Tigapuluhdua

1.9K 90 0
                                    

"Aku mau kakak ketemu sama papa mama" jawab Leo pelan. Sebenarnya Azel sangat terkejut mendengar perkataan Leo.

"Aku udah janji jadi nggak boleh ingkar kan?" Tanya Azel sambil tersenyum hangat. Mendengar jawaban kakaknya itu membuat Leo tersenyum juga.

"So, permintaan kedua apa?" Tanya Azel lagi.

"Aku mau.. em kakak lanjutin sekolah" jawabnya dengan memelankan suara di akhir kalimat.

"Okey, no problem" sahut Azel.

"Lo serius?" Tanya Aldo langsung.

"Why not?" Tanya Azel sambil tersenyum dan mengangkat satu alisnya. Aldo bernafas lega mendengar jawaban kakak atau lebih tepatnya kembarannya itu.

"Sekarang kamu tidur ya" ucap Azel sambil mengelus ngelus kepala Leo.

"Aku tidur di kamar Aldo aja" ucapnya melanjutkan perkataannya. Leo hanya mengangguk dan mulai memejamkan matanya.

***

Leo sedang berjalan mengitari taman kota sendirian. Setelah kemarin Azel bertemu dengan orang tuanya juga bersama Aldo dan Leo, kini dirinya harus kembali disibukkan dengan sistem kejar paket karena dulu ia memang belum lulus SMP. Alhasil Aldo lah yang menemaninya mengurus masalah sekolahnya. Meskipun sekitar tiga jam lagi mereka telah kembali sampai di London.

*flashback on*

"Pesawat jam berapa?" Tanya Aldo yang melihat Azel sedang memegang tiket.

"Jam enam" jawabnya kembali fokus pada tiket dihadapannya.

"Oke, gue siap siap dulu ya" balas Aldo lagi yang hanya dibalas dengan gumaman tidak jelas.

"Barang barangnya udah nggak ada yang ketinggalan kan?" Tanya Azel memastikan Aldo dan Leo.

"Udah nggak ada kok kak" jawab Leo.

"Gak ada kok" kini Aldo yang menyahuti.

Skip

Tok tok tok

Krietttt

"Ald- Azel?!" Pekik ibunya ketika melihat anak sulungnya kini berada di depan matanya. Tanpa basa basi lagi, Azel langsung memeluk ibunya dengan erat dan menangis disana.

"Jangan nangis Yo" bisik Aldo saat melihat mata Leo mulai berkaca kaca.

"Ish apa an sih kak" sahut Leo sambil menyikut lengannya sedangkan Aldo hanya terkekeh.

"Maafin Azel ya ma" ucapnya yang masih setia memeluk tubuh ibunya.

"Udah yang penting Azel jangan pergi lagi ya?" Ucap mamanya sambil mengusap punggung Azel. Tak lama kemudian mereka melepas pelukan masing masing.

"Udah yuk masuk dulu, kalian pasti capek" pintah ibunya yang langsung dipatuhi ketiga anaknya.

"Udah kalian istirahat aja dulu di kamar" pinta ibunya lagi dan ya.. lagi lagi mereka langsung menurutinya.

"Aku tidur di kamar Aldo aja deh Yo, kamu tidur aja di kamar aku" ucap Azel ketika sampai di lantai dua.

"Ya udah deh, beneran gak papa nih kak?" Tanya Leo yang merasa tidak enak.

"Udah deh, kamu kalo sama aku santai aja nggak usah sungkan" ucap Azel sambil tersenyum hangat. Leo membalasnya dengan anggukan dan senyuman hangat juga kemudian mereka mulai memasuki kamar.

***

"Azel?!" Pekik ayahnya ketika pulang kerja dan mendapati anak sulungnya berada di ruang tamu rumah mereka.

Just A Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang