Duapuluhempat

2.1K 105 3
                                    

Hari ini adalah hari pertama mereka memasuki sekolah. Namun, belum ada satupun dari mereka yang telah terbangun. Hingga sebuah suara membangunkan mereka semua.

"KYAAA... UDAH JAM 6!" Teriak Leo dari dalam kamarnya.

"WHAT?!" Teriak Aldo, Ricky, dan Gio bersamaan dari dalam kamar mereka masing masing.

Mereka langsung buru buru mandi dan mengenakan seragam sekolah baru mereka.

"Buruan Yo" pintah Aldo tergesa gesa pada Gio.

"Ck sabaran dikitlah" ucap Gio yang stay calm.

"Buruan atau gue tinggal!" Bentak Aldo yang langsung membuat Gio bergegas dengan cepat.

Skip

"Aish gimana nih kak, udah ditutup gerbangnya" ucap Leo mengarah pada Aldo.

"Haish terima nasib aja ya dek" ucap Aldo tak kalah frustasi.

"Oh ternyata kalian sudah datang" ucap guru itu dengan ramah. Mereka berempat hanya tersenyum canggung.

"Maaf bu kami terlambat" ucap Leo sambil menunduk. Guru itu tersenyum.

"Kalian tidak membaca pengumuman rupanya" ucap guru itu yang serempak membuat ke empat orang itu langsung menoleh kearah guru berseragam merah itu seolah meminta penjelasan.

"Khusus hari ini, sekolah masuk pukul 9 karena ada rapat guru di pagi hari" jelas guru itu ramah. Aldo, Ricky, Lo dan Gio langsung melongo seketika.

"Aish.. yaudah deh bu, kita pulang aja dulu baru nanti balik lagi" ucap Gio. Ibu guru itu mengangguk dan tersenyum singkat.

"Lo kok gak baca pengumuman sih Yo?" Protes Aldo pada Gio ketika mereka telah sampai kembali di dumah.

"Tauh nih" ucap Leo dan Ricky bersamaan.

"Cie samaan" ucap Gio meskipun dengan nada cuek.

"Tauh tuh, jangan lo gantungin terus adek gue" ucap Aldo sebenarnya hanya bercanda, namun berhasil membuat Leo blushing hingga mukanya memerah dan ia langsung menundukkan kepalanya.

Namun beda lagi dengan Ricky yang menganggapnya dengan serius.

"Yo" panggilnya

"Apaan?" Tanya Gio

"Gue kagak manggil lo pe'a, gue manggil Leo."

"Yo?" Panggilnya lagi.

"Hm?" Leo hanya bergumam tanpa mengangkat kepalanya.

"Lo jadi pacar gue ya?" Ucap Ricky santai tetapi yang mebdengarnya tidak satupun yang memandang Ricky dengan santai.

Leo langsung mendongakkan kepalanya menatap Ricky, sedangkan Aldo dan Gio sama sama langsung menoleh ke arah Ricky.

"Yo.. mau yaa" ucap Ricky yang entah tiba tiba swagnya hilang hingga bisa merengek seperti itu pada Leo. Leo hanya mengangguk tanpa mengeluarkan suara. Rasanya ia terlalu senang hingga tidak mampu mengeluarkan suara. Ricky langsung memeluk Leo erat, dan Leo membalas pelukkan Ricky dengan tak kalah erat.

"Ekhm" dehem Gio. #jhopejadinyamuk

"Alah Yo, lo ganggu suasana aja sih?" Ucap Aldo yang asik melihat aksi peluk pelukan diantara sahabat dan adiknya itu.

"Awas lo sakitin adek gue" peringat Aldo.

"Tenang aja, gue bakal jagain adek lo" ucap Ricky penuh dengan keseriusan. Sedangkan Aldo tersenyum lega.

***

Sekarang mereka telah kembali ke sekolah. Koridor nampak ramai ketika mereka memasuki kawasan sekolah. Tangan kanan Ricky dengan setia merangkul pundak possesive hingga Aldo, Gio, hingga Leo yang dirangkulnya pun sampai geleng geleng kepala.

Selama mereka berjalan, tentu banyak sekali suara suara iblis-eh salah, manusia maksudnya yang secara terang terangan membicarakan mereka. Banyak sekali komentar komentar mereka dari mulai komentar yang baik hingga komentar yang buruk.

"Idih cowok ganteng kaya gitu kok mau aja sih sama cewek jelek kaya dia?"

"Cogan cogan lewat njir"

"Couple goals"

"Ya.. punya pacar tuh"

"Yang belakang ganteng gila"

"Anjay bro, ceweknya cantik tuh. Gebet sono" kali ini jelas membuat Ricky menatap orang yang berkata seperti itu bersama teman temannya dengan tajam.

Dan masih banyak lagi komentar komentar dari mereka. Tanpa mau menanggapi ocehan kecuali Ricky yang menatap tajam sekumpulan pria tadi, mereka langsung saja menuju ruang kepala sekolah.

Saat di dalam ruang kepala sekolah, mereka hanya menunggu bel masuk yang akan berbunyi sekitar 10 menit lagi. Leo sibik bercanda dengan Ricky. Haha maklum lah pasangan baru hehe. Aldo sibuk mengabadikan moment itu, bahkan sangking asiknya Leo dan Ricky sampai tidak sadar jika ada paparazi yang jaraknya tidak sampai satu meter dati mereka yang terus memotret menggunakan kamera DSLR yang selalu dibawanya. Sedangkan Gio? Dia hanya memperhatikan aktifitas ketiga orang di sebelahnya tanpa mau memiliki aktifitas sendiri.

Sepuluh menit kemudian, bel berbunyi. Waktu terasa begitu cepat bagi Leo, Ricky, dan Aldo. Tetapi tidak dengan Gio yang dari tadi tidak memiliki aktifitas hingga waktu yanng sebenarnya hanya sepiluh menit itu terasa seperti berjam jam lamanya.

"Oke, kalian akan saya antar ke kelas kalian." Ucap kepala sekolah itu.

"Kalian masuk jurusan IPA semua itu janjian ya?" Tanya kepala sekolah itu saat di perjalanan menuju kelas mereka.

"Eh enggak kok pak, kita emang pada mau masuk IPA dari dulu" ucap Aldo mewakili.

"Kalian semua ini bersaudara?" Tanya kepala sekolah itu lagi.

"Idih nggak sudi saya saudaraan sama mereka pak" ceplos Gio hingga membuat ke empat orang lainnya tertawa.

"Enggak pak, cuma saya sama Leo aja yang saudaraan" jawab Aldo akhirnya.

"Oh gitu, saudara sepupu?" Tanya kepala sekolah itu. Oke kini perasaan ke empat orang itu sedang cemas cemas tidak jelas karena tau pada akhirnya kemana perbincangan ini berlanjut.

"Eh enggak pak, dia adik saya" ucap Aldo.

"Loh adik kok bisa seumuran sih? Kalian anak kembar?" Tanya kepala sekolah itu. Ke empat orang itu sedang memberi sumpah serapah dalam hati kepada guru itu atas ke kepoannya yang begitu menyebalkan.

"Bisa dong pak" jawab Aldo. Untung mereka telah sampai di kelas yang mereka tuju hingga mereka dapat bernafas lega.

Tok tok tok

Kepala sekolah itu mengetuk pintu lalu membukanya. Ia sedikit berbincang entah tentang apa karena mereka tidak dapat mendengarnya, dengan wali kelas itu.

"Perkenalkan nama saya Pak Andre" ucap guru itu ramah sambil mengulurkan tangannya. Mereka satu persatu menyalami tangan wali kelas yang bernama Andre itu sambil menyebutkan nama mereka masing masing.

"Mari silahkan masuk" ucap guru itu. Mereka berempat memasuki kelas itu setelah mengucapkan terima kasih pada sang kepala sekolah.

"Oke anak anak, kita kedatangan murid baru di kelas kita. Silahkan perkenalkan nama kalian" ucap Pak Andre.

"Gue Ricky" ucap Ricky dengan swagnya ditambah dengan nada dinginnya.

"Gila ganteng banget Ricky" teriak beberapa siswi di kelas itu yang membuat Leo memandang mereka tak suka.

"Gue Gio" ucapnya sambil menunjukkan cengiran kuda andalanya.

"Gila imut banget Gio mah" ceplos salah satu murid perempuan di kelas itu.

"Gue Aldo" ucapnya datar karena tak suka melihat siswi siswi yang menurutnya menjijikan itu.

"Gue Leo" ucap Leo namun malah mendapatkan cemoohan dari orang orang dikelas itu.

"Jelek lu mah" teriak siswi mengawali kerusuhan semua murid di kelas itu. Aldo, Ricky, dan Gio langsung memandang orang orang itu dengan tajam. (Author juga mau punya kakak kayak Aldo :( ) seketika orang orang itu diam tak berkutik.

Tbc.

Jangan lupa voments
Sorry kalau typo

Just A Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang