Part 28

18.8K 932 61
                                    

Semakin hari Ray dan Aisyah semakin dekat,tidak ada yang tau persis seperti apa hubungan mereka. Mungkin bagi teman-teman Aisyah, kedekatan Ray dan Aisyah itu sangatlah wajar, tapi bagi Ari kedekatan mereka melebihi seorang sahabat.
Ari tidak tau bagaimana perasaannya sekarang yang ia tahu perasaannya hanya untuk Yori! Tapi tanpa Ari sadari bahwa perlahan-perlahan perasaannya mulai ada untuk Aisyah.

"Kenapa semakin hari perasaan gue kalau liat Aisyah sama Ray jadi gini ya? Apa gue cemburu?" Ari bertanya pada dirinya sendiri.
"Ah lo ngomong apa sih Ri? Masa iya lo cemburu liat mereka? Emang Aisyah siapanya elo? Pacar bukan! Pacar bohongan ia"
"Apa gue bisa berpaling kelain hati dari Yori? Tapi itu tidak mungkin,cinta gue cuma untuk Yori sampai kapanpun itu!" Ari terus berbicara pada dirinya sendiri, ia berusaha untuk meyakinkan dirinya bahwa cintanya hanya untuk Yori dan perasannya tidak berubah.

"Hai sayang" suara Yori membuat Ari tersadar dari lamunannya.

"Eh hai sayang,kamu kapan datang?"

"Baru kok,masa kamu gak sadar sih? Kamu mikirin apa? Mikirin aku ya?" Yori tersenyum kepada Ari.

"Kamu tau aja sih kalau aku lagi mikirin kamu" Ari menarik hidung mancung Yori dan membuat mereka berdua tertawa.

Sudah 3 bulan berlalu dari kejadian dimana Aisyah masuk ke rumah sakit,hubungan Ari dan Aisyah masih seperti biasa yaitu status berpacaran tapi hanya sebagai status palsu.

Aisyah berjalan menyusuri taman yang ada didekat rumahnya,tempat dimana Aisyah bertemu San,membuat mamanya dan mama Ari bertemu hingga menjodohkan mereka berdua.
Ia melihat seseorang yang sepertinya ia kenal,sesaat ia ingin menghampiri orang itu. Namun langkahnya terhenti ketika melihat Yori terlebih dulu menghampiri Ari.
Ia memundurkan langkahnya sembari mencari tempat persembunyian yang tepat. Entah mengapa ia sangat ingin melihat kedua orang tersebut.

Sejenak Aisyah berfikir Ari sudah mulai menyimpan rasa terhadap Aisyah, dari perhatian kecil Ari selama ini,kecemburuan Ari saat Aisyah dekat dengan Ray tapi seketika semua itu luntur saat melihat Ari dan Yori masih mesra.
Hati Aisyah merasa sesak melihat Ari dan Yori.
"Kapan gue bisa berada diposisi Yori sekarang Ri?"lirih Aisyah.

Aisyah mungkin dekat sama Ray tapi bukan berarti Aisyah sudah melupakan Ari atau Aisyah sudah moveon dari Ari! Semua itu agar Aisyah tidak terlalu berharap lebih kepada Ari. Aisyah tidak bermaksud untuk menjadikan Ray pelarian/pelampiasan,tapi bukan kah memang Aisyah sudah dekat dari dulu dengan Ray? Walaupun mereka baru dipertemukan kembali.

Aisyah menghapus sisa air matanya, ketika Aisyah berbalik ia menemukan Ray berada dibelakangnya.
"Syah lo kok nangis?" tanya Ray.

"Gue gak nangis kok,mata gue cuma kelilipan gitu jadi ngeluarin air mata" Aisyah berusaha menutupi pandangan Ray dari Ari dan Yori.

"Aisyah kenapa lo harus bohong sama gue Syah!" ucapan Ray sukses membuat Aisyah mengernyitkan bingung.

"Maksud lo?"

"Gue udah dari tadi berdiri dibelakang lo,tadinya gue mau ngagetin lo tapi gue denger ucapan lo tadi tentang Ari dan Yori" Ray terdengar menghela nafasnya sebelum melanjutkan ucapannya kembali "Aisyah dari awal pertemuan kita waktu di cafe itu, gue emang gak percaya kalau lo dan Ari beneran pacaran! Gue juga gak percaya kalau Ari dan Yori hanya sebatas sahabat doang,mata gue itu gak buta untuk bisa membedakan yang mana sahabat dan yang mana pacar. Kalau emang Ari dan Yori pacaran kenapa Ari harus mengaku kalau lo pacar dia?"

Aisyah terdiam,ia tidak tau harus menjelaskan apa kepada Ray! Tak terasa air mata Aisyah kembali jatuh.
"Syah lo kok nangis? Kata-kata gue nyakitin elo ya? Apa gue salah bicara?" Sesal Ray.
Aisyah hanya menggeleng kemudian memeluk Ray.
"Gue tau lo belum siap untuk cerita,tapi lo harus ingat Syah kapan pun lo butuh gue, gue akan selalu ada buat lo" Ray mengusap rambut Aisyah.

Izinkan Aku MencintaimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang