Tigabelas

2.5K 126 3
                                    

Sekarang ini Leo sedang berada dihadapan sebuah pintu berwarna putih dengan cemas dan air mata yanh terus mengalir tanpa henti. Sedangkan Ricky telah berusaha menenangkannya dari tadi.

Leo langsung panik ketika mendapat telpon bahwa orang tuanya kecelakaan. Ia langsung saja menyuruh Ricky mengantarnya ke rumah sakit yang diberitahukan oleh penelponnya. Semakin lama, tangisan Leo semakin kencang. Ricky yang merasa sangat kasihan langsung merengkuh Leo dalam pelukannya.

"Sshhh, udah berhenti nangisnya ya, sekarang lo berdoa biar orang tua lo kuat."

"Ini salah gue Cky hiks, harusnya gue hiks ikut pergi hiks sama mereka hiks, bukan malah jalan hiks sendiri hiks" sesal Leo sambil memukul mukul tubuh Ricky.

Cklek

Keluarlah seorang dokter lengkap dengan jas yang masih ia kenakan. Menyadari kehadiran sang dokter, Leo langsung menghentikan aksinya dan menatap sang dokter. Sang dokter menggeleng dan itu membuat Leo menangis sangat kencang dan langsung berlari masuk menerobos ke ruangan tadi.

Seketika langkahnya berhenti melihat ruangan yang ia masuki sangat gelap. Ia ingin berbalik namun tiba tiba ada suara keras yang mengagetkannya.

DORR

"Happy Birthday Leo" ujar semua orang berada disana serempak. Dari tempatnya berdiri, Leo dapat melihat kedua orang tuanya dalam kondisi sehat selamat tanpa luka sedikitpun. Air mata kesedihannya kini telah berubah menjadi air mata kebahagiaan.

Dengan sedikit berlari, Leo bergerak menuju kearah kedua orang tuanya lalu memeluk mereka dan menangis.

"Leo udah sedih tau nggak sih tadi" ucap Leo disertai isak tangisnya.

"Bagus dong" ucap ayahnya santai.

"Kok bagus sih?" Protes Leo.

"Ya berarti rencana kita berhasil, plus kamu emang sayang sama kita" kini mamanya ikut menimpali ucapan Leo dan ayahnya.

"Coba kalo nggak ada Ricky, belim tentu rencana kita berhasil" ucap papanya yang lebih mengarah ke ucapan terima kasih untuk Ricky. Leo baru ingat jika ada Ricky yang mengikutinya dari tadi. Ia tersenyum menyesal kepada Ricky.

Bagaimana ia bisa menampakkan kehidupan keluarga bahagia di depan Ricky yang memiliki hubungan yang buruk dengan orang tuanya. Leo melepaskan pelukan dari kedua orangtuanya dan langsung berlari hingga menubruk Ricky lalu memeluknya erat. Ricky hampir saja terjungkang ke belakang jika saja ia tidak berhasil menyeimbangkan tubuhnya. Meskipun dengan ragu, akhirnya Ricky membalas juga pelukan Leo dengan tak kalah eratnya.

Kedua orang tuanya yang melihat adegan didepannya saling memandang dan tersenyum penuh arti.

***

Kini Leo sangat malu ketika harus berhadapan dengan kedua orang tuanya. Bagaimana ia bisa memeluk Ricky se erat itu tanpa mengingat ada orang tuanya yang memperhatikannya dari awal sampai akhir. Sedangkan Ricky hanya tersenyum canggung ketika melihat kedua orang tua Leo.

Mungkin ini memang merupakan hari terbahagia Leo. Tapi masih banyak hari esok yang belum tentu berjalan mulus dan membahagiakan. Semoga saja semua berjaln lancar.

Esoknya, Leo kembali masuk ke sekolah lagi. Kali ini hatinya jauh lebih senang dari sebelumnya. Bahkan tidak pernah sebaik ini sebelumnya. Entah mengapa hanya karena Ricky menjemputnya untuk pergi bersama ke sekolah saja sudah membuatnya bahagia luar biasa. Apakah Leo sudah mulai merasakan sesuatu yang disebut uhm.. cinta?

Tapi yang jelas Leo masih ragu untuk kembali merasakan hal yang membuatnya selalu terpuruk itu. Kali ini, mungkin Leo akan mulai membentengi dirinya dari perasaan cinta yang ada dan mungkin akan tumbuh di dalam dirinya kapan saja tanpa ada yang tau dan tidak ada yang dapat mebentukan.

Just A Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang