Part 25

20.2K 916 69
                                    

Aisyah memandangi boneka yang ada  dihadapannya saat ini,ia masih bingung kenapa Ari memberikannya boneka kesukaan dia. Ada perasaan senang yang ia rasakan saat ini.
Bahagia? Jelas Aisyah sangat bahagia,wanita mana yang tidak bahagia jika orang yang di cintainya memberikannya sebuah boneka yang ia sukai. Aisyah memeluk erat bonekanya , seakan dia tidak mau melepaskannya. Mauren yang baru masuk ke kamar Aisyah merasa bingung melihat tingkah sahabatnya itu, Mauren melihat Aisyah menyium boneka barunya itu sesekali mengajaknya bicara layaknya manusia.
Mauren menghampiri Aisyah ia menaruh punggung tangannya ke kening Aisyah
"Gak panas kok" satu kalimat itu yang membuat Aisyah menghentikan aktifitasnya, ia menoleh ke arah Mauren.

"Siapa juga yang bilang gue panas?" tanya Aisyah.

"Gue cuma mastiin aja sih,abisnya lo udah kayak orang gila meluk-meluk boneka sendiri sambil sesekali nyium-nyium bonekanya,ngajakin bicara lagi" Mauren menjeda ucapannya ia memperhatikan boneka yang sedang Aisyah peluk "Boneka baru?"

"Yes.that's right" jawab Aisyah mantap.

"Lo nyolong dari mana?" mendengar ucapan Mauren, Aisyah langsung menoyor kepala Mauren.
"Aww" Mauren meringis.

"Apaan nyolong-nyolong gue dikasih kali sama Ari,masa ia cewek secantik gue nyolong sih" ucap Aisyah tak terima dengan ucapan Mauren.

"Ye,maaf sempet lo khilaf jadi nyolong hehe lo kan suka banget sama yang namanya panda" kekeh Mauren.

" Walaupun gue suka sama panda,gak ada niatan juga kali gue buat nyolong" kesal Aisyah.

"Yaelah,canda kali gue. Jangan masukin ke hati cukup Ari aja yang dimasukin ke hati" Goda Mauren.

"Apaan sih lo! Lo tuh masukin Kefan ke hati lo" Aisyah menggoda balik Mauren,pipi Mauren langsung terlihat memerah.

"Cie pipi tomat,haha ngapain malu-malu gitu. Jujur aja lo lagi dekat kan sama Kefan"

"Kok lo tau sih?" tanya Mauren.

"Benar kan lo dekat,haha gue mah mancing aja kali! Lo kan gampang dipancing"

"Lo kira gue,ikan apa dipancing" cibir Mauren sementara Aisyah hanya tertawa kecil.

"Ok gue mau nanya serius sama lo,lo beneran deket sama Kefan atau lo udah pacaran sama dia?" tanya Aisyah.

"Ehm gimana ya? Deket sih iya,pacaran mah belum"

"Kenapa gak pacaran? Ati-ati lo kalau Kefan di ambil orang,nanti elo garuk-garuk tembok lagi" kekeh Aisyah.

"Lo kira gue kucing apa garuk-garuk tembok,tadi aja mancing-mancing dikira gue ikan apa! Sekarang disamain ama kucing lagi" dengus Mauren.

"Haha bukan gue loh yang bilang gitu tapi elo sendiri"

"Sebenarnya sih emang gue lagi nungguin Kefan buat nyatain perasaannya secara langsung sama gue! Tapi dia gak pernah ngomong itu sama gue "ucap Mauren.

"Kenapa? Tapi gue pernah baca chat lo sama Kefan, lo sering manggil sayang-sayangan sama dia begitupun sebaliknya"

"Syah bukan berarti kalau gue sama Kefan manggil sayang-sayangan itu menandakan kita udah jadian kan? Untuk apa juga kita memiliki status kalau suatu saat nanti kita akan putus,setelah itu kita akan musuhan! Gue lebih baik tidak ada status yang jelas tapi gue tau hatinya untuk gue,dari pada gue punya status tapi hatinya bukan buat gue"

Aisyah tertegun mendengar ucapan Mauren,yang dikatakan Mauren memang benar adanya karna status memang tidak menjamin cinta, seperti dirinya saat ini dengan Ari.

"Syah kok diem? Gue salah ngomong ya?" sesal Mauren.

"Eh? Gak kok elo gak salah ngomong,malahan yang lo bilang tadi bener banget. Dapat dari mana kata-katanya? Lo cari di google ya?" kekeh Aisyah.

Izinkan Aku MencintaimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang