Tigapuluhempat

2.1K 98 3
                                    


"Hah?! Lo pernah kena kanker?!" Tanya Ricky syok.

"Lo santai aja kali Cky, gue udah sembu dari kelas empat SD" jawab Azel santai.

"Empat SD? Lama banget?" Tanya Ricky lebih tak percaya lagi.

"Entah, gue juga nggak tau. Yang penting sekarang gue udah sembuh" jawab Azel lagi.

"Yo.... kamu nggak mau bangun apa?" Saat ini Ricky sedang berada sendirian di kamar inap Leo. Aldo, Azel, dan Gio sedang membeli makan di kantin rumah sakit.

"Yo, maafin aku ya"

"Aku tau aku salah" ucapnya tulus. Lagi lagi setetes air mata jatuh.

"Nanti kalo kamu bangun kamu boleh hukum aku gimana aja deh"

"Tapi jangan kayak gini Yo" air mata yang tadi hanya keluar setetes kini keluar semakin deras. Ricky telah tidak peduli jika ia dibilang cengeng.

Tiba tiba, Ricky merasakan pergerakkan dari tangan Leo yang ia genggam. Belum sempag Ricky berucap satu kata pun, Leo telah meneteskan air matanya terlebih dahulu.

"Maaf" lirih Ricky sambil menciumi telapak tangan Leo.

"H-harusnya aku yang minta maaf" ujar Leo sambil menarik tangan Ricky ke pelukannya.

***

"Ck, lo kok g*bl*k banget sih" ucap salah satu wanita yang sedang mengunjungi seorang pria di dalam tahanan.

"Lo yang g*bl*k" ucap pria itu tidak terima.

"Lah jelas jelas yang gagal lo! Udah gitu sampe ketangkep lagi!"

"Ini juga gara gara rencana lo! Pokoknya gue nggak mau bantu lo lagi!"

***

"Ha- eh kamu udah sadar dek?" Tanya Azel ketika kembali memasuki kamar inap. Leo hanya mengangguk lemah. Kemudian mata Azel menangkap tangan Ricky yang berada dalam pelukan adiknya itu.

"Ekhem, ada yang baikan nih" ucap Azel dengan nada menggoda. Refleks Leo melepaskan pelukannya dan Ricky langsung menarik tangannya.

Muka mereka sama sama memerah akibat tertangkap basah oleh Azel.

"Eh Zel, Do, Cky, Yo" panggil Gio satu persatu membuat mereka semua menoleh.

"Napa?" Tanya Aldo mewakili.

"Mm.. gue mau lanjut sekolah bareng orang tua gue di Singapura" ucap Gio sambil menggaruk belakang kepalanya. Semua orang di ruangan itu memandangnya kaget.

"Gapapa deh, demi kebaikan lo" ucap Azel sambil menepuk pundak Gio.

"Lo kapan berangkat" tanya Ricky akhirnya angkat suara. Lagi lagi Gio menggaruk tengkuknya yang tidak gatal itu. "Ntar sore"

"What?!" Pekik mereka semua.

"Ya.. gimana lagi?" Tanya Gio pasrah.

"Lo nggak beresin barang? Lo dijemput apa gue anter?" Tanya Aldo bertubi tubi

"Nih habis ini gue mau balik beresin barang. Dijemput bokap kebetulan lagi disini" sahut Gio lagi.

"Yaudah gue balik ya, entar gue langsung ke bandara"

"Hati hati bro" ucap Aldo sambil tos ala laki laki.

"Jangan lupain gue ya" ucap Azel sambil cengengesan dan menirukan adiknya yaitu tos ala laki laki.

"Hati hati ya" ucap Ricky lalu memeluk Gio erat.

"Hati hati" ucap Leo lemah setelah Gio dan Ricky melepaskan pelukan mereka.

Just A Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang