Tigapuluhsatu

1.9K 87 0
                                    


Tok tok tok

Azel mengetuk pintu rumah Aldo meskipun ia kini sedang bersama adiknya itu yang tentu membawa kunci.

Kriettt

Ricky muncul di depannya karena kebetulan ia yang membukakan pintu. Azel yang mengetahui wajah Ricky karena ia tadi telah ditunjukkan foto oleh Aldo langsung mencengkram kerah baju orang yang berada dihadapannya itu.

"Siapa yang suruh sakitin adek gue?!" Desisnya tajam tepat di telinga Ricky.

"Lo siapanya?" Tantang Ricky.

"Gue seseorang yang sayang sama Leo lebih daripada lo sayang sama dia!" Balas Azel yang lebih dari sekedar ucapan karena Azel membentaknya.

"Oh.. jangan jangan selama ini Leo selingkuh ya?!" Duga Ricky. Ucapannya itu membuat Aldo dan Leo yang mendengarnya benar benar tidak percaya. Bagaimana bisa Ricky mengatakan jika ia selingkuh? Apa gunanya ia setia selama ini? Lagi pula mereka baru berpacaran beberapa waktu belakangan, bagaimana ia bisa selingkuh?

"Kalo iya kenapa?!" Bebtak Azel lagi. Sebenarnya Aldo dan Leo kembali terkejut, namun mereka memilih untuk diam karena mereka yakin jika Azel memiliki tujuan tersendiri.

"Cih murahan" ucap Ricky dan lantas saja langsung mendapat sebuah tamparan mulus di pipi Ricky yang berasal dari Leo. Leo langsung berlari masuk ke dalam rumah atau lebih tepatnya ke dalam kamarnya.

"Shut up your f*cking mouth!" Bentak Azel keras dan menyusul Aldo yang telah menyusul Leo sebelumnya.

Sebelum Leo berhasil mengunci pintu, Aldo telah berhasil menahannya hingga Azel juga bisa masuk ke dalamnya.

"Udah lah Yo, kamu nggak usah nangisin cowok nggak tau diri kayak dia" ucap Azel yang kini berjongkok di depan Leo yang sedang menangis tepat di belakang pintu.

Leo menggeleng gelengkan kepalanya pelan. "Kamu cinta sama dia?" Tanya Aldo pada Leo yang jelas saja diangguki olehnya. Aldo menatap Azel begitu pula sebaliknya. Kemudian keduanya mengangguk bersamaan seolah mereka bari saja melakukan telepati.

Lama kelamaan Leo yang kepalanya terus diusap oleh Aldo dan dirinya yang di peluk Azel itu merasa mengantuk dan lama kelamaan tertidur. Azel dan Aldo langsung menyadarinya ketika mereka mendengar sebuah dengkuran halus yang membuat keduanya tersenyum kecil. Jujur saja mereka sungguh sangat senang ketika mengetahui mereka memiliki seorang adik perempuan. Alasannya hanya satu, karena mereka sama sama menginginkan seorang adik perempuan yang tidak pernah dituruti oleh kedua orang tuanya.

Azel menggendong Leo dan meletakkannya perlahan lahan di atas kasur agar tidak membangunkannya. Setelah itu Aldo dan Azel bergantian mandi kemudian ikut berbaring di samping Leo. Mereka memeluk Leo erat dan kemudian menyusulnya ke alam mimpi.

Tok tok tok

Samar samar Aldo mendengar suara ketukan pintu.

Tok tok tok

Ia kembali mendengar suara ketukan pintu hingga akhirnya ia mengerjap ngerjapkan matanya berusaha menyesuaikan dengan terangnya cahaya lampu.

Cklek...

Krietttt

Ia membuka kunci pintu dan muncul lah Ricky diasana.

"Ngapain lagi lo?" Tanya Aldo dengan nada meremehkan. Tanpa membalas Ricky langsung meberobos masuk ke dalam kamar Leo.

"Huh! Apakah dia akan tidur bersama selingkuhannya seperti itu?" Kini berganti Ricky yang meremehkan. Azel yang masih tertidur mendengar samar sama perkataan Ricky menbuatnya terbangun dan tidak terima dengan perkataan Ricky.

"I said shut up your f*cking mouth" ucap Azel tak bisa menahan amarahnya.

"Lo kok mau sih sama cewek murah-"

Bugh

Belum selesai Ricky melanjutkan ucapannya, satu tinjuan kembali mendarat di wajahnya. Terdengar sebuah tangisan di kamar itu. Rupanya Leo telah mendengar percakapan mereka yang singkat itu dari awal.

"Shhh udah Leo, lo jangan tangisin orang kayak dia terus" hibur Aldo.

Dan tiba tiba terjadi pertengkaran diantara Ricky dan Azel yang ditinggal Aldo untuk menenangkan Leo.

"Weits udah oi" cegat Gio yang tiba tiba datang.

"Lo siapa?" Tanya Gio bingung yang melihat Azel yang terasa asing baginya.

"Dia keluar baru gue mau bilang" ucap Azel sambil menunjukkan tangannya pada Ricky namun pandangannya tetap pada Gio.

"Dia selingkuhannya Leo!" Sergah Ricky langsung yanh jelas saja membuat Gio sangat kaget. Mana mungkin? Sepertinya Leo terlalu baik untuk berselingkuh.

"Keluar!" Bentak Azel lagi pada Ricky. Ricky berjalan santai ke luar namun sebelumnya mengacungkan jari tengahnya pada Azel yang hanya dibalas dengan tatapan tajam. Ricky keluar kamar meskipun dengan santai, namun sebelumnya ia membanting pintu itu.

Setelahnya Azel terduduk lemas di lantai. Gio berjongkok di hadapan Azel sambil menaikan satu alisnya. Setelah itu, Azel mengulurkan tangannya ke arah Gio.

"Azel, Rivaldo Frazel" ucapnya.

"Gio, Georgio Nicholas" jawab Gio.

"Rivaldo Frazel hmmm" gumam Gio dengan wajah berpikir.

"Azel?!" Pekik Gio syok. Azel mengangguk nganggukan kepalanya.

"Udah lama gila gue nggak ketemu lo!" Seru Gio heboh.

"Shhh" balas Azel sambil meletakkan ibu jarinya di depan mulutnya sendiri.

"Okeoke"

"Tapi kok Ricky bisa cemburu gitu sih?" Sambung Gio kemudian.

"Huft, dia nyebelin sih!" Kesal Azel.

"Nyebelin gimana?" Tanya Gio yang begitu penasaran dengan permasalahan kali ini. Akhirnya Azel dan Aldo pun saling bersahut sahutan menceritakan kejadian demi kejadian juga kata kata menyebalkan yang muncul dari Ricky.

"Ck, Ricky g*bl*k" maki Gio setelah mendengar seluruh cerita Azel.

"Emang" jawab Aldo dan Azel kesal secara bersamaan.

***

"Leo... kamu makan ya" bujuk Azel untuk yang ke sekian kalinya dan tetap saja mendapat gelengan kepala dari Leo.

"Yaudah deh, kamu mau makan apa? Aku beliin spesial buat kamu" ucap Azel lagi dan tentu saja mendapat gelengan kepala lagi.

"Yo, makan yaaaa" paksa Azel.

"Entar aku bakal lakuin apa aja deh buat kamu" rayu Azel terus menerus. Dan kali ini caranya berhasil.

"Janji?" Tanya Leo sambil mengacungkan jari kelingkingnya yang langsung di sambut oleh Azel. "Janji" balasnya yakin.

"Sekarang makan ya" pinta Azel yang langsung menyodorkan sendok yang telah berisi nasi dan lauk yang pada akhirnya di terima juga oleh Leo.

"Jadi kamu mau minta apa?" Tanya Azel setelah Leo menghabiskan makanannya.

"Ada apaan sih ini?" Tanya Aldo yang tidak mengerti apa apa karena ia memang baru memasuki kamar Leo.

"Ya kan tadi gue nyuruh dia makan tapi nggak mau, ya gue janji kalo bakal lakuin apa aja buat dia, nggak salah kan gue?" Tanya Azel yang meminta pembelaan pada adiknya itu.

"Ya gapapa sih, lagi pula Leo juga nggak bakal minta yang aneh aneh" sahut Aldo.

"Jadi kamu minta apa?" Tanya Azsl yang kembali fokus pada Leo.

"Aku minta dua boleh kan?" Tanya Leo pelan.

"Berapa aja bakal aku turutin" ucap Azel sambil mengacak rambut Leo dengan gemas.

"Aku mau.....

Tbc.
Jangan lupa voments
Sorry kalau typo

Just A Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang