Mereka telah tiba di London tepat pukul 5 sore waktu setempat. Rasanya seluruh rasa lelah akibat terlalu lama duduk di pesawat telah tergantikan dengan keindahan kota London itu. Mereka bertiga berjalan beriringan yaitu Leo berada di tengah dan disamping kiri ada Aldo, dan di sisi kanan ada Ricky. Sedangkan Gio berada di belakang mereka. #jhopejadilaler5
Sekitar 15 menit di dalam taxi, mereka sampai di rumah yang tidak bisa dibilang kecil namun sederhana itu. Dominasi warna putih di bagian luar maupun dalamnya menambah kesan elegan pada rumah itu. Di lantai bawah terdapat 2 kamar disertai kamar mandi di masing masing kamarnya, sedangkan di lantai atas ada dua kamar yang desainnya sama persis seperti di bawah.
Saat pertama memasuki rumah itu, terdapat taman kecil dengan bunga bunga indah di dalamnya. Dan ketika memasuki pintu utama, terlihat sebuah ruang tamu yang cukup luas dengan sofa berwarna putih serasi dengan warna ruangan itu. Di lantai atas, terdapat ruang keluarga di bagian balkon yang cukup luas namun di desain sedemikian rupa agar air hujan tidak dapat masuk ke dalam ruangan itu.
Oke salfok, back to topic
Mereka berempat langsung membanting tubuh mereka ke sebuah sofa besar di ruang tamu utama itu. Dengan cepat juga mereka terlelap meskipun dalam posisi tubuh terduduk pada sofa yang sangat empuk itu. Mungkin rasa lelah yang dirasakan mereka dari tadi baru terasa sekarang.
Namun berbeda dengan Ricky yang malah terlalu asik memandangi wajah seorang gadis yang telah mengisi hari harinya yang kosong beberapa bulan ini. Baginya gadis di hadapannya itu seperti sumber penyemangatnya dari hari ke hari. Wajahnya yang tenang membuat hati Ricky terasa hangat. Lama kelamaan Ricky juga mengantuk dan menyusul gadis itu ke alam mimpi. Namun sebelumnya, ia tak lupa mengecup kening Leo terlebih dahulu.
***
Leo terbangun dengan kondisi tubuh yang terasa pegal karena duduk terlalu lama. Pemandangan pertama yang ia lihat adalah Ricky. Seseorang yang entah mengapa selalu muncul di saat saat dirinya tertekan dan saat dirinya terpuruk. Seseorang yang menguatkan dirinya ketika ayahnya(Arsen) memarahi dan membencinya. Inspirasinya untuk tetap menjalani hidup meskipun dirinya ingin berkehendak lain.
Leo mengelus rambut Ricky sekilas lalu berdiri dan memasuki kamar yang telah ia pilih semenjak rencana kepindahan mereka. Ia langsung menuju ke kamar mandi untuk menyegarkan kembali tubuhnya yang mulai gerah dan mengganti pakaian bekas keringat yang ia gunakan. Selesai dengan ritualnya di kamar mandi, ia langsung saja turun ke bawah dan melihat belum ada satupun dari ketiga pria itu yang terbangu.
Ia berjalan menuju dapur dan mulai memasak dengan bahan seadanya. Mungkin dengan bahan yang seadanya itu ia dapat membuat spagheti bolognise dengan keju mozarela yang kebetulan terdapat di rumah itu.
Ia menghabiskan waktu sekitar 20 menit untuk memasak dan sekarang menu makan malam itu telah tertata dengan rapi di atas meja makan. Tepat ketika ia selesai meletakkan piring di atas meja, sebuah tangan kokoh memeluknya hingga harum sabun yang diyakini digunakan untuk mandi itu menyebar hingga ke indra penciumannya. Seperrinya orang yang memeluknya itu telah selesai mandi sehingga kesan dinginnya air pada tububnya masih ada.
***
Makan malam berlangsung ketika ketiga pria itu telah selesai mandi. Suasana di meja makan sangat ceria dan dipenuhi gelak tawa karena beebagai lelucon dan tingkah konyol yang diciptakan oleh Gio. Rasanya mereka akan betah jika disuruh berlama lama tinggal di London.
Setelah makan malam, mereka kembali ke kamar mereka masing masing. Dikamarnya, Ricky sedang sibuk dengan pikirannya. Memikirkan perasaan yang beberapa bulan ini mulai timbul di hatinya. Memikirkan hal itu membuat senyumnya merekah tanpa ia sadari. Hingga akhirnya ia tertidur.
Di kamar lain, Leo sedang memikirkan Arsen. Dia begitu kecewa pada Arsen. Bagaimana bisa seorang ayah memperlakukan anaknya seperti itu? Apakah setidak berharganya Leo hingga Arsen tega dengan Leo? Meskipun bukan anak kandungnya, bukankah paling tidak Leo telah mengisi hari harinya selama belasan tahun? Apakah arti pengertian dan kasih sayang Arssn pada Leo jika akhirnya membuat Leo sangat terpukul dan tertekan seperti ini?
.
Esok paginya, Leo telah terbangun terlebih dahulu daripada yang lain. Ia segera mandi dan berganti pakaian. Jadwal mereka hari ini adalah berkeliling kota London seperti impian Leo sejak kecil. Mengunjungi wisata wisata terkenal disana sepertinya mengasikan hingga Leo telah tidak sabar untuk segera berkeliling negara yang akan menjadi tempat tinggalnya selama setahun kedepan.
Tok tok tok
Leo mengetuk pintu kamar yang berada di sebelah kamarnya. "Kak Aldo bangun kita kan mau keliling London" teriak Leo kegirangan. Sangking bersemangatnya teriakan Leo, bukan hanya Aldo saja yang terbangun, melainkan seisi rumah. Padahal Ricky dan Gio berada di lantai bawah.
"Iya dek, kamu tunggu aja dibawah aku masih mau mandi" balas Aldo dari dalam sana. Kemudian Leo berjalan turun untuk membangunkan kedua manusia yang tidur di bawah.
"Gi-"
"Iya lagi mandi" teriak Ricky dan gio berbarengan dari dalam kamar sebelum Leo selesai mengucapkan kalimatnya.
Skip
Sekarang mereka telah sampai ke tempat wisata ke dua, big ben clock London. Seperti biasa Gio berjalan di belakang sedangkan Ricky, Leo, dan Aldo berjalan beriringan. #jhopejadilaler5
Saat berjalan, tiba tiba Gii menjadi heboh sendiri. "Cky, Ricky, liat tuh sumpah deh wajahnya kok mirip banget sih sama lo?!" Suara keras Gio membuat orang yang dimaksud menoleh ke arah mereka dengan ekspresi kaget. Orang itu langsung buru buru mengalihkan pandangannya dan berjalan dengan terburu buru. Sedangkan Ricky mematung di tempatnya. Leo yang menyadarinya langsung mengelus pelan tangan Leo agar Ricky lebih tenang.
Leo berpikir, apakah orang itu adalah ayah Ricky? Tapi mengapa rasanya Leo seperti tidak asing dengan orang itu. Tak mau ambil pusing, Leo mengajak mereka kembali untuk memutari jam raksasa itu.
***
Kini mereka telah kembali ke rumah. Perjalanan mereka memutari kota London memang melelahkan namun di satu sisi menyenangkan. Paling tidak perjalanan melelahkan itu dapat sedikit menjernihkan otak Ricky yang terasa begitu berat.
Ricky berjalan menuju balkon lantai dua yang sekaligus ruang keluarga itu sambil membawa sebungkus rokok yang selalu dibawanya untuk berjaga jaga. Ia meletakkan sebatang rokok diantara bibirnya yang berwarna pink meskipun merokok. Mungkin itu karena ia jarang merokok. Kemudian ia menyalakan korek dan membakar ujung rokok. Ia menghisap dalam dalam rokok itu, lalu menghembuskan asapnya keluar perlahan. Paling tidak hal itu dapat menenangkan pikirannya sejenak.
Ketika ia akan membakar rokok ke empatnya, sebuah tangan menahannya.
"Ck, kalo lo punya masalah jangan kaya gini Cky. Lo cerita aja sama gue" ucap Leo lembut meskipun memang mengandung nada sangat tidak suka.
Tbc.
Jangan lupa voments
Sorry kalau typoAkhirnya bisa juga update, meskipun UAS belum selasai :(
KAMU SEDANG MEMBACA
Just A Bad Boy
Teen Fiction#551 in teen fiction (06/07/17) [COMPLETE] Ketika seorang bad boy dapat menghilangkan seluruh sifat bad boynya hanya karena seorang gadis yang begitu berharha baginya. (6 Oktober 2016- 24 November 2016)