Part 22

17.7K 1K 121
                                    

Siapin tissu buat baca part ini😂oke happy reading

Sudah seminggu Ari dan Aisyah menjalani status palsunya , hubungan antara Azka dan Ari sekarang sudah membaik seperti dulu.
Didalam kelasnya Aisyah sangat terlihat gelisah,bukan karna dia sedang memikirkan hubungan palsunya dengan Ari tapi melainkan dia sedang menunggu kabar dari mamanya yang saat ini sedang berangkat ke Singapur karna papanya sedang dirawat disalah satu rumah sakit yang ada Singapur.

" Syah lo kenapa sih gelisah gitu " tanya Mawar saat melihat Aisyah gelisah.

Aisyah tidak menjawab pertanyaan dari Mawar,ia memilih untuk diam karna suasana hatinya saat ini benar-benar sangat kacau.
Berulang kali ia melihat layar ponselnya berharap mamanya mengabarinya tapi sama sekali tidak ada kabar dari mamanya sejak mamanya pergi 3hari yang lalu. Sebenarnya Aisyah sangat ingin ikut untuk melihat langsung kondisi papanya tapi mama Aisyah melarangnya karna dia sedang sekolah apalagi jarak indonesia dan singapur tidak begitu dekat.

Dari wajah Aisyah terlihat jelas bahwa dia sangat gelisah,bahkan wajahnya sangat pucat ibu Tiwi yang kebetulan saat ini mengajar pelajaran bahasa Indonesia di kelas Aisyah langsung bertanya kepada Aisyah " Syah,kamu kenapa? Ibu lihat wajah kamu pucat,kamu sakit ya? " seketika semua siswa yang berada dikelas Ipa3 menatap ke arah Aisyah.

Aisyah hanya menggelengkan kepalanya lemah, Mauren mengerti bahwa Aisyah saat ini sangat khawatir akan kondisi papanya.

" Aisyah cuma khawatir bu,ayah dia sekarang lagi dirawat di salah satu rumah sakit yang ada Singapur. Kata mama eh maksud saya tante Arina bilang kalau om Danu sakit tumor😢 " ucap Mauren sedih.

" Syah yang sabar ya,ibu doakan semoga ayah kamu cepat sembuh ya" ujar ibu Tiwi.

" Amiin " balas seluruh siswa.

" Syah sabar ya aku yakin om Danu pasti sembuh kok " Suara Ari terdengar sangat lembut dan membuat hati Aisyah tenang.

" Iya Syah sabar ya " sahut Azka.

Tidak lama kemudian Ajil datang ke kelas Aisyah " Assalamualaikum bu " Wajah Ajil terlihat sangat panik saat memasuki kelas Aisyah.

" Waalaikumsalam eh Ajil ada apa? " tanya ibu Tiwi.

" Bu saya mau jemput Aisyah dan Mauren untuk pulang kerumah " balas Ajil tanpa basa basi sedikitpun.

" Kenapa kak? Papa udah pulang ya? Gimana keadaan papa? " Aisyah menghampiri Ajil.

" Syah " Ajil langsung memeluk Aisyah sangat erat,Aisyah dibuat bingung dengan sikap kakaknya itu langsung bertanya pada Ajil " Kak Ajil kenapa? Papa baik-baik aja kan " suara Aisyah terdengar gemetar.

" Papa Syah , papa udah ninggalin kita " Ajil sudah tak kuasa menahan tangisnya,seluru siswa yang ada diruangan itu merasa shock atas apa yang dikatakan Ajil barusan sementara Aisyah hanya terdiam berusaha mencerna baik-baik perkataan sang kakak.

" Kak Ajil , kak Ajil pasti bercanda kan papa Danu pasti baik-baik aja kan " Mauren ikut menghampiri Ajil.

" Papa udah gak ada Ren,papa udah ninggalin kita " mendengar ucapan Ajil tangis Maurenpun seketika pecah.

Aisyah menatap mata kakaknya , seolah mencari kebohongan dibalik matanya tapi hasilnya nihil, seketika Aisyah merasa kakinya sudah tidak bisa lagi menopong badannya hingga dia jatuh terduduk dilantai kelasnya " Kakak pasti bohong , papa gak mungkin ninggalin Aisyah " air matanya sudah tidak bisa ia bendung lagi.

" Syah kakak gak bohong,papa beneran udah gak ada Syah kita harus ikhlasin papa biar tenang di alam sana " Aisyah masih tidak bisa menerima ucapan kakaknya ia mundur perlahan sesaat ia langsung kehilangan kesadarannya ia jatuh pingsan tapi beruntung Ari segera menangkap tubuh Aisyah hingga dia tidak terjatuh dilantai.

Izinkan Aku MencintaimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang