Pagi ini Stevano dan teman-temannya sedang duduk dipinggir lapangan basket, mereka sedang berbincang ringan.
"Eh Van, gue denger-denger katanya lo udah punya pacar ya? Kok ga bilang-bilang sih?" Tanya Dimas.
"Ga, lu tau dari mana emang?" Tanya Stevano bingung.
"Lupa gue dari siapa, cuma seinget gue katanya lu pacaran sama anak kelas sebelah namanya Olivia Kylie kalo ga salah" ucap Dimas.
'Ah, gue lupa!' Ucap Stevano dalam hati.
"Oh, baru, ga sampe sebulan." ucap Stevano santai.
"Ih, cewek sendiri lupa, aneh deh, pacaran apa nggak sih?" Ucap Dylan menanggapi karena melihat jawaban sahabatnya itu kelewat santai.
"Hm" ucap Stevano bergumam malas menanggapi omongan sahabat-sahabatnya itu.
"PJ lu, ga mau tahu gue" ucap Dimas menanggapi.
"Ya terserah" ucap Stevano malas meladeni sahabat-sahabatnya yang jika soal makan gratis atau semacamnya sangat cepat dan tidak bisa ditolerir lagi.
"Yess makan gratiss" ucap Dimas dan Dylan bersamaan.
Tak lama kemudian terlihat Olivia dan satu temannya yang Stevano tidak tahu namanya mendekati mereka.
"Eh Van, itu cewek lo? Gila cantik banget anjir, menang lotre lu?" Ucap Dimas membuat Stevano kesal lalu mengeplak kepala Dimas.
"AW!, sakit anjir" ucap Dimas lalu mengelus kepalanya.
"Hai Van, boleh ngomong bentar gak?" Tanya Olivia.
"Apaan?" Ucap Stevano terkesan tidak peduli.
"Lu sini lah, berdua doang gua maunya" bisik Olivia pelan kepada Stevano.
"nyusahin banget lo." ucap Stevano pelan.
"Duh kok bisik-bisik sih" ucap Dylan sambik cekikikan.
"Berisik lo nyet!" Ucap Stevano kesal.
Lalu Stevano dan Olivia berdua mulai kepinggir sedikit menjauh dari yang lain.
"Cepet mau ngomong apaan?" Ucap Stevano menatap wanita dihadapannya ini.
"Ehm, gue mau minta tolong, lu bantu gue ya" ucap Olivia.
"Tergantung" ucap Stevano.
"Besok malem temen gue ulangtahun, tapi acaranya harus bawa pasangan gitu, jadi lu ikut gue ya" ucap Olivia terkesan memohon.
"Ga ah, males gue, lo kaya ga ada cowok lain aja." ucap Stevano.
"Ga mauuu, maunya lo doang gue, kan lo cowok gue." ucap Olivia kesal.
"Bodo amat, ga mau gue" ucap Stevano lalu ingin beranjak pergi namun ditahan Olivia.
"Dih, gue belom selesai ngomong juga, main tinggal aja" ucap Olivia masih mengenggam tangan Stevano.
"Bantuin gue Stevano, lu jahat banget sih" ucap Olivia.
"Gue gamau, kok lu maksa sih" ucap Stevano lalu melepaskan genggaman Olivia.
Olivia terdiam sejenak.
'Gini doang aja dia gamau, segitu ga sukanya ya lo sama gue Van' ucapnya sambil tersenyum lirih."Yaudah deh, makasih ya, gue balik kekelas dulu" ucap Olivia lalu memanggil Liana sahabatnya yang tadi menemaninya lalu mereka kembali kekelas.
"Ngomong apaan dia tadi Van? Kayanya serius banget" tanya Julian.
"Dia ngajakin gue ke ulangtahun temennya gitu, ga tau deh" ucap Stevano menjawab pertanyaan Julian.
"Terus lu pasti mau kan? Secara pacar lo gitu." Ucap Dimas memastikan.
"Gua gamau lah, apaan coba, lo pada paling tahu la kalo gue paling anti kalo acara gitu-gituan" ucap Stevano.
"Lo bener pacaran ga sih sama tu cewek, lo terkesan ga perduli gitu, aneh gue" ucap Dylan.
"Sebenernya gue terpaksa, pokoknya terjadi gitu aja, udah lo pada jangan banyak nanya deh pusing gue" ucap Stevano.
"Tapi gue saranin ke lo Van, lo harus dateng, tadi temennya yang cewek tadi ngomong ke kita kalo yang ulangtahun itu sebenernya bukan temennya, tapi kaya mantan temennya gitu, dia suka jahatin Olivia gitu, dan kalo dia ga dateng bawa pasangannya dia bakalan dibully abis-abisan kayanya disana" ucap Dimas menjelaskan panjang lebar.
Stevano terdiam sejenak mendengar ucapan sahabatnya itu. Sedikit perasaan khawatir menjalar ditubuhnya.
'Duh mikir apaan sih lo Van, bukan urusan lo, bukan urusan lo!' Ucapnya dalam hati.
"Bodo lah! bukan urusan gue" ucap Stevano, mendengar itu Dimas dan Dylan hanya menggelengkan kepala melihat kebodohan sahabatnya ini.
"Terserah lo lah Van, capek gue ngomong sama lo, yang penting gue udah ngasih tau lo" ucap Dimas lalu mulai beranjak pergi disusul oleh kedua temannya yang lain meninggalkan Stevani sendirian.
***
"Jadi dia gimana Liv? Mau nggak?" Tanya Liana."Ga mau dia, yaudah deh palingan gue ga pergi" ucap Olivia.
"Ga bisa gitu lah, lo harus pergi, entar gue ajakin temen cowok gue deh, lo tenang aja, ada gue juga disana kok, haha" ucap Liana.
"Gue cuma kecewa aja, segitu ga sukanya dia sama gue, cuma pergi pesta dengan gue aja dia ga mau" ucap Olivia sedih.
"Ya lu sabar lah, kan memang salah lu tiba-tiba ngajak dia pacaran gitu, ga mungkin kan dia bisa langsung suka sama lo, apalagi Stevano itu terkesan pendiem orangnya, ya mana mungkin lah" ucao Liana.
"Iya sih, yaudah lah, gue ga akan cepet nyerah kok, gue bakal terus berjuang buat bikin dia suka sama gue" ucap Olivia.
"Nah gitu dong, itu baru sahabat gue" ucao Liana.
***
Olivia malam ini terlihat baru saja makan malam bersama keluarganya. Dia pun yang baru memasuki kamarnya langsung menaiki kasur Queen Size nya lalu menyalakan ponselnya yang sedaritadi mati karena ia men- charge nya.Terdapat satu notif diponselnya, dia pun membukanya.
From: Stevano.
Bsk jm brp? Ini trakhir lo nyusahin gw!Melihat pesan yang dikirim Stevano seketika senyum Olivia mekar.
Haihai gw balik lagi, gw udh bilang kan kalo gue bakal fokus kecerita ini dulu hehe.
Ohiya gue sedikit ngeubah Stevano dan ngebuat dia jadi sedikit banyak ngomongnya, karena susah banget buat dia ngirit ngomong. Jadi jangan bingung ya kalo dia diawal ngirit ngomong trus dipart ini dan sterusnya dia sedikit banyak ngomong, hehehe.
Jangan lupa comment+votenya.
Dan thanks juga udah follow gue ya guys. Heheh.
Oh iya. Gue buat part ini cepet banget, jadi ga sempet koreksi lagi. Jadi kalo ada typo harap komenin ya biar bisa gue revisi. Thanks.
29 Agustus 2016

KAMU SEDANG MEMBACA
Difficult Love
Fiksi RemajaApa jadinya jika bukan laki-laki yang mengejar wanita melainkan sebaliknya? Dan lebih parahnya lagi si laki-laki tidak menyukai wanita ini. Apa yang akan terjadi dengan percintaan keduanya nanti? When i love him, but him can't love me back, my love...