Tigapuluhtiga

2.1K 88 0
                                    


Ricky kaget ketika melihat pelaku yang tersenyum miring kepadanya. Ia tidak menyangka jika yang menusuk perut Leo adalah......

Devandro Nathanael.

"Apa maksud lo!" Bentak Ricky langsung ketika jubah hitam itu dibuka oleh pihak kepolisisian. Lagi lagi Devan hanya tersenyum miring. Para polisi itu segera menggeret Devan pergi dan tak lama kemudian ambulance datang. Selama di dalam ambulance, Ricky terus menerus menggenggam erat tangan Leo. Ia tidak peduli lagi akan bajunya yang penuh dengan darah.

"Lo harus kuat ya Yo" ucap Ricky pelan dan air matanya meluncur dengan bebasnya. Ia tidak mempedulikan lagi orang lain yang berada di dalam ambulance itu.

***

"Lo duduk napa sih Cky!" Protes Gio untuk yang ke sekian kalinya karena mulai jengah melihat Ricky yang terus menerus mondar mandir di hadapannya atau lebih tepatnya di depan ruangan yang didalamnya terdapat dokter yang sedang menangani Leo. Ricky lebih memilih untuk tidak mendengarkan perkataan Gio dan tetap saja berjalan kesana kemari.

Tadi Ricky telah menghubungi kedua orang tua Leo. Sedangkan Aldo masih belum bisa dihubungi. Ia juga sempat menghubungi Gio sehingga Gio kini berada bersamanya.

Gio merasakan handphonenya bergetar hingga ia melihat id callernya.

Aldo is Calling

Buru buru Gio mengangkatnya.

"Halo"

"...."

"D-di rumah sakit"

"...."

"Leo"

"...."

Tut tut tut

"Sh*t" umpat Ricky untuk yang kesekian kalinya.

Kriettttt

"Leo nggak papa kan Dok?!" Tanya Ricky langsung ketika melihat seorang dokter yang akhirnya keluar ruangan itu setelah sekitar satu setengah jam menangani Leo.

Dokter itu bernafas panjang sebelum berbicara. "Pasien kekurangan cukup banyak darah hingga ia membutuhkan donor" ucap dokter itu.

"Ambil darah saya aja dok" ucap Ricky langsung.

Skip

"Ambil darah saya aja Dok" ucap Azel tegas ketika mengetahui hasil tes darah Ricky tidak cocok untuk Leo.

"Biarkan kami memeriksa kecocokan darah kalian dulu" ucap dokter dan hanya diangguki oleh Azel.

"Gimana?" Tanya Aldo yang melihat Azel telah kembali.

"Udah beres" ucapnya lalu mengempaskan tubuhnya dengan kasar ke kursi tunggu di depan ruangan.

Aldo dan Azel sama sama menghela nafas dengan kasar. Namun tanpa sengaja ujung mata Azel menangkap adanya Ricky yang menatapnya dengan tajam.

"Ngapain lo liat liat?!" Tanya Azel yang tidak bisa woles karena pertama ia memang sedang bertengkar dengan Ricky, dan kedua ia memang sedang stres memikirkan Leo yang sedang mendapatkan perawatan intensif.

"Jauhin Leo!" Desis Ricky tajam. Azel tersenyum meremehkan.

"Atas dasar apa lo nyuruh gue ngejauhin dia? Emang lo bisa jaga perasaan dia?!" Bentak Azel yang tidak dapat menahan emosinya lagi.

"Lo sendiri?! Kemana lo pas Leo butuh pertolongan?!"

Skak mat

Mana mungkin Azel menceritakan itu semua?

Just A Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang