S E M B I L A N

115K 6.4K 112
                                    

Mobil Stevano kembali melaju dengan kecepatan normal menuju rumah Olivia, sekarang dia memang sedang emosi, namun dia tidak mau menyalurkan emosinya dengan ngebut-ngebutan, baginya itu hanya 'mencari mata' saja.

'Kenapa juga gue marah banget? Ais bingung sama diri gue sendiri, dia cuma pacar boongan lo, dan ga lebih Van, jangan naroh simpati sama dia, kalo ga pertahanan dan ketidakpedulian lo buat ngebangun tembok pertahanan dari cewek-cewek bakalan hancur, dan kejadian dimasa lalu lo bakalan keulang, dan ini peringatan terakhir buat lo Van' ucapnya dalam hati.

Flashback on.

"Sayang lagi dimana?" Tanya Stevano ketika menelpon Marry pacarnya.

"L-lagi dirumah Van, kenapa?" Ucap Marry sedikit tergagap namun kembali mengatur suaranya agar kembali normal.

"Oh, gak, cuma nanya doang, oke bye" ucap Stevano dengan pandangan datarnya mengarah kepada dua orang yang berada diseberang tempat dia berdiri.

2 orang itu ialah Marry dan entahlah laki-laki yang tidak dikenalnya.

Kenapa Marry bohong padanya, jelas-jelas dia sedang berada di Mall bersama laki-laki lain, Marry terlihat mengandeng laki-laki itu dan sesekali laki-laki itu mencium puncak kepala Marry mesra.

Dengan emosi yang meluap luap, Stevano mendatangi mereka berdua.

Ketik Stevano berada didepannya terlihat Marry terkejut bukan main.

"V-Vano, kenapa disini?" Ucap Marry benar-benar terkejut.

"Aku ingin membeli hadiah buat ulang tahun lo, gue tahan nyari dari tadi pagi, dan ternyata lo disini sama selingkuhan lo, hebat banget." Ucap Stevano emosi.

"Gue bisa jelasin Van, denge.." ucapan Marry terpotong.

"Ga perlu lo jelasin lagi, gue udah ngerti banget dengan yang gue liat, dan mulai sekarang mending kita putus dari pada gue jadi penganggu antara hubungan lo sama selingkuhan lo ini" ucap Stevano lalu menjauh dari mereka.

***
Setelah kejadian perselingkuhan Marry diketahui Stevano dan mereka putus, Stevano menjadi anak yang pendiam dan nakal. Setiap malam selalu ke-bar dengan teman baru yang ada disekolahnya dan selalu ngerokok.

Geng Julian melihat Stevano seperti ini menjadi iba dan bertekat membantunya keluar dari segala hal buruk itu.

Setelah hampir setahun akhirnya mereka berhasil untuk menghentikan Stevano ke-bar dan ngerokok, namun sikap dingin dan tertutupnya masih tidak bisa berubah.

Mereka sudah menyerah mengubah Stevano. 'Udah cukup yang penting dia gak ke-bar dan ngerokok lagi itu udah bagus'. Ucap Dimas.

Flashback Off.

Setelah sampai dirumah Olivia, Stevano pun memberhentikan mobilnya. Setelah mobil berhenti dengan cepat Olivia langsung keluar dari mobil. Namun langkahnya terhenti ketika Stevano memanggil namanya.

"Liv, gue mau ngomong bentar" ucap Stevano.

Dengan cepat Olivia menghapus airmatanya lalu berbalik kebelakang.

"Ngomong apaan?" Ucap Olivia.

"Ehm, gue tau kita pacaran cuma boongan, gue juga tau lo sebenernya suka sama gue, dan lo pergi tadi karena lo cemburu, tapi gue cuma mau ngomong kalo dia cuma mantan gue dan ga lebih, jadi lo ga perlu khawatir, dan gue minta maaf banget sebelumnya, tapi please jangan terlalu suka sama gue karena gue ga bisa bales perasaan lo." Ucap Stevano, itu merupakaan kalimat terpanjang Stevano selama 3 tahun ini.

'Itu kalimat terpanjangnya ke gue, tapi bener-bener sakit denger dia ngomong gitu' ucap Olivia menahan tangisnya keluar lagi.

"Oke gue ngerti, dan mulai sekarang lo ga perlu lagi jadi pacar boongan gue, sebenernya selama ini itu jadi alasan gue doang buat deket sama lo, dan selama ini juga gue coba buat deket sama lo, tapi hasilnya nihil, lo terlalu dingin dan tembok pertahanan lo terlalu kuat buat gue ancurin. Jadi sekarang lo bebas, lo ga perlu susah-susah buat ladenin gue, lo ga perlu pusing karena kehadiran gue, gue juga minta maaf karena udah ganggu idup lo selama kurang lebih 2 bulan ini, dan gue janji gue ga akan pernah buat suka atau ada didepan lo lagi" ucap Olivia panjang lebar.

"Dan satu lagi, gue juga janji ketika ngeliat lo gue bakalan ngindar dan pura-pura ga kenal sama lo, gue juga janji ga akan pernah sok kenal sama lo, jadi mulai sekarang anggep aja kita ga pernah kenal dan ga pernah pacaran. Dan gue harap lo ga perlu kasian atau ngelakuin apapun lagi buat gue, karena kalo itu sampe terjadi gue ga akan pernah ngelepasin lo dan ga akan pernah nyerah buat lo suka sama gue, jadi please jangan ngasih gue harapan." Ucap Olivia sambil menangis daritadi. Sekarang dia menghapus airmatanya lalu tersenyum manis kearah Stevano. Lalu dia berjalan memasuki rumahnya meninggalkan Stevano yang masih terdiam mencoba mencerna kalimat panjang Olivia.

Hai, gue update lagi nih, sebagai permintaan maaf gue karena besok gue ga bisa update. Jadi gantinya ini.

Thanks.

10 September 2016.

Difficult LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang