Setelah mereka selesai memutari lapangan mereka kembali menghampiri guru aneh itu. Sialnya sekarang merupakan jam istirahat sehingga membuat mereka harus bersusah payah untuk melewati murid murid kelaparan yang berlarian. Tanpa sengaja, Devan kembali menabrak Leo hingga kakinya yang belum sembuh total kembali terkilir lagi.
"Eh sorry sorry, sini gue bantu" ucapnya lembut karena ingin melancarkan aksinya.
Leo tidak menerima uluran tangan Devan tetapi memilih bangkit berdiri dibantu papanya.
"Udah nggak usah ijin, langsung pulang aja" kata Arsen yang tidak suka anaknya terluka sekecil apapun.
"Sorry Om, saya-" belum selesai Devan berkata kata, Arsen telah terlebih dahulu membawa Leo pergi yang membuatnya berdecak sebal dan semakin tidak tahan untuk membalas dendamnya yang dianggap teman temannya tidak jelas itu.
Dengan telaten Arsen menuntun Leo ke dalam mobilnya. "Kita ke kantor papa aja ya, sekalian biar bisa dipijit disana."
"Terse-rah-pa-pa aja d-eh" ucap Leo sambil menahan kakinya yang terasa jauh lebih sakit dari sebelumnya. Arsen yang tidak tega melihat anaknya kesakitan, langsung saja ia menancapkan gasnya secepat yang ia bisa tetapi tetap memperhatikan keaelamatan.
Sesampainya dikantor.
"Udah Leo, kamu papa gendong aja ya. Kaki kamu kan sakit, jangan dipaksain nanti tambah parah" Leo hanya mengangguk pasrah karena ia telah mencoba berkali kali untuk berjalan sendiri namun tetap saja terasa sakit.
Arsen terus saja berjalan menuju ke ruangannya tanpa mempedulikan tatapan tatapan tidak jelas dari para pegawainya. Sedangkan Leo telah menelusupkan wajanya di dada bidang ayahnya itu karena ia tidak ingin identitasnya terbongkar. Benar saja, baru saja ia duduk disofa ruangan Arsen, kakinya langsung saja dipijat oleh tukang urut langganannya.
Mungkin karena kelelahan akhirnya ia tertidur disofa yang tadi ia duduki. Sebenarnya ia bukanlah orang yang lemah yang hanya 20 putaran saja sudah capek, mungkin karena kakinya yang sakit juga membuatnya semakin tidak tahan untuk tidak segera tidur.
***
Ketika jam makan siang, Arsen membangunkan anaknya yang telah tertidur sekitar 4 jam itu untuk mengajaknya makan siang.
"Leo, Yo, Leo" ucap Arsen sambil menepuk nepuk pelan pipi Leo. Tak lama setelahnya Leo telah terbangun dan mengerjap ngerjapkan matanya sambil mengingat ingat dimana dia sekarang.
"Kenapa pa?" Tanyanya setelah seratus persen sadar.
"Udah jam makan siang, makan yuk"
"Boleh, tapi papa ada bajuku nggak, nggak enak nih seragamku bekas keringet."
"Udah, tadi mama kamu kesini bawain baju kamu" sahut Arsen
"Ada dimana bajunya pa?"
"Dikamar mandi, kamar mandinya disebelah sana" ujar Arsen sambil menunjuk sebuah pinti berwarna coklat.
"Oke pa, aku ganti baju dulu ya"
"Sekalian mandi aja Yo, itu kamar mandi private kok"
"Oke deh pa, papa tau aja badanku udah lengket semua hehe" Arsen hanya membalasnya dengan senyuman.
Betapa terkagum kagumnya Leo saat melihat kamar mandi private ayahnya yang sangat bagus itu, meskipun lebih bagus kamar mandinya dirumah tapi tetap saja ini hanya kamar mandi kantor. Kamar mandinya dilengkapi dengan bathub dan shower membuat Leo lebih kagum lagi. Setelah puas mengagumi kamar mandi private di kantor papanya itu, ia segera mandi agar Arsen tidak menunggu terlalu lama.
Setelah Arsen menunggu kurang lebih 15 menit, akhirnya Leo telah selesai mandi dan mengganti pakaiannya.
"Kakimu sudah baikan Yo?" Tanya Arsen
"Sudah pa, tapi masih sakit dikit sih kalo dipake buat jalan."
"Mau papa gendong lagi?"
"Nggak usah pa, aku kan berat nanti yang ada badan papa sakit semua gara gara gendong aku hehehe" ucapnya sambil terkekeh
"Beneran bisa jalan sendiri kan?" Tanya Arsen memastikan.
"Bisa kok pa"
Di Mobil
"Oh iya, enaknya itu gurumu diapain ya? Sama anak yang nabrak kamu tadi juga diapain tuh?"
"Kita kerjain aja yuk pa gurunya, kalo muridnya mah aku gatau lah dia tuh bandel maksimal"
"Kita bikin dia kaget aja siapa yang udah dia lawan"
"Eh jangan dong paaa, nanti ketauan dong aku anaknya yang punya sekolah"
"Udah nggak papa, udah waktunya mereka tau Yo" ucap Arsen dengan senyumannya yang tulus
"Yaudah deh, aku nurut papa aja. Emang kapan pa kunjungannya?" Arsen nampak berpikir.
"Hmm, besok aja deh bilang ke kepala sekolah kalo ada pemilik sekolah berkunjung karena ada guru yang ketahuan sok berkuasa kepada orang yang berniat baik untuk meminta ijin masuk sekolah tetapi malah dihukum"
"Panjang amat pa keterangannya"
"Oke deh, hmm. Kunjungan karena ada laporan orang tua mengenai sifat semena mena guru" ucap Arsen
"Ide bagus pa! Terus si anak bandel itu diapain?"
"Rahsia pemilik sekolah?"
"Boleh tuh pa, besok papa kunjungannya dari pagi sampe pulang kan? Jadi aku gausah berat berat bawa buku hehe" ujarnya sambil cengengesan.
"Iya, kamu ga usah bawa buku. Papa gabakal rahsia tas kok haha" ujarnya lalu tertawa. "Papa kasih tau ke gurunya dadakan aja ya, terus papa cuma pake kemeja lengan pendek sama celana panjang gimana?"
"Yaudah gitu aja pa, udah pas sip sip" sahut Leo yang sangat antusias.
"Eh ngomong ngomong biasanya kamu diapain sama guru gurunya? Kalo sama orangtuanya kayak gitu, kalo sama anaknya gimana?" Leo berpikir sejenak, apakah ia harus jujur atau berbohong pada papanya.
"Udah, jujur aja kali Yo" ujar papanya. Akhirnya mau tak mau ia menceritakan perilaku gurunya kepada dirinya yang berpenampilan nerd itu bahwa ia selalu dijadikan seperti babu itu.
"Udah deh Yo, mendingan tuh guru papa pecat aja deh. Kasian tau kalo kamunya digituin terus"
"Kita liat sehabis papa kunjungan aja pa. Papa datengnya pas jam masuk lewat 40 menit aja kaya tadi, hmm atau aku sekalian ikut dateng jam segitu aja kali ya? Terus papa baru kasih tau ada kunjungannya jam 7 pas."
"Oke deh, papa ngikut rencanamu aja deh Yo"
Perbincangan tadi berakhir karena mereka telah sampai di restaurant tujuan mereka. Setelah memesan makanan mereka terus asik berbincang hingga makanan datang dan mereka menikmatinya dalam diam karena itu merupakan peraturan di keluarga mereka. Setelahnya mereka kembali ke kantor Arsen dengan selamat.
Tbc.
Minta voments gapapa kali yak 😋
KAMU SEDANG MEMBACA
Just A Bad Boy
Teen Fiction#551 in teen fiction (06/07/17) [COMPLETE] Ketika seorang bad boy dapat menghilangkan seluruh sifat bad boynya hanya karena seorang gadis yang begitu berharha baginya. (6 Oktober 2016- 24 November 2016)