Duapuluhsembilan

1.8K 92 0
                                    

Ceklek

"Astaga Aldo, belum muhrim" ucap Gio ketika memasuki kamar.

"Lo ngomong kayak gitu sekali lagi, gue gasak lo" ujar Aldo tajam.

"Lah lo mah malah peluk pelukan, di kasur lagi" ujar Gio ambigu.

"Lah terus kalo sama adek gue sendiri kenapa? Gue bacok lu lama lama" kesal Aldo, sedangkan Leo hanya terkekeh dan Gio mengeluarkan cengiran kuda, tanpa dosa miliknya.

"Lo mau ngapain kesini?" Tanya Aldo masih dengan nada kesalnya.

"Menurut lo?" Tanya Gio sambil menaikkan satu alisnya.

"Apaan? To the point aja deh" pinta Aldo karena sedang malas untuk berlama lama.

"Ricky lah, gob**k lo" maki Gio yang sebenarnya tidak tega menyebutkan nama itu di depan Leo. Seketika Aldo merasakan tubuh adiknya itu menegang, namun dengan kepekahannya terhadap Leo ia langsung saja mengelus ngelus puncak kepala Leo.

"Udah nggak papa, aku yang bakal urus kok" ucap Aldo menenangkan.

"Udah, lo tunggu sini aja ya Yo" ucap Gio lalu menyeret Aldo keluar kamar Leo.

Ricky terbangun dalam keadaan kepalanya yang sangat pusing. Lalu ia mencoba mengingat ngingat kejadian semalam karena seingatnya ia tidak tidur di dalam kamar.

"Sh*t" umpatnya frustasi karena mengingat apa yang telah ia lakukan pada orang yang ia cintai.

Ia langsung saja menuju kamar Leo dengan setengah berlari.

"Mau ngapain lo?!" Desis Aldo tajam sambil mencengkram erat kera baju Ricky.

"S-sorry" lirihnya.

Bugh

Bugh

Bugh

Tinjuan demi tinjuan menghantam tubuh Ricky. Sang pemilik tubuh hanya menerima apa adanya karena ia sendiri telah menyadari kesalahannya.

"Awas aja kalo lo sakitin adek gue lagi!" Desis Aldo lebih tajam daripada sebelumnya lalu meninggalkan Ricky yabg tergeletak di lantai.

"Gobl*k sih lu" ucap Gio sambil membantu Ricky berdiri. Ia mengambil kompresan dan obat obatan untuk mengobati lebam lebam di wajah dan luka robek di sudut bibir sahabatnya itu.

"Arghh" ringis Ricky ketika Gio menekan lukanya dengan keras.

"Makan tuh sakit, itu nggak ada artinya dibanding rasa sakit hatinya Leo" ucap Gio tajam.

"Lo suka sama Leo ya?" Tanya Ricky sambil memicingkan matanya ketika melihat betapa pedulinya Gio pada Leo.

Deg deg deg deg deg

Rasanya detak jantung Gio meningkat ketika mendengar pertanyaan itu. Apakah benar ia mencintai Leo.

"Lo beneran naksir sama Leo ya?" Curiga Ricky.

"Kalo gue sayang sama dia kenapa?" Tantang Gio. Ricky jelas saja kaget mendengar perkataan Gio seperti itu.

"L-lo?"

"Ya kalo lo nggak bisa jaga Leo baik baik, gue bakal rebut dia dari lo" ucap Gio lalu meninggalkan Ricky.

Ricky menggeram kesal saat Gio berjalan meninggalkannya. Di dalam hatinya ter dalam, ia sangat menyesali perbuatannya. Maka dari itu, kini ia bertekat untuk menjauhi dunia dunia buruknya itu.

Tok tok tok

"Leo..." lirih Ricky sambil mengetuk pintu kamar Leo terus menerus.

"Pergi!" Teriak Leo histeris hingga membuat Aldo dengan terburu buru menaiki tangga.

Just A Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang