Part 34

18.5K 1.1K 81
                                    

Siders kapan tobat? Kapan keluar dari persembunyian kalian? 👀

Ari menghampiri Aisyah, bukannya menyatakan perasaannya dia hanya diam mematung memandangi wajah Aisyah.

"Eh Ri, Mauren dan Kefan lagi ngapain sih? Kok mereka lama"

"Dia..dia" Ari menggantungkan ucapannya ia melirik ke arah dapur tempat yang lainnya bersembunyi, Ari memberikan kode seakan bertanya apa yang harus dia katakan dengan segera Mauren menggerakkan tangannya seperti sedang memasak.

"Oh itu mereka masih masak"

"Masih lama ya? Kalau mereka masih lama,gue balik dulu ya soalnya gue mau nemenin Ray cari alat-alat peraktek buat peraktek di lab sekolahnya gitu, gue duluan ya salam sama yang lain" Aisyah berlalu begitu saja.

Ari memandangi punggung Aisyah yang sudah memasuki mobil Ray.

"Ya ya ya Ri,kok lo biarin Aisyah pergi sih?"

"Iya, kok lo gak tahan dia?"

"Gimana gue mau tahan dia, dianya pergi sama pacarnya juga"

"Eh tapi Ray tuh"

"Udah lah,gak usah di omongin gue ada janji sama Yori. Gue balik duluan ya" Ari memotong pembicaraan Syifa.

"Gagal lagi kan kita" ucap Mawar.

***

Di dalam mobil Aisyah hanya melamun sudah berapa kali Ray mengulang pertanyaan yang sama namun ia tidak mendapatkan jawaban juga dari orang yang ia tanya.

"Duh kayak jalan sama patung dah gue" desis Ray.

"Ih Ray lo kok jahat sih, masa samain gue dengan patung" Aisyah mulai merajuk.

"Gimana gak gue samain sama patung,dari tadi gue tanya lo tapi gak lo jawab juga"

"Emang tadi lo ngomong sama gue?" Aisyah bertanya dengan polosnya.

"Gak, gue ngomong sama Aisyah Aqilah!"

"Ya itu kan nama gue"

"Bukan itu nama pacarnya Sarimin"

"Hah? Sarimin siapa? Tukang kebon lo?"

"Bukan tapi Sarimin yang biasa jadi tontonan anak-anak di jalan itu yang biasa di sebut sarimin pergi ke pasar!"

"What jadi nama pacarnya Sarimin yang monkey itu Aisyah Aqilah? Ih gak kreatif banget sih abang-abangnya masa nama gue di pakai buat namain pacarnya Sarimin sih,anter gue ke abang-abangnya yuk Ray gue mau protes" omel Aisyah.

Ray menggaruk kepalanya yang sama sekali tidak gatal.

"Lah gue kan bercanda, kenapa lo ngganggap serius ucapan gue?"

"Oh jadi cuma becanda bagus lah,nama gue gak disamain sama pacarnya Sarimin hahaha nama yang bagus buat nama pacarnya Sarimin itu Sariyem!"

Ray memutar bola matanya jengah "Serah lo deh Syah"

"Ray kita mau beli alat labnya dimana?"

"Dari tadi itu yang gue tanyain ke elo,tapi lo cuekin gue! Malah lo bahasnya tentang Sarimin" Ray terdengar kesal,sedangkan Aisyah hanya menyengir.

"Hehe maaf, gue tau kok tempat yang lengkap buat beli alat lab!"

"Dimana?" tanya Ray cuek.

"Di samping pertamina kan ada pertigaan kita belok kiri, terus tinggal lurus aja didepan toko itu udah terpampang spanduk yang gede banget"

"Oke,tadi kek kayak gitu!"

"Nah itu dia tokonya!" Aisyah menunjuk toko tersebut.

"Lo mau ikut masuk ke dalam gak?" tanya Ray.

Izinkan Aku MencintaimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang