ikut sama lo kalo akhirnya malah tetap ga peduliin gue" ucap Olivia.
Stevano masih diam. Olivia yang kesal akhirnya mulai ingin beranjak pergi.
"Gue pulang" ucap Olivia.
"Tunggu" ucap Stevano yang melihat Olivia sudah berdiri dan ingin berjalan menuju pintu.
"Kenapa?" Ucap Olivia.
"Nih tolong bawain kedepan ya sekalian" ucap Stevano sambil menyodorkan gelasnya yang sudah kosong.
Olivia hanya bisa melongo melihat kelakuan Stevano dan memilih mengambil gelas yang disodorkan Stevano.
"Hahaha, ga Liv, gue bercanda" ucap Stevano yang melihat Olivia sudah sangat kesal.
Stevano menarik tangan Olivia agar duduk didepannya. Olivia hanya menurut karena dia sudah sangat kesal dan hatinya menginginkan Stevano untuk mengembalikan moodnya yang sudah sangat hancur itu.
"Lo kenapa sih dari kemarin? Cuekin gue mulu, apa salah gue?" Tanya Olivia.
"Ga" ucap Stevano kembali serius.
"Gue ga mau lo gini terus, ngomong kalo gue ada salah Van, ga enak dicuekin lo harus tau itu" ucap Olivia masih membujuk Stevano agar bercerita padanya.
"Gue ga apa-apa" ucap Stevano.
"Ga mungkin, gue tau lo ga bakalan berubah secepat itu dari yang tadinya baik-baik aja tapi tiba-tiba nyuekin gue" ucap Olivia.
".....apa lo udah ga suka lagi sama gue?" Tanya Olivia takut-takut.
Sebenarnya dia sudah ingin bertanya daritadi, tapi dia tahan karena dia tidak ingin mendengar jawaban yang menyakitkan dari Stevano, tapi dia juga penasaran dan akhirnya dia memilih bertanya.
"Menurut lo gitu?" Tanya Stevano.
"Gue ga tau, makanya gue nanya" ucap Olivia.
"Menurut lo kalo gue ga suka gue bakalan masih ngajak dia kerumah gue?" Ucap Stevano lagi.
"Bisa aja kan, lo mau ngajak gue kesini biar ngajakin gue putus" ucap Olivia mulai membuat Stevano kesal.
"Stop nonton drama korea lo deh Liv, jadi nganeh idup lo, jangan samain dunia nyata sama dunia drama lo deh" ucap Stevano.
"Ga usah nyolot juga kali Van, gue kan pertamanya ngomong baik-baik" ucap Olivia.
"Gue ga nyolot, cuma ngasih tau" ucap Stevano yang mulai melembutkan cara dia berbicara karena dia melihat Olivia sudah hampir menangis.
"Gue nanya lo, kenapa lo ngejauhin gue? Eh nggak, nanti dulu, kenapa tadi gue ngajak ketemuan lo ga dateng, gue udah nunggu setengah jam" ucap Olivia membahas masalah tadi.
"Gue dateng..." ucap Stevano.
"Gak ada, ga usah ngasal, lo ga dateng" ucap Olivia yang ga terima.
"Gue dateng Olivia" ucap Stevano.
"Tapi gue ga nyampirin lo" lanjut Stevano.
"Sama aja ga dateng itu Stevano, ga usah ngeselin deh, gue masih bersabar ini, ga usah buat gue emosi ya" ucap Olivia membuat Stevano geli sendiri dan menahan tawanya agar Olivia tidak bertambah marah.
"Apa sih Liv, emosi mulu, PMS lo?" Tanya Stevano membuat Olivia ingin beranjak pergi namun ditahan Stevano.
"Ih ngambekan mulu sih, gemes banget gue" ucap Stevano lagi.
"Gue serius Van, bisa serius?" Tanya Olivia.
"Iyaiya, serius gue" ucap Stevano.
"Sekarang mau lo apa biar lo ga marah lagi sama gue?" Ucap Olivia yang mulai terlihat lelah dengan berargumen dengan Stevano.
"Mau gue lo jauhin DIA, dan ini harus tanpa penolakan." ucap Stevano yang mulai serius dan pernyataan Stevano membuat Olivia mengernyit kan alisnya.
"Maksud lo? Jauhin siapa?" Tanya Olivia.
"Siapa lagi? Si Gelang apa golang? Siapa lah itu namanya mantan Marry nenek sihir" ucap Stevano sengaja menyebut nama Gilang dengan salah-salah.
"Gilang? Maksud lo apa sih? Kenapa gue harus jau....." ucapan Olivia terhenti dan senyuman jahilnya mulai keluar membuat Stevano jengah melihatnya, itulah alasan kenapa Stevano tidak ingin mengatakan alasannya marah kepada Olivia kenapa. Dia akan tahu akhirnya akan begini.
Olivia yang kegeeran tingkat tinggi, tapi beginilah Olivia nya, Olivia Kylie dengan segala kejahilan dan kekonyolannya membuat Stevano menyukainya hingga saat ini dan mungkin akan berlanjut dalam waktu yang lama.
Dan hal yang membuat Olivia tersenyum jahil adalah dia baru menyadari ternyata Stevano cemburu, ya Stevano sipangeran tampannya cemburu dan Olivia menyukainya.
Kronologi kecemburuan Stevano akan diceritakan dipart berikutnya ya guys.
5 November 2016.
KAMU SEDANG MEMBACA
Difficult Love
Fiksi RemajaApa jadinya jika bukan laki-laki yang mengejar wanita melainkan sebaliknya? Dan lebih parahnya lagi si laki-laki tidak menyukai wanita ini. Apa yang akan terjadi dengan percintaan keduanya nanti? When i love him, but him can't love me back, my love...