Duapuluhtujuh

1.9K 90 0
                                    

"Rega Raitama itu nama adik aku" ujar Ricky frustasi.

"Rega itu adik kamu?" Tanya Leo syok.

"Aku juga nggak tau pastinya, tapi nama adik aku itu Rega Raitama, kalau aku kan Ricky Raitama" jelas Ricky.

"Kamu nggak mau cari informasi ke Rega?" Tanya Leo dengan penuh perhatian.

"Tanpa aku cari tau aja, aku udah yakin banget kalau dia adik aku. Kali ini instingku nggak mungkin salah." Ricky menghela nafas panjang kemudian kembali berucap "Ini itu udah kayak semacam ikatan batin, jadi aku nggak mungkin salah lagi" Lalu Ricky mengacak ngacak rambutnya frustasi.

"Coba kamu tanyain aja ke Rega, coba mulai tanya dari keluarganya gimana aja gitu deh" saran Leo.

"Huft... aku-aku cuma takut aja kenyataannya nggak sesuai harapanku" ucap Ricky lemas.

"Maksud kamu nggak sesuai kenyataan gimana?" Tanya Leo lagi.

"Ya aku takut mereka bener bener lupain aku, aku takut mereka nggak ngakuin aku arghh!" Ucap Ricky frustasi. Leo mengusap ngusap tangan Ricky agar orang yang berstatus sebagai pacarnya itu lebih tenang. Dan itu sangat berpengaruh, Ricky merasa jauh lebih tenang dan merasa tidak sendiri karena ada Leo disampingnya itu.

"Sekarang kamu tenang dulu ya, kamu harus selesaiin masalah ini baik baik pake kepala dingin. Gini aja deh, besok pas di sekolah, aku temenin kamu ketemu sama Rega deh, gimana?" Tawar Leo.

Ricky menghembuskan nafasnya panjang. "Yaudah deh, mau gimana lagi? Nggak ada jalan lain kan? Yaudah" putus Ricky.

***

"Rega itu siapa sih? Kok kayaknya penting banget sampe kalian pada nyariin gitu?" Tanya Aldo mewakili pertanyaan yang ada pada pikirannya dan Gio ketika mengikuti langkah Ricky dan Leo yang berjalan ke arah kelas sepuluh itu.

"Shut up!" Pintah Ricky tajam yang membuat Aldo mau tidak mau harus menutup mulutnya rapat rapat.

XS1

Mereka telah sampai di depan kelas Rega, yaitu sepuluh IPS satu. Dengan santai mereka memasuki kelas itu tanpa mengetuk pintu, toh saat ini jam istirahat.

"Ga" panggil Ricky yang membuat Rega menghentikan aktivitas bermain ponselnya dan meboleh ke sumber suara.

"Eh kak Ricky, kenapa kak?" Tanya Rega ketika melihat orang yang baru ia kenal kemarin berada di hadapannya.

"Lo ada waktu luang kapan?" Tanya Ricky to the point.

"Kalo mau, nanti siang juga kosong sih" ucap Rega yang nampak sedang berpikir. "Kenapa emangnya kak?" Sambung Rega lagi.

"Ntar aja ngomonginnya, nih masukin id line lo" pinta Ricky sambil menyodorkan handphonenya. Rega langsung menerimanya dan mengetikkan apa yang Ricky perintahkan. Tak perlu menunggu waktu terlalu lama, Rega telah selesai mengetikan id line yang Ricky minta dan langsung mengembalikan handphone Ricky.

"Thank's" ucap Ricky lalu ia berjalan bersama Leo pergi meninggalkan Rega, Aldo, dan Gio yang masih bingung akan apa yang sebenarnya terjadi.

"Kenapa sih Cky?" Tanya Aldo yang begitu penasaran. Ricky hanya membalasnya dengan pejaman mata yang begitu erat. Rasanya ini semua terlalu berat baginya.

"Kita ini sahabat lo Cky, kita bakal selalu ada buat lo. Jadi nggak ada salahnya lo curhat ke kita apapun masalah lo" nasihat Aldo. Ricky yang menyadarinya pun mulai menceritakan kejadian dimana ia bertemu Rega.

***

"Udah kamu Line belum sih Cky?" Kesal Leo pada saat ia berada di mobil dalam perjalanan pulang. Ricky hanya menggeleng lemah.

"Ck, sini kalau kamu nggak mau nge Line dia, biar aku yang Line dia" ucap Leo lalu langsung mengambil handphone Ricky.

"Leo, jangan dong plisss" mohon Ricky.

"Udah lah Cky, biar semuanya cepet kelar. Aku juga kasihan liat kamu kayak gini terus" ucap Leo lembut. Ricky hanya dapat mengangguk nganggukkan kepalanya lemah, mebandakan ia telah setuju.

Line

Ricky. R: Ga

Rega Raitama: kenapa kak?

Ricky. R: entar bisa ketemuan?

Rega Raitama: bisa sih, tapi dimana, jam berapa, plus ngapain?

Ricky. R: di Cafe deket sekolah, jam 4 sore. Entar aja kita ngomonginnya

Rega Raitama: oke (Read)

Real Live

"Udah nih beres Cky, entar sore jam empat di cafe deket sekolah" Lagi lagi Ricky hanya mengangguk pasrah.

"Eh, gue nggak bisa ikutan gapapa kan?" Tanya Aldo.

"Emang kakak mau ngapain?" Tanya Leo yang penasaran akan kegiatan kakak sematawayangnya itu.

"Gue sama Gio mau ke mall" ucap Aldo sambil nyengir.

"Ngapain kok sama Gio?" Tanya Leo sambil menaikkan alisnya bingung.

"Mau lgbtan" jawab Gio acuh tak acuh.

"Astaga kak?!" Leo memasang wajah kaget dan bingungnya.

"Idih najis amit amit, enak aja kamu dek, masa kakakmu yang ganteng ini lgbt? Sama orang kayak dia lagi? Iuhh!" Ucap Aldo sangat jijik yang membuat Ricky tersenyum simpul karena telah lama ia tidak melihat sikap Aldo yang seperti itu seperti pada saat sebelum Aldo kehilangan dulu.

"Terus ngapain dong? Awas aja ya kalo macem macem aku laporin mama sama papa" ancam Leo tajam.

"Astaga dek, masa gue ngelakuin aneh aneh sih? Nggak bakal lah" bela Aldo lagi.

"Terus mau ngapain?" Tanya Leo lagi.

"Mau cari handphone baru" ucap Aldo sambil mengeluarkan cengirannya. Lagi lagi hal itu membuat Ricky tersenyum singkat. Masih ada berjuta hal yang belum Leo ketahui tentang Aldo.

"Lah handphone kakak yang kemarin kenapa?" Tanya Leo

"Nggak apa apa sih, cuma yang kemarin itu nggak seru dibuat main game, nge lag terus sih, kan nyebelin" ucap Aldo sedikit kesal mengingat handphonenya sering force close saat memainkan suatu game.

"Emang handphone kakak udah dari kelas berapa sih?" Lagi lagi virus kepo Leo muncul.

Aldo terlihat sedang berpikir sejenak. "Hmm mungkin sekitar dari kelas satu SMA kali ya?" Balas Aldo nampak tidak yakin.

"Udah ah, ngapain sih pada bahas handphone?" Protes Ricky. Kedua kakak beradik itu kompak mengeluarkan cengiran masing masing. Akhirnya setelah sekian lama, Aldo sahabatnya itu telah kembali seperti dirinya yang dulu. Aldo yang selalu memamerkan senyumannya dan selalu ceria tentunya.

"Eh Cky, ngomong ngomong aku ikut kamu ya?" Tanya Leo.

"Mendingan nggak usah deh Yo, bukannya aku nggak mau kamu ikut campur masalahku, tapi aku rasa kamu jangan ikut deh ya? Atau kamu ikut Aldo sama Gio gimana?" Tawar Ricky.

"Oke deh, kalo gitu aku nggak usah ikut aja. Mendingan aku di rumah aja deh, lagi males jalan ke mall"

"Okey, kalau gitu kamu hati hati di rumah ya" ucap Ricky sambil mengusap ngusap lembut kepala Leo.

***

Leo sedang cemas ketika melihat jam telah menunjukkan pukul dua belas malam sedangkan Ricky tak kunjung datang. Sedangkan Aldo dan Gio telag menghubungi Leo jika mereka akan pulang terlambat karena akan ada promo diskon pada saat jam dua belas malam ini.

Brukkk

Leo terlonjak kaget ketika mendengar suara gebrakan pintu. Di depan pintu nampak Ricky dengan kemeja putih yang ia kenakan tadi kini telah acak acakan.

Tbc.

Jangan lupa voments
Sorry kalau typo

Just A Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang