Hai, sorry lama updatenya haha.
Ohiya, info doang, kalo untuk cerita ini, gue emang sengaja buat disetiap part pendek-pendek, karena gue gamau cerita gue yang ini sama kaya cerita MCB, yang menurut gue hancur haha. Jadi jangan protes kependekan ya karena gue sengaja.Happy reading guys! Bantu gue kalo ada typo ya, cukup komen aja. Biar bisa gue ganti.
Hari ini adalah hari dimana mereka, Stevano dan Olivia kembali pacaran, tapi tidak ada yang berubah, sifat mereka masih sama, Olivia yang kembali pecicilan dan Stevano yang dingin. Kombinasi yang pas atau tidak? Entahlah.
Tapi ada yang berubah dari sisi Olivia, dia sedikit menjaga jarak mungkin, dan itu semua dirasakan oleh Stevano. Tapi memang dasaran dia yang dingin dan cuek, jadi semua dianggapnya masa bodo.
***
Pagi ini di jam istirahat Olivia terlihat keluar dari kelas bersama Liana sahabatnya.Namun langkahnya menuju kantin terhenti ketika melihat sesuatu yang menganggu pandangannya.
Dan itu adalah Marry!
Si mantan sahabat Olivia yang tidak disukainya.
Dan, hal yang membuat Olivia bingung adalah kenapa dia memakai seragam yang sama dengan Olivia. 'Sejak kapan dia pindah kesekolah ini?'
tapi hal itu tidak diambil pusing karena memang Marry adalah anak orang kaya, dan terkenal sombong, jadi hal mengenai kepindahan sekolah tidak akan susah baginya. Semua akan mudah dengan adanya uang bukan?
Tapi yang menjadi hal yang dia kesalkan sekarang adalah, Marry sedaritadi terus saja merecoki Stevano, kemanapun.
Hal yang membuat dia senang adalah untungnya Stevano terkenal cuek dan dingin, dan memang betul hal itu dilakukannya tanpa pandang bulu, dan itu juga berlaku untuk Marry dan juga dirinya sendiri (Olivia).
"Mampus" ucapnya pelan, karena daritadi dia melupakan Liana yang memang sedaritadi asik mengoceh dengannya tanpa dia perdulikan.
"Maaf Li, gue ga denger lo ngomong apaan, gue kesel sama tuh cewek, dia deket-deket sama Vano mulu" ucap Olivia.
"Yang mana?" Ucap Liana penasaran.
"Yang itu, disamping Vano" ucap Olivia.
"Kok gue kayanya ga pernah liat dia ya?" Tanya Liana bingung.
"Iya, kayanya sih baru pindah, dia mantan temen gue sih waktu SMP dulu" ucap Olivia seadanya.
"Musuhan? Kok bisa?" Ucap Liana.
"Eh bentar-bentar, jangan cerita dulu, mendingan lo samperin si Stevano daripada dia direbut nenek lampir, ga mau kan lo?" Ucap Liana, memang Liana lah yang paling mengerti dia, dan hanya Liana yang bisa menjadi teman baiknya sekaligus sahabatnya selama ini.
"Iya-iya lo temenin gue ya" ucap Olivia.
"Iya"
Mereka pun mulai menghampiri Stevano. Dan......
Mulailah acara pemutusan urat malu Olivia.
Dengan cepat Olivia mengandeng tangan Stevano yang sedang duduk dipinggir lapangan basket sekolahnya, dia duduk disebelah kanan Stevano sedangkan Marry disebelah kiri Stevano.
"Hai" ucap Olivia.
"Oh, hai" ucap Stevano seadanya.
"Hai Oliv, gue pindah sekolah nih, lo nggak kangen sama gue?" Ucap Marry.
"Nggak tuh, emang lo siapa ya? Harus gue kangen sama lo?" Ucap Olivia sadis.
"Wihh, sadis amat omongannya Liv, biasa aja dong" ucap Marry.
"Udah deh, mending lo pergi sana, jauh-jauh lo dari cowok gue nenek lampir" ucap Olivia.
"Loh, kok situ sewot sih, Vano nya aja biasa aja" ucap Marry membuat Olivia kesal sekali.
"Terserah lo deh, yuk kita pergi aja yuk Van" ucap Olivia pada Marry lalu bergantian ke Stevano sambil menarik tangan Stevano.
"Dih, ga usah ditarik-tarik Vano nya, dia maunya disini sama gue, lo nganggu aja sih" ucap Marry.
"Lo tuh centil banget sih, udah punya cowok juga, mending lo pergi deh" ucap Olivia.
"Terserah gue dong, lo tu yang jauh-jauh, Stevano aja kaya risih banget sama lo" ucap Marry membuat Olivia terdiam sesaat mencoba memastikan apakah Stevano risih atau tidak dengan keberadaannya.
"Berisik banget" ucap Stevano kesal, lalu menarik tangan Olivia pergi meninggalkan Marry.
18 September 2016.

KAMU SEDANG MEMBACA
Difficult Love
Genç KurguApa jadinya jika bukan laki-laki yang mengejar wanita melainkan sebaliknya? Dan lebih parahnya lagi si laki-laki tidak menyukai wanita ini. Apa yang akan terjadi dengan percintaan keduanya nanti? When i love him, but him can't love me back, my love...