Satu

7.7K 338 2
                                    

"Oke bu" sahutnya lalu langsung berlari secepat mungkin menuju kelasnya.

Saat berlari ia menabrak seseorang, ia mungkin tidak melihatnya karena tubuhnya yang tinggi dan ia hanya menatap lurus ke depan. Ia tidak melihat sekitarnya. Ia tidak peduli akan siapa yang ditabraknya, toh juga gak ada yang berani padanya.

Namun kali ini ia kaget karena ada saja yang berani membentaknya.

"JALAN TUH PAKE MATA DONG BIAR NGGAK NABRAK ORANG!!" Teriak seorang perempuan yang bertubuh mungil yang merupakan murid kelas 12 IPA 1 itu.

Devan sendiri merupakan penghuni kelas 12 IPA 2. Selama ini Devan selalu dipertahankan di sekolah meskipun se bad boy apapun dia. Semua ini hanya karena pretasinya.

"Ck apaan sih lo?!" Tanya Devan tajam.

"Kaki gue sakit dodol! Gimana caranya gue jalan kalo gitu?!" Tanya gadis itu dengan marah. Tanpa menyahuti perkataan gadis itu ia langsung menggendongnya ala bridal style.

"Ih apaan sih lo?! Turunin gak?!" Ronta si cewek itu.

"Nggak, tadi kan lo yang bilang kalo nggak bisa jalan" jawabnya cuek.

"Turunin gak! Cepetan turunin! Eh lu bud-" ucapannya terhenti kerika mendengar ucapan Devan.

"Lo diem atau gue cium?" Potongnya. Sedangkan si cewek hanya diam dan berusaha menelan ludahnya dengan susah payah. Sebenarnya Devan tidak akan benar benar menciumnya, itu hanyalah bentuk ancaman agar cewek itu bisa diam dan tidak berisik lagi.

Setelah mengantarnya sampai UKS dan melihat ada petugas UKS disana, ia langsung saja meninggalkannya tanpa mengucapkan apapun lagi.

Chleo POV

Kenalin namaku Chleo Aristka Levisena, biasanya sih dipanggil Leo. Aku adalah anak tunggal. Papaku bernama Leviand Arsena atau biasa dipanggil orang dengan nama Arsen. Sedangkan mamaku bernama Angelica Aristka. Kata mereka nama Levisena berasal dari saran ibuku yang menjadikan satu nama Leviand dan Arsena.

Kalian tau, sebenarnya pemilik sekolah ini adalah Papaku sendiri, tetapi hanya aku ingin merahasiakannya saja.

Ketika ada yang menghinaku dengan mengakui ini adalah sekolah milik ayahnya, rasanya aku ingin tertawa dihadapannya, tapi aku tetap harus mempertahankan rahasia ini.

Hari ini, sperti hari biasanya aku kembali mendengar suara keras bu Sri-eh bu Riska maksudku. Jangan bilangin bu Sr-eh , bu Riska ya plisss, aku nggak mau nilaiku dikurangin. Jujur saja di sekolahku benar benar tidak ada yang mengetahui aku adalah anak pemilik sekolah. Oh iya, kenalin sahabat aku namanya Dea, Deandra Goldia. Dia juga termasuk juga orang yang tidak mengetagui siapa diriku. Itu semua karena ketika ia ingin bermain ke rumahku, aku selalu mengatakan aku tinggal di apartemen sendirian jadi ia tidak pernah datang ke rumahku.

Suara bu Riska terdengar lagi di telingaku dengan nyaring. Sepertinya anak kelas sebelah itu membuat ulah lagi. Sebenarnya anak itu sangat terkenal disekolah ini, tapi aku tidak pernah mengetahui namanya. Buat apa aku tau namanya, penting aja enggak.

"Chleo, tolong ambilkan satu kamus bahasa indonesia di perpustakaan!" Huft! Lagi lagi aku dijadikan seperti babu oleh guru guru yang ada disini. Coba saja mereka tau, pasti mereka akan bersifat sangat sangat baik padaku. Maka karena aku memang tak ingin hal itu terjadi aku lebih memilih untuk merahasiakannya dari siapapun. Bukannya aku nggak percaya sama Dea, tapi aku rasa ada waktunya untuk Dea tau secara sendirinya bukan dari diriku yang memberinya tau.

Oke back to topic.

Aku berjalan menuju perpustakaan dan semakin lama suara pertengkaran antara bu Riska dan orang berisik itu semakin jelas saja. Tiba tiba aku mendengar suara langkah kaki yang sangat cepat dan semakin jelas. Tiba tiba...

BRUKK..

Dan itulah yang asal mula aku tertabrak cowok cuek bebek itu hingga membuatku berada di UKS sekarang.

Author POV

Devan sangat sebal ketika melihat ada seorang perempuan yang berani beraninya melawan bahkan membentaknya. Maka dari itu Devan langsung meninggalkannya saat di UKS. Tapi lama kelamaan dia penasaran juga dengan gadis itu. Ia sangat benci dan tidak suka jika ada yang berani melawannya. Kenapa? Entalah, mungkin itu memanglah sifat yang tertanam dalam dirinya.

Dilain tempat....

UKS

"LEO! Lo gak papa? Mana yang sakit? Sakitnya parah nggak? Perlu ke dokter?" Cerocos Dea setibanya ia di UKS.

"Astaga De, biasa aja gue gapapa kali. Lo gausah panik gitu, kaki gue cuma kekilir doang"

"Astaga! Terus kalo lo kekilir lo pulangnya gimana dong? Gue anter ya? Lo kan gamungkin jalan ke apartemen lo, kalo lo mau naik gojek juga lo susah naik turunnya. Lo bareng gue aja ya"

"Iya deh iya, gue bareng lo"

"Sini deh gue bantu jalan" ucap Dea sambil meletakkan tangan Leo di pundaknya.

Butuh waktu 15 menit untuk mereka meminta surat ijin pulang terlebih dahulu, dan 15 menit jua untuk berjalan hingga sampai diparkiran, pasalnya Chleo tidak bisa berjalan terlalu cepat karena kakinya yang masih sakit. Jarak apartemen Leo dari sekolah yang lumayan jauh membuat perjalanan sedikit lama ditambah dengan keadaan jalan yang macet.

Sejak pertama masuk ke mobil Dea tadi, Chleo sudah meng SMS ke orang tuanya jika setelah pulang sekolah ia tidak pulang ke rumah melainkan ke apartemennya. Setelah itu ia menjelaskan panjang lebar kepada Dea kenapa ia bisa sampai di dalam UKS dalam keadaan kaki yang terkilir. Tetapi Dea juga tidak berhenti menggodanya ketika tau Leo digendong oleh si bad boy namun juga termasuk most wanted di sekolahnya itu.

Ketika sampai di apartemen Leo, Dea memaksa untuk memanggilkan Leo tukang urut agar kakinya tidak sakit lagi, tetapi Leo bersikeras menolaknya sehingga Dea menyerah dan setelah berbincang lumayan lama. hingga matahari mulai terbenam, Dea pulang kembali ke rumahnya.

Setelah Dea meninggalkannya, Leo beristirahat sekitar 30 menit lalu menelpon orang tuanya untuk minta dijemput di apartemennya.

Ketika Aristka dan Arsen datang, mereka langsung panik ketika melihat kaki anaknya yang bengkak akibat terkilir. Namanya juga anak satu satunya pasti sangat dikhawatirkan sekecil apapun sakitnya.

Setelah Leo yang menenangkan orang tuanya yang panik mereka pulang dan kaki Leo segera dipijat oleh tukang urut yang telah disiapkan oleh orang tuanya. Setelah selesai diurut, rasa sakit dikakinya belum juga hilang sehingga perlu bantuan untuk berjalan. Akhirnya ayahnya mengalah. Leo tidur bersama ibunya di lantai bawah atau lebih tepatnya kamar kedua orang tuanyan sedangkan ayahnya di lantai dua yaitu kamarnya.

Tbc.

Minta voments gapapa kali yak 😋

Just A Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang